6 Fakta Mengenai Pu-er, Teh Fermentasi yang Baik untuk Pencernaan

Teh pu-er terkenal di Yunnan sejak dahulu kala

Pu-er (pu-erh tea) adalah teh pasca fermentasi. Artinya, daun teh melalui proses fermentasi mikroba setelah dikeringkan, sehingga menyebabkan daun menjadi berwarna gelap dan memiliki rasa khas. Tak ayal, teh ini dijuluki black tea karena warnanya yang gelap.

Teh pu-er secara tradisional dibuat di Provinsi Yunnan, China. Nama pu-er sendiri diambil dari pasar kota tempat teh tersebut pertama kali dikembangkan. Teh pu-er memiliki berbagai macam manfaat yang baik untuk tubuh. Yuk, cari tahu serba-serbi mengenai teh satu ini lewat enam faktanya berikut.

1. Pu-er tea berasal dari tanaman teh Camellia sinensis

6 Fakta Mengenai Pu-er, Teh Fermentasi yang Baik untuk Pencernaanilustrasi teh pu-er yang sudah dikeringkan (pixabay.com/横竖竖竖横折横撇捺)

Pu-er tea berasal dari tanaman teh Camellia sinensis, sama seperti green tea, black tea, oolong, ataupun white tea. Bedanya, teh pu-er ini mengalami proses fermentasi yang lama hingga bertahun-tahun. Proses fermentasi tersebut membuat teh ini memiliki rasa yang khas, daun tehnya menjadi berwarna gelap, dan memberikan berbagai khasiat yang baik untuk kesehatan. 

Tanaman teh Camellia sinensis yang membuat pu-er tea ini utamanya berasal dari Yunnan, China. Ada juga berasal dari daerah lain di China Barat Daya, seperti Provinsi Sichuan, Guangxi, dan Guizhou. Tanaman teh tersebut juga bisa ditemukan di negara-negara, seperti Laos, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan India bagian timur laut.

Tanaman Camellia sinensis yang digunakan untuk teh pu-er adalah jenis bernama Dayeh yang merupakan old tree dengan daun-daun yang sudah tua dan berusia sekitar 500-1000 tahun. Kondisi dan lingkungan dapat memengaruhi profil rasa teh pu-er jadi lebih beraneka ragam, unik, dan khas.

2. Teh pu-er pernah menjadi alat barter yang populer

6 Fakta Mengenai Pu-er, Teh Fermentasi yang Baik untuk Pencernaanilustrasi teh pu-er (pixabay.com/Taken )

Dilansir Art of Tea, sejarah teh pu-er dapat ditelusuri kembali pada Provinsi Yunnan saat masa Dinasti Han. Perdagangan pu-er tea bermula saat Dinasti Tang dan menjadi terkenal pada masa Dinasti Qing.

Teh pu-er diperdagangkan di Southwest silk road atau tea horse road yang membentang dari Yunnan Selatan hingga dataran tinggi Tiber. Sepanjang perjalanan, teh pu-er akan teroksidasi dan terfermentasi karena adanya perubahan kelembaban serta suhu.

Lambat laun orang-orang menemukan bahwa banyak manfaat bagi pencernaan setelah mengonsumsi teh pu-er. Selain itu harganya juga terjangkau. Hal tersebut menyebabkan teh pu-er menjadi populer di kalangan masyarakat dan menjadi salah satu alat barter di antara pedagang keliling pada masanya.

3.  Terdapat dua tipe teh pu-er berdasarkan cara pengolahannya

6 Fakta Mengenai Pu-er, Teh Fermentasi yang Baik untuk Pencernaanilustrasi teh pu-er (unsplash.com/Alisher Sharip)

Walaupun Dayeh bisa dipanen sepanjang tahun, tapi waktu yang paling baik untuk memanen teh pu-er adalah saat musim semi. Terdapat dua tipe dari teh pu-er, yaitu raw atau mentah (sheng) dan matang atau ripe (shou). Tipe ini ada karena adanya banyak pengolahan yang terjadi setelah pemetikan daun teh.

Pengolahan teh pu-er yang adalah dengan menumbuh daun teh yang sudah layu hingga seperti kompos. Setelah itu, teh dipanaskan dengan cara pan-fried atau ditempatkan di rotary kiln untuk menghilangkan kelembaban dan menonaktifkan enzim yang bertanggung jawab akan oksidasi pada daun teh.

Sementara itu, metode pengolahan teh pu-er yang matang pun dikembangkan oleh pabrik teh Yunnan Kunming pada tahun 1970-an dengan tujuan mempercepat produksi teh. Proses tersebut dilakukan dengan memetik daun teh, kemudian dikeringkan dan dicampur dengan kultur bakteri yang digunakan untuk fermentasi.

Teh pu-er akan dibiarkan teroksidasi sepenuhnya sampai 40 hari di lingkungan yang hangat dan lembab yang terkendali, agar dapat tercipta teh pu-er yang berwarna gelap. Teh pu-erh hitam ini mengalami fermentasi tidak hanya dari oksidasi enzimatik daun teh, tapi juga enzim mikroba.

Ada juga metode yang dikembangkan lainnya, yaitu half-cooked pu-er. Metode ini adalah dengan mencampurkan jenis daun mentah dan matang untuk di kukus dengan asap. Selanjutnya barulah dilakukan pressing sehingga menciptakan perpaduan warna cantik dari daun yang cerah dan gelap.

Baca Juga: 5 Jenis Teh untuk Redakan Flu dan Radang Tenggorokan

4. Cara penyiapan teh pu-er

6 Fakta Mengenai Pu-er, Teh Fermentasi yang Baik untuk Pencernaanilustrasi teh pu-er (instagram.com/caj_room)

Pu-er sering diseduh dengan teko yixing atau mangkuk teh gaiwan. Cara menyeduhnya adalah dengan menyiapkan satu sendok daun teh dengan sekitar 230 ml air. Kemudian segera bilas dengan air panas bersuhu sekitar 206 derajat celsius dan kemudian rendam kembali daun tehnya.

Menyeduh pu-er juga bisa dengan cara lain, yaitu dengan merendam daun teh di dalam air panas sebentar sebelum dituang ke wadah lainnya. Pu-er juga bisa disiapkan dengan merebus daun teh dan air hingga mendidih.

5. Selain diminum, teh pu-er juga dimanfaatkan sebagai makanan oleh beberapa orang

6 Fakta Mengenai Pu-er, Teh Fermentasi yang Baik untuk Pencernaanilustrasi teh pu-er (instagram.com/farmer.leaf)

Komunitas di Tibet menyajikan pu-er sebagai butter tea, makanan pokok, atau juga bisa langsung disantap langsung. Butter tea dibuat dengan menyeduh teh pu-er sebanyak 8 gram dalam 80 ml air, kemudian diaduk dengan 4-8 sendok ghee (clarified butter) dan ditambahkan sejumput garam.

Beberapa kelompok di Yunnan Selatan dan Myanmar memfermentasi pu-er di lubang bawah tanah selama beberapa minggu hingga bertahun-tahun etelah dipanen. Setelah itu, daunnya akan dimakan sebagai lauk maupun sebagai salad. Teh pu-er juga dapat dicampur dengan rempah-rempah dan dikonsumsi dengan campuran buah pinang, jeruk nipis, dan tanaman lainnya.

Komunitas Jinuo dari Yunnan Selatan menyajikan teh ini sebagai makanan dengan mencampurkan daun teh bersama rempah-rempah. Lalu campuran tersebut dibungkus dengan daun pisang dan kemudian dipanggang.

6. Salah satu manfaat teh pu-er bagi kesehatan adalah meningkatkan kesehatan pencernaan

6 Fakta Mengenai Pu-er, Teh Fermentasi yang Baik untuk Pencernaanilustrasi teh pu-er (instagram.com/teaceremonyritual)

Dilansir Healthline, teh pu-er memiliki beragam manfaat bagi kesehatan karena mengandung probiotik, yakni bakteri baik untuk pencernaan. Teh pu-er juga dapat membantu mengontrol gula darah orang yang mengonsumsinya.

Selain Itu, teh pu-er mengandung antioksidan yang senyawa lain yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Teh ini juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Pu-er terbilang unik dan berbeda daripada teh lainnya. Sebab tanaman tehnya sudah melalui proses fermentasi untuk memaksimalkan rasa serta khasiatnya.

Warna hitam dan rasa yang unik tergantung lingkungan dan kondisi membuat teh ini memiliki ciri khas tersendiri. Ditambah dengan khasiat dari teh pu-er yang baik bagi kesehatan, membuat teh ini banyak diminati. Apakah kamu pernah mencoba jenis teh ini?

Baca Juga: 5 Teh Unik yang Digemari di Berbagai Negara, Ada Teh Mentega

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya