Sejarah Kue Keranjang, Kudapan Khas saat Perayaan Imlek

Sudah tahu belum?

Salah satu kudapan yang wajib ada saat Imlek adalah kue keranjang. Kue keranjang atau nian gao adalah kue yang terbuat dari tepung ketan. Dilansir China Travel, kata nian gao dapat diartikan sebagai 'tahun yang lebih tinggi'.

Oleh karenanya, kue keranjang melambangkan kehidupan yang terus meningkat di masa mendatang. Lantas, apa hubungan kue keranjang dengan perayaan Imlek? Yuk, simak rangkuman sejarah kue keranjang di bawah ini.

Apa itu kue keranjang?

Sejarah Kue Keranjang, Kudapan Khas saat Perayaan Imlekilustrasi kue keranjang (instagram.com/nikiraostegal)

Sebelum belajar sejarah kue keranjang, kamu harus tahu apa itu kue keranjang terlebih dahulu. Seperti yang telah disebutkan, kue keranjang disebut nián gāo (年糕) dalam bahasa Mandarin. Sedangkan pada bahasa Hokkien diucapkan 'ti kwe' (甜棵).

Dalam terjemahan secara harfiah, nian (年) berarti 'tahun' dan gao (糕) bermakna 'kue'. Jadi jika digabungkan, nian gao berarti kue tahun baru.

Umumnya, orang Tionghoa menyuguhkan kue keranjang satu minggu sebelum Imlek untuk keperluan sembahyang. Untuk itu, kue belum diperbolehkan disantap. Baru setelah malam ke-15 atau saat cap go meh, kue keranjang bisa dimakan sepuasnya.

Rasa kue keranjang sendiri cenderung manis dengan tekstur mirip dodol. Namun, kebanyakan orang Tionghoa tidak makan kue keranjang secara langsung, melainkan diolah dulu, seperti digoreng agar lebih enak.

Sejarah kue keranjang ala Dewa Dapur

Sejarah Kue Keranjang, Kudapan Khas saat Perayaan Imlekkue keranjang imlek (instagram.com/misshotrodqueen)

Mulanya, kue keranjang atau nian gao dibuat sebagai persembahan cerdik kepada Dewa Dapur, yang dipercaya selalu ada di setiap rumah, seperti melansir Chine Highlights. Lalu, menurut cerita rakyat setempat, Dewa Dapur sering membuat 'laporan tahunan' seputar rumah yang ditinggali kepada Kaisar Giok. 

Nah, untuk mencegah pemberian laporan buruk ini, orang-orang ini kemudian memberikan nian gao pada Dewa Dapur sebagai usaha tutup mulut atau kongkalikong. Oleh karenanya, kue keranjang ini banyak disajikan saat Imlek.

Baca Juga: 12 Restoran Chinese Food Jakarta, Cocok Banget buat Imlek

Sejarah kue keranjang legenda kematian Wu Zixu

Sejarah Kue Keranjang, Kudapan Khas saat Perayaan Imlekilustrasi kue keranjang (commons.wikimedia.org/Juliana Phang)

Selain Dewa Dapur, terdapat sejarah kue keranjang lain yang datang dari cerita kematian Wu Zixu, seorang jenderal dan politisi kerajaan Wu pada periode Musim Semi dan Gugur (771-476 SM). 

Setelah Wu Zixu wafat, Raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu. Peristiwa ini menyebabkan warga Wu dan bala tentaranya terjebak dalam kota tanpa ada makanan yang tersisa di sana. Oleh karenanya, banyak orang mati kelaparan selama pengepungan.

Di masa sulit tersebut, segelintir orang teringat kata yang pernah diucapkan Wu Zixu. Ia pernah berkata, 'jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tanah di bawah tembok kota sedalam tiga kaki dan dapatkan makanan.'

Para prajurit ini kemudian melaksanakan pesan dari Wu Zixu. Mereka melihat fondasi tembok tersebut dibangun dengan batu bata khusus yang diketahui terbuat dari beras ketan. Hasil temuan inilah yang akhirnya menyelamatkan orang-orang dari kelaparan. 

Setelah saat itu, orang-orang pun membuat kue keranjang setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu. Seiring berjalannya waktu, kue ini kemudian identik sebagai kue khas Imlek.

Nah, itulah ulasan seputar sejarah kue keranjang yang menarik untuk diketahui. Gak heran jika kudapan ini selalu disajikan saat Imlek. Jika tertarik membuat kue keranjang di rumah, yuk simak resepnya di IDN Times. 

Baca Juga: 7 Restoran Chinese Food Kelapa Gading untuk Rayakan Imlek

yummy-banner

Topik:

  • Putri Intan Nur Fauziah
  • Yunisda D
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya