Clean Eating, Pola Makan yang Cocok Diterapkan Saat New Normal

You are what you eat! 

Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah makanan. Disadari atau tidak, mengonsumsi makanan yang salah dapat membahayakan kesehatan. Contohnya adalah ketika kita mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan seperti gorengan, makanan bersantan atau daging berlemak yang mengandung kolesterol tinggi dapat beresiko munculnya penyakit degeneratif.

Di era new normal seperti saat ini, kita dituntut memiliki sistem imun yang baik. Oleh karena itu, memastikan asupan makanan yang sehat adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan.

Clean eating adalah kesadaran gaya hidup untuk mengonsumsi makanan secara alami, segar, dan utuh serta seminimal mungkin melalui proses pemasakan. Mengapa penting untuk mengonsumsi bahan makanan sealami mungkin? Sebab pada beberapa proses pengolahan makanan justru dapat menyebabkan hilangnya beberapa zat gizi atau merusak kandungan makanan tersebut sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh.

Clean eating ini merupakan bagian dari gaya hidup sehat. Sehingga prinsip-prinsip dari clean eating harus senantiasa kita perhatikan dalam mempersiapkan asupan harian. Berikut ini 6 poin utama yang penting untuk diikuti dalam menjalankan clean eating.

1. Perbanyak konsumsi buah dan sayur 

Clean Eating, Pola Makan yang Cocok Diterapkan Saat New Normalpexels.com/Lisa Fotios

Seperti yang kita ketahui, buah dan sayur adalah jenis bahan pangan yang sangat alami. Tanpa memerlukan proses pemasakan, buah dan sayur dapat dikonsumsi secara langsung atau menyusunnya menjadi menu salad.

Namun sebelum mengonsumsinya, kita harus memastikan kebersihan buah dan sayurnya ya dengan cara mencucinya dengan bersih.

2. Batasi konsumsi protein hewani 

Clean Eating, Pola Makan yang Cocok Diterapkan Saat New Normalpexels.com/Denys Gromov

Protein hewani adalah jenis bahan pangan yang perlu proses pengolahan. Selain itu, beberapa jenis protein hewani mengandung lemak yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat berisiko terhadap kesehatan.

Sebagai substitusi terhadap protein hewani, kita bisa mengonsumsi biji-bijian yang merupakan sumber dari protein nabati.

3. Hindari makanan kaleng dan makanan instan 

Clean Eating, Pola Makan yang Cocok Diterapkan Saat New Normalpexels.com/Edu Carvalho

Makanan kaleng dan makanan instan biasanya telah diawetkan dengan metode tertentu. Selain itu mungkin juga telah ditambahkan zat-zat tertentu seperti perasa dan pewarna. Kandungan tersebut tentu kurang baik jika dikonsumsi oleh tubuh dan dapat berisiko memunculkan penyakit di kemudian hari.

Baca Juga: 7 Panduan Clean Eating Bagi Pemula, Sehat Plus Bonus Langsing

4. Batasi konsumsi garam dan gula 

Clean Eating, Pola Makan yang Cocok Diterapkan Saat New Normalpexels.com/Lucie Liz

Banyak dari makanan olahan, makanan kemasan, atau makanan instan telah ditambahkan dengan gula atau garam untuk menambah cita rasanya. Namun, tubuh kita tidak membutuhkan gula dan garam yang berlebihan.

Berdasarkan pada anjuran Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi per orang per hari untuk gula adalah 50 gram atau sekitar 4 sendok makan dan untuk garam adalah 5 gram atau sekitar 1 sendok teh.

Konsumsi gula yang berlebihan bagi tubuh dapat menyebabkan timbulnya obesitas dan diabetes mellitus tipe 2. Sementara jika tubuh kita mengonsumsi garam secara berlebih dapat berisiko timbulnya penyakit hipertensi dan stroke. 

5. Konsumsi air putih minimal 2 liter per hari 

Clean Eating, Pola Makan yang Cocok Diterapkan Saat New Normalpexels.com/Karolina Grabowska

Tubuh manusia terdiri dari 60-70% cairan. Mengonsumsi air putih yang cukup sangat penting untuk memastikan metabolisme tubuh berjalan dengan optimal.  Selain itu, kita juga perlu untuk menghindari minuman dalam kemasan seperti soda dan sejenisnya sebab minuman dalam kemasan akan memberikan beban berat bagi organ ginjal. 

6. Gunakan metode kukus, rebus, atau panggang ketika harus mengolah makanan 

Clean Eating, Pola Makan yang Cocok Diterapkan Saat New Normalpexels.com/The Lazy Artist Gallery

Tidak semua bahan pangan dapat dikonsumsi secara langsung.

Lalu bagaimana jika ada bahan pangan yang harus diolah dulu sebelum dikonsumsi? Kita dapat memilih metode kukus, rebus, atau panggang. Metode tersebut lebih sehat dibandingkan dengan metode menggoreng atau memasak masakan bersantan yang dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh dari makanan.

Ungkapan you are what you eat memang benar adanya. Oleh karena itu jika kamu ingin memiliki kondisi kesehatan yang prima dalam melawan pandemi ini, tingkatkan kesehatanmu dari dalam dengan menerapkan pola makan di atas. Selamat mencoba!

Download aplikasi masakan Yummy App untuk mendapatkan beragam referensi resep masakan sesuai dengan selera kamu, lengkap dengan cara memasaknya hanya di Google Play Store dan App Store.

Baca Juga: 5 Camilan yang Dapat Kamu Konsumsi Ketika Clean Eating, Yuk Coba!

Dita Anitya I Photo Verified Writer Dita Anitya I

I love minimalism!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum
  • Antonius Putu Satria

Berita Terkini Lainnya