Hati-hati, 6 Makanan Ini Terbukti Meningkatkan Risiko Depresi 

Wajib dihindari terutama saat kamu sedang emosional

Kamu pasti sudah tahu bahwa emosi yang kamu rasakan dapat memengaruhi apa yang kamu makan. Tetapi yang mungkin tidak kamu sadari adalah bahwa apa yang kamu makan ternyata dapat memengaruhi emosi dan kesehatan mental.

Menurut para peneliti dari Harvard Health, asupan makanan secara langsung dapat membuat perbedaan antara merasa lebih buruk dan merasa lebih stabil. Beberapa makanan dapat memainkan peran dalam meningkatkan frekuensi, kedalaman, dan durasi serangan depresi atau kecemasan, terutama jika individu tersebut sudah cenderung menunjukkan gejala tersebut.

Melansir dari Eat This Not That! dan Psychcentral, berikut ini beberapa makanan yang terbukti dapat memicu depresi.

1. Gula halus

Hati-hati, 6 Makanan Ini Terbukti Meningkatkan Risiko Depresi unsplash.com/Debby Hudson

Makanan yang manis memang dapat memberi kita aliran energi yang menyenangkan selama 20 menit. Namun setelahnya, gula halus akan menyebabkan kadar glukosa darah kita anjlok yang kemudian mengakibatkan tubuh mengalami mabuk gula dan mengganggu suasana hati, bahkan menurunkan level energi yang kemudian berkontribusi terhadap gangguan tidur.

2. Gluten

Hati-hati, 6 Makanan Ini Terbukti Meningkatkan Risiko Depresi womensrunning.co.uk

Saat ini, banyak biji-bijian, seperti gandum, gandum hitam, dan oatmeal dikenali oleh tubuh sebagai gluten. Protein gluten dan mirip gluten adalah salah satu jenis makanan yang paling berpotensi menimbulkan inflamasi.

Gluten mendorong peradangan dengan mengiritasi usus dan mikroba usus serta jaringan usus. Protein ini menyebabkan sel-sel usus menghasilkan senyawa yang disebut zonulin, yang menyebabkan permeabilitas usus atau usus bocor. Gluten, yang merupakan protein lengket, juga dapat mengganggu proses pencernaan karena menggumpalkan partikel makanan.

Selain itu, menurut studi yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, konsumsi gluten ternyata dapat menyebabkan terganggunya sel saraf yang dikaitkan dengan depresi, kejang, sakit kepala, kecemasan, kerusakan saraf, dan gejala seperti ADHD.

3. Natrium

Hati-hati, 6 Makanan Ini Terbukti Meningkatkan Risiko Depresi drtaylorwallace.com

Sejak beberapa dekade, tren makanan bebas-lemak telah populer dan disebut-sebut sebagai solusi untuk menurunkan berat badan. Sayangnya, ketika kandungan lemak dihilangkan, cita rasa makanan tersebut akan menjadi berkurang atau hambar. Untuk mengakalinya, produsen makanan akan menambahkan lebih banyak garam ke dalam produknya.

Sayangnya, kandungan natrium dari garam tersebut dapat mengacaukan emosi lantaran natrium bersifat mengganggu aspek sistem saraf. Parahnya lagi, asupan natrium yang tinggi secara langsung berkontribusi terhadap terganggunya sistem kekebalan tubuh dan memicu kelelahan karena menyebabkan retensi cairan tubuh.

Baca Juga: 8 Fakta Nasi Kucing, Makanan Angkringan Jogja yang Legendaris

4. Kafein

Hati-hati, 6 Makanan Ini Terbukti Meningkatkan Risiko Depresi readthemike.com

Kamu pasti sudah tahu bahwa kandungan kafein dalam kopi bermanfaat untuk membuat kamu tetap terjaga dari tidur. Sayangnya, para ahli setuju bahwa kandungan kafein ini ternyata berkontribusi pada depresi dan kecemasan. Karena kafein dapat mengganggu siklus tidur, hal ini kemudian akan memengaruhi suasana hati.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan agitasi, tremor, dan kegugupan. Untuk itu, jika kamu memiliki masalah dengan kecemasan, pastikan kamu menghindari konsumsi kopi dan minuman berenergi.

5. Lemak trans

Hati-hati, 6 Makanan Ini Terbukti Meningkatkan Risiko Depresi guff.com

Lemak trans atau trans fat adalah nama yang diberikan untuk lemak tak jenuh yang biasanya tidak ditemukan pada makanan utuh. Sejak tahun 1950an lemak trans menjadi umum digunakan untuk memproduksi margarin, makanan ringan, makanan yang dipanggang, dan minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan cepat saji.

Konsumsi lemak trans dapat berkontribusi terhadap penyumbatan arteri serta meningkatkan risiko depresi hingga 48 persen, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam PLoS One. Sebaliknya, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa diet Mediterania, yang secara tradisional menggunakan minyak zaitun daripada lemak trans, dapat menurunkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk depresi.

6. Alkohol

Hati-hati, 6 Makanan Ini Terbukti Meningkatkan Risiko Depresi minibarglasgow.co.uk

Sistem saraf pusat merupakan organ tubuh yang bertanggung jawab dalam menerima informasi melalui panca indera, berpikir, memahami, bernalar, memproses emosi, dan mengendalikan fungsi motorik. Alkohol sendiri bersifat depresan dan dapat menekan tatanan kerja sistem saraf pusat.

Oleh karenanya, konsumsi alkohol sangat berpotensi memicu depresi, dan jika dikonsumsi oleh individu yang sudah menunjukkan gejala depresi, alkohol secara signifikan akan memperparah gejalanya.

Demikian tadi beberapa makanan yang dapat memicu emosi. Untuk itu, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan, terutama jika kamu sedang mengalami eskalasi emosi yang negatif, seperti cemas, marah, sedih, dan yang semisalnya

Baca Juga: 5 Makanan untuk Mencegah Penyakit Jantung yang Wajib Diketahui

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya