Comscore Tracker

5 Perbedaan Kimci dan Sauerkraut, Hidangan Fermentasi yang Sehat

Sauerkraut terkenal di Jerman sejak tahun 1600-an

Makanan fermentasi bukanlah tren baru di dunia masak-memasak. Di Indonesia, makanan fermentasi banyak ragamnya, seperti asinan, tapai, oncom, dan lain sebagainya. Sementara dari luar di luar negeri ada kimci, makanan fermentasi dari Korea. Lalu, ada pula sauerkraut, hidangan yang terkenal di Eropa terutama bagian barat.

Kimci dan sauerkraut adalah makanan yang lazim disimpan dalam stoples kaca saat pengawetannya. Selain sebagai makanan fermentasi, keduanya juga dikenal sebagai makanan sehat. Lalu, apa yang membuat kimci dan sauerkraut berbeda? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Asal-usul

5 Perbedaan Kimci dan Sauerkraut, Hidangan Fermentasi yang Sehatilustrasi sauerkraut (pexels.com/ELEVATE)

Kimci adalah makanan fermentasi yang berasal dari Korea dan telah menjadi hidangan tradisional di sana. Dikutip dari Korean Cultural Centre Art, kimci diperkirakan sudah ada paling lambat pada Zaman Tiga Kerajaan, yaitu 57 SM—668 SM. Pembuatan kimci dilatarbelakangi oleh musim dingin yang melanda Korea, sehingga banyak yang meninggal karena kelaparan.

Untuk membuat kimci, sayuran hanya diawetkan dengan penambahan air garam. Selama berkembangnya waktu, penambahan bumbu dan bubuk cabai membuat kimci menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Korea.

Sementara itu, sauerkraut sudah terkenal di Jerman sejak tahun 1600-an. Namun, sauerkraut bukan berasal dari Jerman, lho. 

Sauerkraut berasal dari kata sauer yang berarti 'asam' dan kraut yang mengacu pada 'kubis'. Tak hanya di Jerman, hidangan ini juga terkenal di Eropa, khususnya pada zaman kekaisaran Romawi.

Sauerkraut sendiri berasal dari China yang sebelumnya pernah melakukan fermentasi kubis dengan anggur beras. Metode pengawetan ini kemudian diadopsi oleh orang Eropa. Sayangnya, hidangan sehat ini mengalami penurunan popularitas dari masa ke masa, khususnya di Eropa.

2. Bahan yang digunakan

5 Perbedaan Kimci dan Sauerkraut, Hidangan Fermentasi yang Sehatilustrasi sauerkraut (pexels.com/Jana Ohajdova)

Walaupun keduanya sama-sama makanan fermentasi, tapi bahan yang digunakan berbeda. Bahan utama untuk membuat kimci tak hanya kubis, bisa menggunakan lobak, daun bawang, mentimun, kucai, dan lainnya.

Bahan tersebut ditambah dengan bumbu, yakni jahe, bawang putih, daun bawang, pasta udang, saus ikan, gochugaru atau cabai merah Korea, serta buah-buahan seperti pir. Namun, bahan tersebut tidak mutlak, karena setiap keluarga memiliki resep kimcinya masing-masing.

Berbeda dengan kimci, membuat sauerkraut tak membutuhkan banyak bahan. Sauerkraut hanya membutuhkan garam, kol, dan waktu fermentasi yang cukup. Namun, beberapa orang memilih untuk menambahkan bahan lain, seperti apel, buah juniper, atau biji jintan.

Baca Juga: 10 Jenis Kimci dan Musim yang Tepat untuk Menikmatinya

3. Cara membuat

5 Perbedaan Kimci dan Sauerkraut, Hidangan Fermentasi yang Sehatilustrasi pembuatan kimci (unsplash.com/Matt Seymour)

Kimci terbuat dari sayuran yang difermentasi menggunakan proses yang disebut fermentasi asam laktat. Caranya dengan merendam kubis selama 6—7 jam terlebih dahulu, setelah itu barulah dicuci menggunakan air mengalir. Kemudian ditambahkan bahan-bahan lain dan diaduk hingga semua bagian kubis terbalut bumbu.

Setelah itu, kubis yang sudah dibumbui bisa dimasukkan stoples dan disimpan dalam tempat gelap serta sejuk selama 4—5 hari. Selain dimakan langsung, kimci juga bisa diolah menjadi nasi goreng kimci, kentang goreng kimci, hingga telur dadar kimci. Namun, seperti bahan-bahannya, pembuatan kimci juga bisa berbeda-beda tergantung keluarga.

Berbeda dengan kimci, cara membuat sauerkraut lebih mudah dan praktis. Hanya perlu memotong kubis, taburkan garam, dan kemudian biarkan selama 15 menit. Setelah itu, keluarkan airnya, masukkan dalam stoples kaca dan tunggu selama 1—4 minggu, agar terjadi proses fermentasi. Setelah itu barulah boleh dimasukkan ke dalam kulkas agar tahan lebih lama.

4. Rasa

5 Perbedaan Kimci dan Sauerkraut, Hidangan Fermentasi yang Sehatilustrasi sauerkraut (pixabay.com/sauerkraut)

Dengan bahan dan cara membuat yang berbeda tentu saja rasa yang dihasilkan juga akan berbeda. Kimci memiliki rasa pedas, asam, dan gurih. Namun, rasa kimci juga tergantung dengan musim saat dikonsumsi. Uniknya, saat musim panas rasa kimci dibuat lebih ringan dibandingkan dengan yang dikonsumsi saat musim dingin.

Sementara sauerkraut memiliki rasa yang asam dan lebih sederhana. Walaupun beberapa orang juga ada yang menambahkan rasa pedas dalam proses pembuatannya. Selain itu, tekstur sauerkraut lebih kencang dibandingkan dengan kimci.

5. Kandungan Nutrisi

5 Perbedaan Kimci dan Sauerkraut, Hidangan Fermentasi yang Sehatilustrasi kimci (pixabay.com/hytkz88)

Baik kimci ataupun sauerkraut merupakan makanan fermentasi yang sehat. Namun dikutip dari Grow Your Pantry, kimci lebih sehat dibandingkan sauerkraut. Hal ini dikarenakan kandungan pro biotiknya lebih tinggi, karena bahan yang dicampurkan juga lebih bervariasi.

Sebagai gambaran, masih dikutip dari Grown Your Pantry, kandungan nutrisi dalam 1 cup adalah 23 kalori, 4 gram karbohidrat, 2 gram protein, 1 gram fat, 2 gram fiber, dan 747 mg sodium. Sementara persen AKG sebesar 19% vitamin B6, 22% vitamin C, 55% vitamin K, 20% folat, 21% zat besi, 10% niacin, dan 24% riboflavin.

Sauerkraut mengandung 27 kalori, 4 gram fiber, dan 1 gram protein dengan persentase AKG sebesar 41% Sodium, 23% vitamin C, 15% vitamin K1, 12% zat besi, 9 % mangan, 11% vitamin B6, 9% folat, 15% tembaga, dan 5% potasium.

Tak hanya awet, kimci dan sauerkraut juga masuk dalam makanan sehat serta bisa dikonsumsi setiap hari. Namun yang harus diperhatikan adalah kedua makanan fermentasi tersebut bisa menyebabkan kembung.

Baca Juga: 10 Makanan Fermentasi Paling Populer di Dunia, Ada Tempe!

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya