Mengenal Getuk Lindri, Penganan yang Konon Punya Banyak Filosofi

Kamu tahu gak, sejarah makanan khas Magelang ini?

Salah-satu makanan khas masyarakat Indonesia adalah getuk, yang terbuat dari bahan dasar ketela atau singkong. Makanan ini dulunya sering muncul pada acara-acara sakral seperti pernikahan. Meskipun lambat laun kehadiran penganan ini mulai terlupakan, tapi sebenarnya getuk sangat mudah dibuat dan rasanya pun enak di lidah. Selain itu, makanan khas kota Magelang ini juga memiliki banyak filosofi, lho. Yuk, mengenal sejarah getuk!

1. Sejarah getuk berawal dari penjajahan Belanda

Mengenal Getuk Lindri, Penganan yang Konon Punya Banyak Filosofipinterest.com

Getuk konon telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Seperti yang kita semua tahu, pada masa penjajahan itu, rakyat Indonesia sangat kesulitan mendapatkan makanan pokok, yakni beras. Sehingga masyarakat mencari pengganti makanan pokok beras dengan ketela, yang pada saat itu mudah dan banyak tumbuh di sekitaran.

Kemudian seorang pelopor yang berasal dari Desa Karet, Magelang, bernama Mbah Ali Mohtar berinovasi terhadap penganan berbahan dasar ketela ini, yang diberinya nama sebagai getuk. Mba Mohtar membuat getuk dengan rasa yang lebih enak dan tampilan yang lebih menarik. Nama 'getuk' sendiri diambil dari bunyi 'tuk-tuk' dari kegiatan menumbuk singkong hingga halus.

2. Asal usul nama pada getuk lindri

Mengenal Getuk Lindri, Penganan yang Konon Punya Banyak Filosofiresepkoki.id

Nama lindri pada getuk lindri bukan merupakan nama seseorang atau pelopornya, melainkan proses penggulungan adonan yang dinamakan lindri. Menurut seorang sejarawan bernama J.FX. Hoery, ia menjelaskan sebutan 'lindri' berasal dari nama alat penggulung dari getuk, yakni lindri.

Singkong diproses hingga lembut, lalu keluar dari lindri dalam bentuk gulungan kecil, panjang dan memiliki serat yang berbentuk mie. Getuk ini kemudian dapat dipotong sesuai selera dan keinginan.

3. Keunikan dan rasa khas getuk lindri

Mengenal Getuk Lindri, Penganan yang Konon Punya Banyak Filosofidapurocha.com

Getuk lindri pada umumnya memiliki 3 warna, yakni warna dasar singkong; cream, merah muda dan juga hijau. Tapi semakin lama warnanya semakin beragam, sesuai dengan selera pembuatnya. Getuk lindri mempunyai keunggulan dibanding getuk lainnya, selain karena warnanya yang cantik, penganan satu ini juga memiliki aroma yang khas dan menggoda lidah karena menggunakan perpaduan daun pandan yang harum dan parutan kelapa yang gurih.

Baca Juga: 7 Jajanan Pasar Khas Sulawesi Selatan Bikin Lidah Bergoyang

4. Filosofi yang muncul dari jajanan pasar yang enak ini

Mengenal Getuk Lindri, Penganan yang Konon Punya Banyak Filosofiflickr.com/pungky febi arifianto

Selain bercita rasa yang enak dan menggugah selera, terdapat beberapa filosofi yang tercipta dari getuk lindri. Salah satu contohnya adalah getuk lindri mengajarkan arti dari kesederhanaan. Di mana getuk muncul akibat keterbatasan bahan makanan pokok beras pada masa penjajahan. Getuk juga memiliki filosofi tentang selalu bersyukur pada hal sederhana yang bisa lebih bermanfaat di sekitar kita. 

5. Tradisi 'Gerebek Getuk' di Magelang

Mengenal Getuk Lindri, Penganan yang Konon Punya Banyak Filosofijatengpos.co.id

Masyarakat kota Magelang sebagai pelopor terciptanya getuk, memiliki ritual tahunan yang unik bernama "Gerebek Getuk", yang biasa diadakan di Alun-alun Kota Magelang. "Gerebek Getuk" ini juga merupakan tanda hari jadi kota Magelang. Pada ritual ini tentu saja getuk menjadi primadona yang disusun menjadi gunungan cantik berbagai warna yang kemudian diarak dan diperebutkan oleh masyarakat yang menyaksikan.

Terdapat dua gunungan yang diarak, yakni gunungan lanang (laki-laki) dan gunungan wadon (perempuan). Gunungan getuk yang berbentuk lancip merupakan simbol jaler atau laki-laki, sementara gunungan getuk yang lainnya berbentuk bulat, merupakan simbol setri atau perempuan.

"Gerebek Getuk" merupakan lambang dari kemakmuran. Tujuan dari ritual ini adalah menambah rasa persatuan dan kekompakan warga Magelang, serta menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal.

Baca Juga: 5 Makanan Tradisional Khas Sumatera Utara yang Bisa Bikin Ketagihan

Devi Latifah Photo Verified Writer Devi Latifah

Menulis adalah cara lain menggapai cita-cita.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya