5 Kekeliruan Paling Umum Saat Memasak Lontong, Jangan Diulangi Lagi!

Ternyata ini alasannya mengapa lontong gak pulen

Lontong merupakan salah satu olahan beras yang umum disantap oleh masyarakat Indonesia. Lontong pun dapat dipadukan dengan beragam bahan sehingga menghasilkan menu yang bervariatif. Ada lontong gulai, lontong sate, hingga lontong sayur. 

Kendati demikian, tak jarang lontong terasa terlalu lembek atau malah terlampau padat. Nah, di bawah ini agaknya kesalahan yang paling sering dilakukan saat memasak lontong.

1. Memakai beras berkarakteristik keras dan kering alih-alih beras yang pulen

5 Kekeliruan Paling Umum Saat Memasak Lontong, Jangan Diulangi Lagi!ilustrasi lontong (instagram.com/kedaiborobudur)

Pemilihan jenis beras sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari lontong. Misalnya, beras pera justru akan membuat lontong cenderung keras atau malah mudah hancur. Pasalnya, beras jenis ini memang berkarakteristik cenderung keras dan kering.

Oleh sebab itu, pakailah beras yang memang khas dengan tekstur pulen dan bagus untuk menyerap air. Beras jenis ini cocok untuk membuat lontong. Contohnya adalah beras mentik.

2. Lalai mencuci beras hingga benar bersih sehingga lontong jadi rentan lebih cepat basi 

5 Kekeliruan Paling Umum Saat Memasak Lontong, Jangan Diulangi Lagi!ilustrasi lontong (instagram.com/hts_7373)

Sebelum dimasak, beras tentunya harus dibersihkan terlebih dahulu. Secara umum, mencuci beras dimaksudkan untuk menghilangkan sisa aleuron (lapisan terluar atau kulit air atau bekatul) yang sekiranya belum sepenuhnya terkupas saat proses penyosohan.

Sebaiknya ulangi mencuci bersih beras sebanyak 3-4 kali. Proses mencuci beras ini harus dilakukan dengan cermat. Pastikan air bekas cucian tak terlalu keruh. Pasalnya, tak hanya untuk menjaga kebersihan tapi juga mengoptimalkan kualitas lontong agar tak rentan basi. 

Baca Juga: 7 Aneka Kuliner Lontong Khas Jawa Timur, Dijamin Uenak Pol!

3. Memasukkan takaran beras terlalu banyak sehingga lontong jadi terlalu padat

5 Kekeliruan Paling Umum Saat Memasak Lontong, Jangan Diulangi Lagi!ilustrasi lontong (instagram.com/aviva2.0)

Selain pemilihan jenis beras, penyebab lontong yang keras juga dipengaruhi oleh takaran beras yang dimasukkan. Imbasnya, lontong menjadi terlalu padat (mengeras). Oleh sebab itu, isi beras hingga 3/4 saja dari ukuran wadah lontong tersebut.

Menyisihkan sedikit rongga bertujuan untuk memberi ruang bagi beras saat masak nanti. Alhasil, ukuran lontong pun menjadi pas terhadap ukuran wadahnya. Ini juga mencegah tekstur lontong menjadi terlalu lembek ataupun terlalu padat.

4. Terutama pemula, sebaiknya pakailah teknik mengaron beras daripada langsung beras mentah

5 Kekeliruan Paling Umum Saat Memasak Lontong, Jangan Diulangi Lagi!ilustrasi lontong (instagram.com/denysalman)

Pada umumnya, ada dua metode saat membuat lontong yakni beras mentah langsung dan mengaron beras. Teknik aron merupakan teknik tradisional dengan merendam beras dalam air terlebih dahulu kemudian dimasak hingga setengah matang. Selanjutnya, beras tadi dikukus hingga matang.

Untuk pemula, teknik aron lebih disarankan daripada langsung memasak beras mentah menjadi lontong. Tujuannya, agar tekstur lontong yang pulen lebih memungkinkan diperoleh.

5. Periksa jumlah air rebusan secara berkala, tambahkan air panas/mendidih jika kurang

5 Kekeliruan Paling Umum Saat Memasak Lontong, Jangan Diulangi Lagi!ilustrasi lontong (instagram.com/siswantojoevenus)

Saat merebus lontong, pastikan jumlah airnya cukup. Proses perebusan memang menghabiskan waktu lama sehingga periksalah jumlah air secara berkala. Tujuannya, agar tekstur pulen lontong dapat tetap dioptimalkan.

Apabila air rebusan berkurang maka tambahkan air kembali. Alih-alih menggunakan air dingin, sebaiknya pakailah air panas atau air mendidih. Tujuannya, untuk menjaga konsistensi suhu dari air yang digunakan saat proses perebusan berlangsung.

Jangan diulangi lagi ya kesalahan-kesalahan di atas. Nah, kamu mau membuat lontong untuk dijadikan menu apa nih?

Baca Juga: 5 Fakta Lontong Balap, Kuliner Kota Pahlawan yang Diburu Wisatawan

Rahmadila Eka Putri Photo Verified Writer Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya