Fakta dan Sejarah dari Hangatnya Bubur Sumsum yang Perlu Kamu Ketahui

Bubur nikmat asli Indonesia!

Bubur sumsum merupakan salah satu bubur khas Indonesia yang terbuat dari tepung ketan dan biasa disajikan bersama siraman gula merah dan santan. Bubur ini tak hanya menjadi favorit anak-anak, tapi juga remaja maupun orang tua.

Dibalik rasa enak dan gurih, bubur sumsum ternyata memiliki sejarah panjang yang patut untuk kamu ketahui, lho. Bukan saja sebagai sebuah penganan, bubur sumsum memiliki nilai yang lebih bagi nenek moyang kita. Berikut ulasannya.

1. Terciptanya bubur sumsum mulanya sebagai strategi menghadapi paceklik pangan

Fakta dan Sejarah dari Hangatnya Bubur Sumsum yang Perlu Kamu Ketahuifimela.com

Ratusan tahun Indonesia menjadi negara yang terjajah, menjadikan nenek moyang kita pada zaman itu kesulitan mencari bahan makanan pokok nasi. Lahan-lahan digunakan bukan untuk kepentingan rakyat. Di tengah himpitan itu, masyarakat mulai mencari cara agar dapat terlepas dari kelaparan.

Salah satunya dengan menyiasati kuantitas sekian liter beras dengan perbandingan air yang lebih banyak. Inilah cikal bakal lahirnya bubur pada masa itu. Termasuk bubur sumsum yang berasal dari beras ketan. Agar diperoleh makanan dalam porsi yang lebih banyak, bubur tentunya menjadi salah satu opsi terbaik.

2. Asal-usul nama "sumsum" pada bubur sumsum

Fakta dan Sejarah dari Hangatnya Bubur Sumsum yang Perlu Kamu Ketahuinotepam.com

Karena derajat bubur lebih rendah dari nasi, bubur di negara Indonesia lebih merujuk pada keterbatasan, sehingga rasanya sulit menemukan sejarah bubur yang memiliki campuran daging hewan. Lalu mengapa bubur beras ketan ini dinamakan dengan bubur "sumsum"? Karena bubur ini memiliki warna putih seperti warna sumsum tulang, maka penamaan dari penganan ini adalah bubur sumsum.

Baca Juga: 3 Resep Bubur Khas Banjarmasin yang Pas untuk Berbuka Puasa 

3. Biji salak merupakan teman setia sebagai pelengkap bubur sumsum

Fakta dan Sejarah dari Hangatnya Bubur Sumsum yang Perlu Kamu Ketahuiindonesiafoodbiz.com

Bubur sumsum memang nikmat walaupun hanya disajikan bersama siraman gula merah dan santan. Tapi biasanya bubur sumsum selalu disajikan bersama biji salak, salah satu kudapan berbahan dasar umbi-umbian berbentuk bulat-bulat kecil dengan warna oranye-kecokelatan. Bubur sumsum dan biji salak ini lebih banyak ditemui ketika bulan Ramadan, sebagai takjil saat berbuka puasa.

4. Bubur sumsum berwarna hijau dengan tambahan daun pandan atau daun suji

Fakta dan Sejarah dari Hangatnya Bubur Sumsum yang Perlu Kamu Ketahuiresepbundahaifa.com

Selain berwarna putih seperti sumsum tulang, bubur sumsum juga ada yang disajikan berwarna hijau menarik. Warna hijau ini berkat tambahan pewarna alami daun suji maupun daun pandan dan pastinya harum bubur sumsum ini menjadi lebih menggugah selera. Kamu lebih suka yang putih atau yang hijau?

5. Filosofi bubur sumsum dan eksistensinya sebagai salah satu jamuan ritual adat

Fakta dan Sejarah dari Hangatnya Bubur Sumsum yang Perlu Kamu Ketahuistapico.com

Bukan saja sebagai penganan yang mampu mengenyangkan perut, bubur sumsum juga kerap dijadikan sebagai jamuan saat ritual adat berlangsung, khususnya bagi masyarakat di pulau Jawa. Ritual adat tersebut contohnya seperti 'pitulungan', yang artinya lebih kepada meminta Tuhan agar dilancarkan keinginannya.

Bubur sumsum juga diyakini dapat menyegarkan perasaan lelah setelah prosesi ritual adat tersebut selesai.

Selain itu, bubur sumsum juga memiliki banyak filosofi. Salah satunya bubur sumsum merupakan simbol dari kesederhaan dan rasa penuh syukur. Sejarah bubur sumsum yang tercipta karena keterbatasan pangan membuat kita sejatinya lebih menghargai hal sederhana yang ternyata memiliki banyak manfaat.

Itulah fakta dan sejarah bubur sumsum. Semoga kamu semakin mencintai penganan khas Indonesia ini dan lebih bersyukur, ya!

Baca Juga: Resep Bubur Tinutuan, Kuliner Khas Manado yang Sedap dan Kaya Gizi

Devi Latifah Photo Verified Writer Devi Latifah

Menulis adalah cara lain menggapai cita-cita.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya