Sensasi Nongkrong Baru Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat di "Kopi Tuli"

Keren, inspiratif, dan inovatif banget!

Banyaknya kedai kopi yang bermunculan memang sedang marak menjadi pilihan bisnis. Termasuk Kedai Kopi Tuli yang didirikan Putri, Adhika, dan Erwin, yang merupakan kaum difabel lho! Apa sih bedanya dengan kedai kopi biasa? Yuk simak ulasannya!

1. Nongkrong sekaligus belajar bahasa isyarat

Sensasi Nongkrong Baru Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat di Kopi Tuliinstagram.com/yudistiraiw

Kedai “Kopi Tuli” yang terletak di Jl. Krukut Rata no.10, Limo, Kota Depok ini menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjungnya.

Sesuai dengan namanya, semuanya yang bekerja di kedai ini tuli. Saat masuk pun, kamu takkan mendengar musik di dalam kedai. Tak ada juga Wi-Fi yang disediakan, yang bermaksud agar pengunjung berinteraksi langsung alias ngobrol. Jika teman dengar (sebutan untuk orang yang tidak tuli) ingin belajar bahasa isyarat, bisa langsung datang ke kedai Kopi Tuli. Teman tuli (sebutan untuk orang yang tuli) di sana akan dengan senang hati mengajarimu lho!

2. Nama-nama unik kopi hingga kemasan yang menarik!

Sensasi Nongkrong Baru Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat di Kopi Tulijournal.sociolla.com

Setiap jenis minuman diberi kode huruf agar memudahkan pelanggan dalam memesan. Selain itu, nama-nama minumannya pun unik lho! Contohnya, kopi awan yang berarti kopi dengan lapisan susu di atasnya, kopi daun yang merupakan kopi dengan matcha, hingga teh dengan lemon yang disebut matahari.

Nama-nama unik ini dibuat agar para pengunjung bertanya pada para barista tentang maksud nama minuman tersebut. Jangan khawatir, para barista sudah pintar membaca gerakan bibirmu. Selain itu, di gelas kopinya pun terdapat huruf-huruf abjad dalam bahasa isyarat yang bisa kalian pelajar lho! Keren!

3. Putri, Adhika, dan Erwin, trio difabelpreneur pendiri Kopi Tuli

Sensasi Nongkrong Baru Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat di Kopi Tulicikopi.com

Putri Sampaghita Trisnawinny Santoso, yang biasa dipanggil Putri, adalah seorang alumni jurusan Desain Komunikasi Visual. Ia pernah mengalami pengalaman pahit ditolak oleh 500 perusahaan karena kondisi tulinya. Tak hanya Putri, Adhika yang memiliki nama lengkap Mohamad Adhika Prakoso juga mengalami hal yang sama. Lamarannya pun ditolak oleh 200 perusahaan karena tuli. 

Pengalaman itu membuat mereka tergerak untuk membuat sebuah lapangan pekerjaan untuk kaum difabel, khususnya tuli. Mereka mengajak teman mereka Tri Erwinsyah Putra alias Erwin, yang juga tuli, dalam membangun bisnis kedai kopi tersebut. Kedai ini pun didukung oleh Yayasan Sampaguita, yang didirikan Putri untuk melatih keterampilan kaum disabilitas seperti menjahit tas, membuat sepatu, tata boga, dan lain-lain. Bahkan, anggota yayasan ini sudah mencapai lebih dari 1700 orang! Wow hebat!

Kegigihan dan semangat mereka membuahkan hasil yang memuaskan. Kedai kopi tuli yang terletak di Jl. Krukut Raya No.10, Limo, Kota Depok ini menarik perhatian banyak orang. Bahkan, mereka sudah berencana membuka kedai kedua lho!

Salut deh dengan Putri, Adhika, Erwin, dan teman-teman difabel lainnya di luar sana! Kekurangan yang mereka memiliki tidak membuat mereka putus asa, tetapi dijadikan semangat untuk bisa berkarya dan terus menginspirasi anak bangsa. Hebat banget!

Baca Juga: 7 Kopi Ini Mencerminkan Kepribadian, Kamu Sudah Tahu?

Aisha Variella F Photo Verified Writer Aisha Variella F

aishavariella13@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya