5 Bahaya Psikologis Cheat Day, Jadi Cemas dan Merasa Bersalah

Jadi sulit menikmati makanan

Ketika menjalani program penurunan berat badan, kamu mungkin familier dengan istilah cheat day. Ini merupakan hari di mana seseorang bebas mengonsumsi makanan apa pun tanpa perlu mengendalikan porsinya. Biasanya, makanan tinggi kalori menjadi primadona saat cheat day berlangsung.

Sayangnya, cheat day dinilai tak hanya berpotensi menggagalkan program diet, namun juga dikhawatirkan membawa dampak negatif pada psikologis seseorang. Berikut ini sederet alasan mengapa cheat day sebaiknya dikurangi sesegera mungkin.

1. Merusak hubungan dengan makanan

5 Bahaya Psikologis Cheat Day, Jadi Cemas dan Merasa Bersalahilustrasi orang makan (pexels.com/Adrienn)

Bagi orang yang tengah menurunkan berat badan, membangun hubungan dengan makanan bukanlah hal mudah. Pasalnya makanan dianggap sebagai musuh utama yang harus diperangi. Tak ayal banyak orang memotong porsi makanan secara drastis demi mendapat tubuh "ideal" dengan instan.

Pola pikir seperti ini jelas berbahaya bagi kesehatan. Bagaimanapun, tubuh memerlukan berbagai nutrisi demi menunjang fungsinya. Ini jelas hanya bisa diperoleh dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Tanpa zat gizi yang cukup, berbagai masalah kesehatan menanti di masa mendatang.

Lantas, bagaimana keterkaitan antara cheat day dan hubungan denga  makanan? Saat melakukan cheat day, kita bebas memakan apa pun sesuka hati. Namun setelahnya, kita merasa bersalah dan takut menggagalkan program. Akhirnya kita membalas dendam dengan mengonsumsi sedikit makanan. Pola ini kian berulang dan menjadi toxic.

2. Memicu stres dan gangguan mental

5 Bahaya Psikologis Cheat Day, Jadi Cemas dan Merasa Bersalahilustrasi orang merasa tertekan (pexels.com/Andrew Neel)

Meluangkan hari khusus untuk makan sepuasnya berarti kamu harus mengerem asupan di hari-hari selanjutnya dalam seminggu. Tak hanya menyiksa fisik, tapi ini juga jelas menyiksa batinmu tanpa disadari.

Alhasil kamu sulit untuk menikmati enam hari lainnya dalam seminggu karena merasa tertekan seolah tengah menjalani hukuman. Kondisi ini bisa memicu stres yang kian terakumulasi dan dalam jangka panjang mengarah pada gangguan fisik dan mental.

3. Menurunkan produktivitas kerja

5 Bahaya Psikologis Cheat Day, Jadi Cemas dan Merasa Bersalahilustrasi perempuan mengalami stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bayangan akan cheat day bisa mengacaukan pikiranmu sebab berbagai makanan nikmat nan lezat memenuhi isi kepala. Alhasil nafsu makan meningkat dan mengundang rasa lapar yang berlebihan. Apalagi kamu sudah mengerem porsi makan sepanjang hari.

Kalau begini, rasa lapar dan pikiran akan makanan membuatmu sulit fokus dan berkonsentrasi dengan apa yang dilakukan. Produktivitas pun terancam menurun.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Sebaiknya Gamer Jangan Pakai Program Cheat

4. Cheat day mengundang rasa bersalah dan cemas yang berlebihan

5 Bahaya Psikologis Cheat Day, Jadi Cemas dan Merasa Bersalahilustrasi orang makan (pexels.com/RODNAE Production)

Bagi sebagian orang, menyantap makanan kesukaan dalam porsi besar mampu tingkatkan mood dan bantu mereka konsisten pada pola makan selama program. Namun efek ini tak ditemukan pada sebagian lainnya. Alih-alih bahagia, cheat day justru meninggalkan rasa bersalah mendalam bagi mereka.

Karenanya mereka cenderung memiliki kecemasan berlebihan akan keberhasilan program. Ini bisa diperparah dengan kehadiran beberapa gejala fisik yang muncul akibat makan terlalu banyak, seperti perut begah sehingga beberapa celana mungkin sulit untuk muat serta naiknya angka di timbangan.

5. Berisiko menyebabkan gangguan binge-eating

5 Bahaya Psikologis Cheat Day, Jadi Cemas dan Merasa Bersalahilustrasi orang melakukan binge-eating (freepik.com/wayhomestudio)

Binge-eating disorder didefinisikan sebagai gangguan perilaku makan di mana seseorang melalui episode makan berlebihan dan tak terkendali. Terdengar seperti orang yang tengah melakukan cheat day secara rutin, bukan? 

Dilansir Healthline, orang yang memiliki citra tubuh negatif dan yang merasa tak puas dengan badannya faktanya berisiko mengalami gangguan ini. Gangguan binge eating merupakan gangguan mental yang serius dan perlu segera ditangani.

Dijelaskan melalui laman National Eating Disorder, episode binge eating ditandai dengan kemunculan 3 dari 5 gejala berikut ini.

  • Makan lebih cepat dari biasanya
  • Makan sampai merasa kenyang dan tak nyaman
  • Makan banyak walau tak merasa lapar
  • Makan sendirian karena merasa malu karena besarnya porsi makan yang dikonsumsi
  • Muncul perasaan bersalah setelah makan

6. Solusi yang bisa dilakukan

5 Bahaya Psikologis Cheat Day, Jadi Cemas dan Merasa Bersalahilustrasi orang makan (unsplash.com/Pablo Merchan Montes)

Menjalani program penurunan berat badan haruslah berangkat dari pola pikir yang tepat. Hal yang harus ditanamkan di kepala ialah menjadi sehat dan bugar, bukan semata-mata hanya menurunkan berat badan. Anggap saja gesernya angka timbangan ke arah kiri sebagai bonus.

Langkah selanjutnya ialah menetapkan strategi yang sehat. Ingatlah, segala sesuatu yang instan biasanya tak bertahan lama. Hal serupa berlaku untuk program penurunan berat badan. Makan dengan porsi sedikit memang efektif menurunkan berat badan dalam waktu singkat, namun konsekuensi jangka panjangnya untuk kesehatan juga tak main-main.

Oleh karena itu, pengaturan gaya hidup secara menyeluruh jauh lebih disarankan. Dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin, mengelola stres, mengurangi asupan alkohol, dan tidak merokok bukan hanya membuat tubuh lebih sehat, namun menjaga kesehatan mental seseorang.

Alih-alih melakukan cheat day, sebaiknya lakukan moderasi porsi makanan. Artinya, kamu tetap boleh mengonsumsi makanan favorit, namun perhatikan porsinya. Selain itu, perkaya juga pengetahuanmu dengan melakukan banyak riset dari sumber yang kredibel, seperti jurnal ilmiah. 

Jika hubunganmu dengan makanan semakin memburuk, segeralah berkonsultasi dengan tenaga profesional agar mendapat penanganan yang tepat. Jangan lakukan self-diagnose, ya!

Baca Juga: Sering Gagal Diet? Waspadai 5 Jenis Makanan Sehari-hari Ini

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya