Mengenal Lebih Dekat Selat Solo, Menu Kolaborasi 2 Budaya yang Bersatu

Menu salad yang kental rasa rempah, wajib banget dicoba!

Pengaruh budaya Eropa terasa sangat kental di bumi Surakarta. Di sana tersimpan jejak peninggalan para penjajah yang kini menjadi keunikan daerah itu sendiri.

Selat Solo, begitu nama kuliner khas Surakarta yang sudah tercipta sejak zaman kolonial Belanda. Makanan ini punya sejarah unik yang wajib diketahui khususnya oleh para millenial agar makanan lokal bisa terus menjaga eksistensinya.

Berikut penjelasan menarik seputar selat Solo yang siap bikin lidahmu bergoyang!

1. Sejarah terciptanya selat Solo

Mengenal Lebih Dekat Selat Solo, Menu Kolaborasi 2 Budaya yang Bersatuinstagram.com/dapur_widitha/

Selat Solo adalah warisan dari para tokoh pribumi yang dahulu kala menghadapi para penjajah dari bumi Eropa. Seiring dengan banyaknya pertemuan yang dilakukan antara kedua belah pihak, tercetus makanan yang cocok di lidah dua budaya. Para penjajah ingin sajian lezat seperti steak di negara asalnya, namun sultan merupakan pribumi yang tidak terbiasa menjadikan daging sebagai makanan pokok sehari hari.

Berangkat dari hal tersebut, maka dibuatlah perpaduan antara sayuran dan daging seperti keinginan kedua belah pihak. Juru masak meracik sebuah hidangan yang terdiri dari sayur-sayuran, karbohidrat, dan daging yang cocok dengan selera sultan dan para petinggi Belanda.

2. Asal muasal nama selat Solo

Mengenal Lebih Dekat Selat Solo, Menu Kolaborasi 2 Budaya yang Bersatupanglimatomat.blogspot.com

Awal mulanya selat Solo dibuat bukan karena adanya selat di sekitar daerah Solo. Nama ini terbentuk karena pengucapan masyarakat pribumi terhadap salad. Salad yang merupakan kata bahasa Inggris sering kali diucapkan menjadi selat. Ini merupakan hasil dari penyerapan bahasa yang akhirnya membuat kuliner ini populer hingga sekarang. 

3. Dicintai warga lokal dan pendatang dari luar negeri

Mengenal Lebih Dekat Selat Solo, Menu Kolaborasi 2 Budaya yang Bersatuinstagram.com/letssaygrace_

Karena memiliki cita rasa yang unik dimana menggabungkan dua budaya menjadi satu selera, selat Solo banyak disukai. Makanan ini kemudian terus berkembang dan ada hingga sekarang. Selat Solo menjadi makanan populer perpaduan budaya Nusantara dengan pihak asing yang gak kalah enak dari makanan luar negeri. 

Baca Juga: 5 Fakta Tengkleng Khas Solo, Makanan Rakyat Jelata di Masa Lalu

4. Proses pembuatan selat Solo

Mengenal Lebih Dekat Selat Solo, Menu Kolaborasi 2 Budaya yang Bersatuinstagram.com/dapur_widitha/

Salad versi Solo ini dibuat dari kumpulan sayur seperti buncis, wortel, acar timun, dan selada. Kemudian disandingkan pula dengan kentang goreng sebagai sumber karbohidrat dan daging yang dimasak dengan saus kecap sebagai bagian utamanya.

Selat Solo disajikan bersama kuah kecap manis gurih yang membuatnya berbeda dari salad biasanya.

5. Modifikasi selat Solo di zaman sekarang

Mengenal Lebih Dekat Selat Solo, Menu Kolaborasi 2 Budaya yang Bersatuinstagram.com/dinsasmita/

Perkembangan zaman menuntun terjadinya inovasi baru dalam menu selat solo. Kini terdapat telur rebus yang dimasak bersama daging, irisan tipis keripik kentang, acar bawang, tomat, mayones hingga mashed potato. 

Dengan variasi yang semakin banyak, selat Solo juga mendapat banyak penggemar baru yang luluh pada kenikmatan sepiring selat Solo.

6. Tempat makan selat Solo yang wajib dicoba

Mengenal Lebih Dekat Selat Solo, Menu Kolaborasi 2 Budaya yang Bersatupegipegi.com

Mampir ke kota Solo gak lengkap kalau melewatkan hidangan nikmat yang satu ini guys. Nah, kamu yang penasaran dengan rasa selat Solo bisa mengunjungi salah satu kedai selat Solo favorit yang tak pernah sepi pengunjung, kedai tersebut bernama Selat Vien's. Lokasinya berada tidak jauh dari Stasiun Balapan dan dibanderol mulai dari Rp.12.000/porsinya. Karena kedai selalu ramai disarankan untuk mengunjunginya di waktu pagi hari. 

Ngiler banget ya menengok kilas balik sejarah dan fakta menarik selat Solo di atas. Kalau menurutmu mana yang lebih enak antara selat Solo dan salad impor? Share jawabanmu di kolom komentar ya!

Baca Juga: 5 Kuliner Pedas yang Wajib Dicoba di Solo, Sudah Pernah?

Alee Shaby Photo Verified Writer Alee Shaby

to moon and back.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya