Seni Bikin Pizza Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO

Ada yang bisa usulkan juga kuliner khas Indonesia?

Seni memutar adonan pizza milik masyarakat Napoli reami masuk dalam daftar "warisan budaya tak benda" milik UNESCO.

Seni dengan sebutan "pizzaiuolo" tersebut telah disetujui oleh komite warisan dunia badan seni budaya PBB, yang bertemu di pulau Jeju, Korea Selatan, pada hari Kamis (7/12/2017).

Dilansir oleh The Guardian, sekitar 2 juta orang telah menandatangani petisi untuk mendukung proposal Pizzaiuolo. Menurut Sergio Miccu, ketua Asosiasi Pizzaiuoli Masyarakat Napoli, mereka memperoleh banyak dukungan.

Sebab mereka memberi iming-iming pembagian pizza gratis di jalan-jalan kota Napoli jika tradisi kuliner itu masuk ke dalam daftar bergengsi UNESCO.

Pizzaiuolo adalah kebiasaan memutar adonan sambil melemparnya ke udara untuk "memberinya oksigen" agar pizza mengembang dengan sempurna saat dipanggang. Ritual unik itu ternyata telah dilakukan turun temurun dan juga diabadikan dalam lagu dan cerita rakyat masyarakat Napoli.

Keberhasilan ini disambut dengan sukacita oleh orang-orang Italia. Maurizio Martina selaku Menteri Pertanian, Pangan dan Kehutanan Italia menulis di akun Twitter-nya @maumartina : "Sebuah kemenangan! Ini adalah langkah lain menuju perlindungan identitas serta warisan makanan dan anggur Italia #pizzaUnesco"

Alfonso Pecoraro Scanio, mantan menteri pertanian yang menjadi delegasi Italia dalam pertemuan di Jeju, mengatakan dalam sebuah video yang diposting di akun Twitter-nya @PecoraroScanio : "Hiduplah seni pizzaiuolo masyarakat Napoli!"

Tercatat di tahun ini ada 34 kandidat berusaha untuk bergabung dalam daftar warisan tak benda, yang dibuat pada tahun 2003 untuk meningkatkan kesadaran akan identitas dan budaya di seluruh dunia.

Namun UNESCO juga masih menawarkan bantuan finansial atau teknis kepada negara-negara yang berjuang untuk melindungi tradisi mereka.

Daftar tersebut telah mencakup lebih dari 350 tradisi. Mulai dari tarian flamenco Spanyol ke kain batik Indonesia, hingga tradisi tidak biasa seperti festival adu gulat dengan tubuh berbalur minyak di Turki dan ritual menyuruh unta saling merayu di Mongolia.

AFP turut melaporkan bahwa selain Pizzaiuolo, beberapa negara lain juga merayakan keberhasilan tradisi mereka masuk dalam daftar "warisan budaya tak benda". Arab Saudi memasukkan Al-Qatt Al-Asin, sebuah seni melukis dinding tradisional yang dilakukan oleh wanita.

Uniknya, kesenian yang mempromosikan solidaritas perempuan tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi lain hanya melalui proses pengamatan.

Kyrgyzstan memasukkan permainan berkuda tradisional bernama Kok Boru, di mana dua tim beradu saling mencetak poin sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bangkai kambing ke gawang lawan.

Ada juga tradisi Sheetal Pati dari Bangladesh, yaitu sebuah kerajinan tenun yang rumit dengan menggunakan irisan dari kulit batang tebu untuk menghasilkan tikar dan seprei.

Beberapa tradisi yang berjuang untuk tetap hidup juga mendapat dukungan khusus setelah ditempatkan dalam "daftar warisan budaya dengan perlindungan mendesak".

Sebuah bahasa siulan yang berkembang di Turki sebagai cara untuk berkomunikasi melintasi pegunungan curam dan topografi terjal kini terancam oleh kehadiran ponsel.

Maroko juga akan mendapatkan bantuan untuk melindungi Taskiwin, sebuah tarian bela diri dengan iringan musik tradisional yang berkembang di wilayah pegunungan Atlas bagian barat.

UNESCO mengatakan faktor globalisasi dan penolakan kaum muda atas warisan budaya telah mendorong tradisi-tradisi tersebut menuju ambang kepunahan.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya