6 Kuliner Lokal yang Dibungkus Bukan dengan Daun Pisang, Sudah Tahu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Daun pisang akrab sekali dengan kuliner lokal karena sering dimanfaatkan sebagai pembungkus kue tradisional hingga makanan.
Tapi, sudah tahu belum jika ternyata ada banyak sekali kuliner yang tidak hanya dibungkus dengan daun pisang seperti enam kuliner berikut ini? Apakah kamu pernah menjumpainya?
1. Tapai ketan
Biarpun kini tape ketan dikemas dengan wadah plastik, di Cirebon ataupun Kuningan, kamu masih bisa menjumpai tapai ketan berbungkus daun jambu yang jadi ciri khas dari dua daerah di Jawa Barat tersebut.
Tak sekadar pembungkus, lho! Penggunaan daun jambu sebagai pembungkus tape ketan juga memengaruhi warna serta rasanya yang dianggap makin nikmat.
2. Lepet jagung
Lepet jagung cukup populer di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Bahan dasarnya terbuat dari jagung manis dan kelapa parut. Meski kini kamu bisa menjumpai lepet jagung yang terbuat dari tepung beras, apapun bahan dasarnya, semuanya sama-sama dibungkus dengan daun jagung.
3. Pudak
Usai pelesiran ke Gresik, jangan lupa beli pudak sebagai buah tangan untuk orang rumah atau teman. Pudak gresik sendiri semacam kue yang berbahan dasar dari tepung beras yang dibungkus dengan pelepah daun pinang.
Editor’s picks
Ada tiga varian pudak di Gresik yang mesti kamu ketahui yakni pudak putih, pudak merah, dan pudak sagu. Pudak putih berarti rasa manisnya berasal dari gula pasir, pudak merah dari gula jawa, sedangkan pudak sagu terbuat dari sagu.
Baca Juga: 5 Jenis Botok Nikmat, Menu Kuliner Nusantara yang Berbalut Daun Pisang
4. Clorot
Clorot berbahan dari tepung beras yang biasanya dikolaborasikan dengan gula merah. Sebab itu tampilannya cenderung lebih gelap namun bercita rasa manis. Menariknya, bentuk clorot kerucut bak terompet dengan pembungkus dari daun kelapa.
5. Kue singgang
Mulai langka, kue singgang sendiri berasal dari Sumatera Barat. Kue singgang terbuat dari tepung beras dan tapai yang identik dengan dibungkus daun waru atau daun jati. Setelahnya, adonan kue bisa dibakar di atas bara api atau dipanggang ke dalam oven.
6. Kue tetu
Kue tetu dikenal juga dengan panggilan kue perahu karena diwadahi pada tempat yang terbuat dari anyaman daun pandan. Kue tetu sendiri memiliki tekstur yang ambyar karena dibuat dari aneka ragam tepung yang diberi gula merah di bagian dalamnya.
Manfaat makanan dibungkus dengan daun bukan agar terlihat autentik dan tradisional saja, tapi juga berpengaruh pada rasanya yang kian sedap dan pastinya kemasannya lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: 5 Jajanan Tradisional Legendaris Yogyakarta yang Masih Eksis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.