8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lama

Kamu pernah mengawetkan makanan dengan gula?

Pengawetan makanan adalah praktik kuno untuk mencegah pembusukan dan memperpanjang umur simpan makanan. Tanpa adanya pengawetan, makanan akan menjadi korban kekuatan alam, yaitu bakteri dan jamur. Buruknya, efek pembusukan pada makanan menyebabkan penyakit atau bahkan kematian.

Sejak dulu, manusia telah menggunakan berbagai metode agar bisa memperpanjang kesegaran dan keamanan makanan, sehingga pasokan bahan pangan tetap stabil. Hingga saat ini, metode pengawetan makanan terus bertambah menyesuaikan zaman.

1. Chilling (pendinginan) 

8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lamailustrasi kulkas (pexels.com/Kindel Media)

Suhu pendinginan akan memperlambat pertumbuhan mikroba, tetapi tidak dapat menghilangkan mikroba sepenuhnya. Pengawetan makanan dengan metode pendinginan tergolong sangat sederhana karena hanya membutuhkan persiapan minimal.

Untuk melakukan metode ini, kamu bisa menggunakan lemari es. Tergantung pada jenis makanan, proses chilling bisa mengawetkan makanan antara beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum tekstur dan rasa memburuk. Namun, pastikan kamu mengetahui bahan makanan yang awet disimpan dalam lemari es dan mana yang justru memperburuknya.

2. Freezing (pembekuan) 

8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lamailustrasi brokoli beku (unsplash.com/Bozhin Karaivanov)

Freezing atau pembekuan adalah metode sederhana lainnya yang menjadi pilihan banyak orang di era modern saat ini. Pembekuan akan memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan makanan. Jika disimpan dengan benar, makanan beku dapat bertahan lama hingga berbulan-bulan.

Pembekuan dapat dilakukan untuk berbagai makanan dari daging, susu, hingga buah-buahan dan sayuran. Kelemahan proses ini adalah adanya ketergantungan pada listrik untuk tetap dingin. Jika listrik padam, maka kemungkinan makanan akan rusak. 

Beberapa bahan yang dapat dibekukan adalah buah beri, mangga, pisang, brokoli, kembang kol, tomat, alpukat, daging, unggas, dan makanan laut. Sementara bahan yang tidak bisa dibekukan adalah gorengan, daging matang, dan kentang. 

3. Fermenting (Fermentasi) 

8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lamailustrasi kimchi (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Fermentasi adalah teknik pengawetan makanan kuno yang masih populer hingga saat ini. Ini merupakan proses reaksi kimia di mana mikroorganisme, seperti bakteri atau ragi, mengubah karbohidrat menjadi alkohol atau asam organik. 

Bakteri atau ragi yang digunakan dalam proses fermentasi akan menghasilkan asam  untuk mencegah bakteri berbahaya berkembang. Hal inilah yang menyebabkan makanan menjadi lebih awet. 

Proses pengawetan satu ini menghasilkan banyak makanan dan minuman. Contohnya, tempe dari Indonesia, sauerkraut dari Jerman, kimchi dari Korea Selatan, wine, teh kombucha, dan masih banyak lagi.

4. Drying (pengeringan) 

8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lamailustrasi ikan kering (unsplash.com/David Veksler)

Sebagian besar mikroorganisme juga membutuhkan kelembapan untuk tumbuh, sehingga menghilangkan lembap dari makanan dengan mengeringkannya adalah metode pengawetan paling efektif. Makanan yang bisa kamu lakukan proses drying dengan baik adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, rempah-rempah, daging, dan ikan.

Untuk melakukannya, kamu dapat menggunakan oven atau mengeringkannya langsung di bawah sinar matahari. Namun, jika kamu menginginkan cara yang lebih praktis, gunakan dehidrator yang diciptakan khusus untuk mengeringkan makanan di rumah.

Baca Juga: 5 Kesalahan Keamanan Pangan yang Bisa Menyebabkan Sakit

5. Salting (penggaraman) 

8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lamailustrasi ikan dilumuri garam (unsplash.com/Harris Vo)

Salting atau penggaraman adalah salah satu metode pengawetan makanan tertua. Mirip proses drying, garam mengurangi kadar air dari makanan dan menghentikan pertumbuhan bakteri. Dalam konsentrasi tinggi, bahkan garam dapat menghancurkan sel bakteri. 

Ada dua bentuk pengawetan dengan metode penggaraman. Pertama, garam kering, yaitu mengoleskan garam pada makanan, seperti daging, dan membiarkannya mengeluarkan air. Kedua, garam basah yang lebih dikenal sebagai air garam, di mana kamu mencampur garam dengan air dan menambahkan makanan ke dalam cairan untuk mengawetkannya.

Dikarenakan jumlah yang diperlukan untuk mengawetkan makanan sangat tinggi dan akan mempengaruhi cita rasanya, garam sering digunakan dalam kombinasi dengan metode lain, seperti drying atau larutan asam. Contoh makanan yang diawetkan dengan garam seperti bacon, acar, dan lemon.

6. Sugaring (penggulaan) 

8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lamailustrasi gula dan buah (unspalsh.com/Myriam Zilles)

Sama dengan penggaraman, mengawetkan makanan dengan gula akan menyebabkan item makanan melepaskan kadar airnya dan mencegah serangan mikroba. Dalam proses ini, biasanya bahan yang digunakan adalah butiran gula, sirup gula, atau madu. 

Sugaring sebagian besar digunakan untuk mengawetkan buah-buahan, seperti mangga, aprikot, ceri, persik, apel, dan lain-lain. Selain buah-buahan, sayuran, seperti jahe dan wortel, juga dapat dilakukan proses sugaring yang selanjutnya digunakan sebagai bumbu.

7. Canning (pengalengan) 

8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lamailustrasi ikan kaleng (unsplash.con/Ignat Kushanrev)

Jika dilakukan dengan cara yang benar, menjaga makanan kalengan secara signifikan dapat membantu memperpanjang umurnya. Proses pengalengan memelihara makanan dengan menghilangkan oksigen yang dibutuhkan untuk sebagian besar mikroorganisme untuk tumbuh. 

Dikarenakan beberapa organisme bisa berkembang tanpa oksigen, maka proses pengalengan biasanya ditambah faktor kedua yang menghambat pertumbuhan mikroba, seperti asam, gula, atau garam. Oleh sebab itu, beberapa proses canning juga melibatkan salting atau sugaring

Dalam pengalengan, makanan dimasak di bawah tekanan untuk mencapai suhu yang cukup tinggi. Hingga saat ini, canning menjadi metode pengawetan makanan yang populer dengan revolusi industri saat ini.

8. Smoking (pengasapan) 

8 Metode Pengawetan Bahan Makanan biar Lebih Tahan Lamailustrasi pengasapan daging (pexels.com/Matheus Bertelli)

Smoking atau pengasapan bukan hanya proses pengawetan makanan, tetapi juga proses memasak dan flavoring (pemberian rasa). Oleh karena itu, di lingkungan rumah, metode pengasapan lebih dikenal untuk memberikan banyak rasa dan manfaat penampilan daripada pengawetan makanan.

Pengasapan adalah metode pengawetan makanan konvensional, di mana dalam prosesnya menggunakan penggunaan asap yang umumnya didapatkan dari membakar kayu. Proses ini menjaga makanan melalui sifat antimikroba dari formaldehida dan senyawa fenolik. 

Metode smoking umumnya digunakan untuk ikan dan daging. Kelemahan penggunaan proses ini adalah kecenderungan mengubah rasa makanan menjadi tengik dan dapat meningkatkan risiko kanker.

Jika memiliki jumlah makanan yang cukup banyak, kamu pasti ingin menyimpannya  untuk dikonsumsi atau digunakan nanti. Jadi, memiliki setidaknya beberapa keterampilan pengawetan makanan di atas akan sangat membantumu.

Baca Juga: 5 Cara Menyimpan Garam yang Benar, Awet dan Tidak Berair

Sharma Khan Photo Verified Writer Sharma Khan

Cukup baca tulisanku tanpa harus tahu siapa aku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya