6 Tips Anti Hancur Saat Menggoreng Perkedel Kentang ala Masakan Minang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usut punya usut, panganan yang satu ini ternyata diadaptasi dari Frikadeller, yakni kroket kentang yang mulanya diperkenalkan oleh warga Belanda di zaman kolonial. Kala itu, masyarakat Indonesia umumnya menyantap sajian ini sebagai lauk. Nah, terkhusus di ranah Minang, selain sebagai kudapan, 'Paragede'kantang' alias Perkedel kentang ini kerap dijumpai sebagai panganan pendamping saat menyantap Soto, nih.
Kendati tampak mudah diolah, ternyata dibutuhkan trik supaya adonan tak malah hancur saat proses penggorengan, lho. Yuk, simak panduan berikut supaya Perkedel kentang buatanmu gak kalah sedap dengan menu ala rumah makan Minang!
1. Balutlah adonan dengan kocokan putih telur
Setelah adonan dibentuk melonjong atau membulat, lantas balutlah dengan telur yang banyak. Sangat disarankan untuk menggunakan putih telur yang sudah dikocok, nih. Pasalnya, putih telur akan membuat adonan menjadi lebih lekat dibandingkan dengan penggunaan kuning telur. Alhasil, adonan pun tak mudah terurai saat digoreng.
2. Campurlah adonan dengan tepung kanji
Saat menguleni adonan, campurkanlah tepung kanji (tepung tapioka) ke dalamnya. Sehingga, adonan akan lebih terikat dan tak akan mudah rusak saat proses penggorengan nanti. Jenis tepung lain yang dapat dijadikan alternatif adalah tepung beras. Fungsinya sama, kok.
3. Gunakanlah wajan cekung, minyak panas, dan api sedang
Wajan cekung akan membuat sisi adonan terendam dalam minyak dengan lebih baik. Pastikan pula minyak yang akan digunakan sudah sepenuhnya panas. Menggoreng dengan minyak yang belum cukup panas akan membuat minyak rentan meresap ke dalam adonan, sehingga adonan malah menjadi lembek. Selain itu, pakailah api sedang, agar adonan lebih cepat matang tanpa harus terendam minyak dalam waktu lama.
Baca Juga: Resep Kotleti, Perkedel Daging Khas Rusia yang Lezat Banget!
Editor’s picks
4. Masukkanlah adonan dengan porsi yang sesuai
Jangan memasukkan terlalu banyak adonan ke dalam penggorengan sekaligus. Pasalnya, terlalu banyak adonan justru akan membuatnya saling tumpang-tindih. Alhasil, adonan pun menjadi rusak, bahkan hancur. Nah, masukkanlah satu persatu, sesuaikan dengan ukuran penggorengan dan banyaknya minyak yang digunakan.
5. Balikkan adonan sekali saja tanpa diaduk
Jangan pernah mengaduk adonan perkedel dalam penggorengan. Biarkanlah adonan tersebut mengeras oleh panasnya minyak. Balikkan sisinya sekali saja. Misalnya, saat sisi bawah sudah tampak kecokelatan dan padat. Kemudian, tunggulah hingga kedua sisi matang sempurna.
6. Diamkan adonan sebentar di dalam kulkas
Nah, cara pengolahan adonan juga krusial, lho. Jika ingin adonan dari kentang yang dikukus, maka kukuslah atau rebuslah kentang dalam kondisi utuh (termasuk kulitnya) terlebih dahulu. Sedangkan, jika ingin adonan dari kentang yang digoreng, maka potong dan gorenglah kentang dalam ukuran besar, lalu pastikan untuk meniriskan minyaknya hingga berkurang signifikan.
Selanjutnya, lumatkan kentang kukus atau goreng tersebut bersama bumbu tambahannya. Kemudian, bentuk adonan sesuai ukuran yang diinginkan, lalu simpan di dalam kulkas sekitar 30 menit. Alhasil, adonan pun dapat lebih terikat kuat sehingga tak hancur saat digoreng, deh.
Jadi, sudah siap berkreasi untuk santap sedap kali ini, guys? Yuk, dipraktekkan langsung!
Baca Juga: Gurih & Bertekstur Lembut, Resep Mudah Bikin Perkedel Kentang di Rumah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.