Benarkah Minum Teh Setelah Makan itu Tidak Baik?

Padahal hampir semua tempat makan di Indonesia menyediakan teh

Teh merupakan minuman yang selalu tersedia di tempat makan, mulai dari kaki lima hingga restoran berbintang. Pernahkah anda mendengar kabar bahwa minum teh setelah makan itu tidak baik karena dapat melarutkan nutrisi yang ada dalam makanan sehingga tubuh tidak dapat menyerap nutrisi? Namun, apakah itu benar?

Jawabannya adalah benar. Menurut penelitian, zat fenolik yang terdapat pada teh akan menghalangi proses penyerapan nutisi tersebut. Nutrisi yang dimaksud adalah Zat Besi (Fe). Artinya ketika kalian memakan makanan yang mengandung zat besi dan kalian minum teh, maka sebagian atau seluruh zat besi yang kalian konsumsi tidak dapat diserap oleh tubuh.

Hal ini tentu sangat merugikan, karena zat besi memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh kita. Salah satu perannya adalah pembentukan sel darah merah, khususnya Hemoglobin, yang bertugas untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, lebih baik setelah makan kalian minum air putih/air mineral.

Namun, jika kalian tetap ingin minum teh setelah makan alangkah baiknya minum teh hijau atau teh herbal seperti teh jahe, karena setelah diteliti teh hijau dan teh herbal membantu pencernaan dan juga memberi efek psikologis.

Referensi :

1. Inhibition of non-haem iron absorption in man by polyphenolic-containing beverages

2. Rodney J. Green – Common tea formulations modulate in vitro digestive recovery of green tea catechins

 

Gazani Izmar M Photo Writer Gazani Izmar M

Twitter @Gazani_Izmar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya