Keren, 600 Rekomendasi Kuliner Surabaya Bisa Kamu Temukan di Buku Ini!

Gak ada lagi kata "terserah" saat ditanya mau makan di mana

Penjual makanan di Surabaya ada ribuan jumlahnya, mulai dari kaki lima hingga restoran bintang lima. Tapi pas muncul pertanyaan "mau makan di mana?", biasanya kita mendadak bingung, seolah makanan enak di Kota Pahlawan hanya satu-dua saja. 

Ternyata kisah serupa menjadi awal lahirnya buku Food Report Surabaya. "Pada waktu itu, kami juga bingung mau makan di mana, makan apa? Padahal juga orang Surabaya," kata Ian Susanto selaku project leader buku ini.

Ian lantas membentuk Surabaya Food Patrol bersama sembilan kawannya untuk  berkeliling mencicipi dan membuat daftar kuliner terlezat di Surabaya.

1. Ada lebih dari 600 tempat makan yang dicicipi langsung sejak tahun 2015

Keren, 600 Rekomendasi Kuliner Surabaya Bisa Kamu Temukan di Buku Ini!Dok. IDN Times

Dalam waktu satu tahun yakni di tahun 2015, tim Food Patrol Surabaya sudah berkeliling mencicipi lebih dari 600 lebih makanan, mulai dari makanan kaki lima hingga bintang lima.

"Jadi dalam setahun, 10 orang itu kita bagi jadi tiga kelompok, satu kelompok tiga orang," ujar Ian Susanto.

Ian CS awalnya menghimpun rekomendasi dari para informan untuk kembali dikerucutkan mana saja yang akan dicoba langsung. 

Gak hanya review kualitas makanan, mereka juga mengulik side story sejumlah tempat makan ikonik dan punya nilai historis. Cerita unik dari para pemilik tempat inilah yang memberi warna tersendiri dalam buku.

2. Makin gampang cari rekomendasi, karena kategori makanan diurutkan berdasarkan abjad

Keren, 600 Rekomendasi Kuliner Surabaya Bisa Kamu Temukan di Buku Ini!Dok. IDN Times

Saat ini, cari rekomendasi makanan sudah jauh lebih mudah sih berkat situs review makanan atau Instagram para foodies. Tapi kategori makanan yang direkomendasikan cenderung random dan akhirnya bikin makin bingung.

Meski buku Food Report Surabaya tidak punya daftar isi yang rinci, tapi mereka mengategorikan jenis makanan berdasarkan abjad. Jadi masih mudah dicari.

3. Sistem rating rasa dari ulasan penulis

Keren, 600 Rekomendasi Kuliner Surabaya Bisa Kamu Temukan di Buku Ini!IDN Times/Putriana Cahya

Perkara ulasan makanan mungkin sifatnya subjektif, tapi mereka tetap punya sistem khusus dalam menilai rasa. Bukan sekadar label enak dan tidak enak, sehingga penilaian tiap orang standarnya hampir sama.

Penilaian melibatkan empat indra saat menikmati makanan yakni penglihatan, penciuman, perasa, dan peraba. Jadi sudah ada formnya untuk mengisi input melibatkan empat indra manusia tadi. Masing-masing empat indera tersebut diberi rating.

"Oh teksturnya bagaimana, aromanya apa yang bisa dirasakan,  taste-nya balance atau gak, antara asin, manis, gurih, pedas? Lalu appearance-nya gimana?"

Dari pengamatan itulah muncul rating makanan secara keseluruhan yang dibagi menjadi tiga tingkat, yakni Really Good, Excellent, dan Amazing! Must Try.

Baca Juga: 7 Kedai Minuman Cheese Cream Terbaik di Surabaya, Murah dan Enak

4. Informasinya detail dan terus diupdate

Keren, 600 Rekomendasi Kuliner Surabaya Bisa Kamu Temukan di Buku Ini!Dok. IDN Times

Dimulai dari patroli kuliner mereka di tahun 2015, buku ini dijadwalkan terbit setahun kemudian. Namun Ian bercerita, akhirnya butuh waktu sekitar empat tahun untuk merampungkannya, karena padatnya urusan pekerjaan masing-masing anggota.

"Pertama setelah review, kita mikirnya penulisan bakal cuma dua pekan, ternyata butuh waktu sampai 2,5 tahun," ujar pria lulusan perhotelan UK Petra Surabaya itu. 

Tapi karena inilah, buku mereka akhirnya jadi lebih valid. Sepanjang tahun 2018, mereka kembali ke sebagian besar tempat makan untuk membandingkan konsistensi kualitas makanannya. Begitu juga dengan lokasinya, apakah sudah tutup, pindah, atau buka cabang lain. 

5. Buku diproduksi secara independen

Keren, 600 Rekomendasi Kuliner Surabaya Bisa Kamu Temukan di Buku Ini!Instagram.com/jackmagnifico

Hebatnya, buku ini diproduksi secara independen, mulai dari review, penulisan, desain foto, dan penerbitan. Ian beralasan tidak menerima sponsor masuk, karena ingin hasilnya seobjektif mungkin, apa yang dirasakan, itulah yang ditulis.

Dua objektivitas itu, kata dia, yang satu reliability. Mereka berusaha supaya penilaiannya bisa diandalkan. Karena apa tujuannya kalau tidak bisa diandalkan, katanya. Yang kedua, bukunya ekstensif, sampai 600 tempat itu didatangi benar-benar.

"Hopefully, buku ini bisa membantu banyak orang, lah," ucap Ian.

Surabaya Food Patrol saat ini sudah bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Surabaya dan beberapa hotel untuk pendistribusiannya. Kamu juga bisa mendapatkannya secara online melalui situs mereka atau situs jual beli Tokopedia seharga Rp79 ribu. Selain buku fisik, Food Report Surabaya juga punya versi E-book yang lebih praktis.

Wah, setelah ini gak was-was lagi dengar jawaban "terserah" kalau lagi tanya mau makan di mana, benar gak?

Baca Juga: 10 Kafe Baru yang Instagramable di Surabaya Barat, Kamu Sudah ke Sini?

yummy-banner

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya