Dituding Melakukan Rasis, Ribuan Gerai Starbucks di Amerika Serikat Tutup

Ratusan ribu pegawai mendapatkan pelatihan

Di saat Starbucks China semakin berkembang pesat, gerainya di Amerika Serikat kian terpuruk. Setelah pertumbuhan penjualannya hanya dua persen pada akhir 2017, sekarang mereka dihadapkan dengan masalah hukum.

1. Salah satu gerai Starbucks di Amerika Serikat dituduh melakukan aksi rasis

Tuduhan tersebut terjadi di gerai Starbucks Philadelphia, Amerika Serikat, pada Sabtu pekan lalu. Insiden bermula adanya kecurigaan terhadap dua pria berkulit hitam. Mereka tidak membeli minuman, tapi menggunakan fasilitas toilet dan tempat duduk yang tersedia.

Berdalih sedang menunggu temannya, sontak membuat pihak Starbucks  Philadelphia langsung menghubungi kepolisian. Menurut Vox.com, pihak manajemen Starbucks Philadelphia melarang adanya penggunaan fasilitas tanpa adanya transaksi. Kedua pria tersebut menolak berulang kali untuk meninggalkan gerai saat diminta dengan sopan oleh staf dan polisi.

Dituding Melakukan Rasis, Ribuan Gerai Starbucks di Amerika Serikat Tutupnhpr.org

Meski pun sempat diamankan, kedua orang tersebut dibebaskan setelah Starbucks memilih tidak melanjutkan kasusnya. Walau pun begitu, kejadian yang berhasil direkam salah satu pengunjung, membuat heboh dan mengundang banyak amarah.

Baca juga: Wow, Ini 7 Rahasia Starbucks yang Belum Diketahui Banyak Orang

2. CEO Starbucks meminta maaf secara langsung

Dituding Melakukan Rasis, Ribuan Gerai Starbucks di Amerika Serikat Tutuptwitter.com/Starbucks

Dampak dari insiden tersebut, membuat warga sekitar langsung ramai mendatangi Starbucks. Mereka melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut adanya kejadian yang kurang pantas tersebut.

Tidak hanya melalui sosial media, Chief Executive Officer (CEO) Starbucks, Kevin Johnson juga meminta maaf secara langsung.  “Sangat berat untuk menonton video yang direkam pelanggan. Tindakan di dalam rekaman itu tidak mewakili misi dan nilai-nilai Starbucks,” kata Johnson, Minggu (15/4).

Johnson juga berjanji akan menambahkan pelatihan kepada karyawannya agar bisa menghadapi situasi seperi itu dengan lebih baik.

3. Starbucks Amerika Serikat akan tutup sementara waktu

Dituding Melakukan Rasis, Ribuan Gerai Starbucks di Amerika Serikat Tutuptrbimg.com

Melalui blog resminya, Starbucks mengumumkan akan menutup seluruh gerainya di Amerika Serikat pada 29 Mei 2018. Hampir ada 175 ribu karyawan yang terdiri dari 8.000 toko dan kantor akan mengikuti pelatihan antirasis. Mereka akan ditempa agar mencegah adanya diskriminasi di lingkungan Starbucks.

Pelatihan tersebut akan langsung dibimbing dari beberapa ahli nasional dan lokal yang berkompeten. Beberapa di antaranya yakni Pendiri dan Direktur Eksekutif Equal Justice Initiative Bryan Stevenson, serta Presiden dan Direktur Penasihat NAACP Sherrilyn Ifill.

Meski kesempatan ini terbatas, Johnson berkomitmen akan terus mengedukasi agar kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

Baca juga: Seruan Boikot Starbucks AS Meluas Setelah Dua Pria Kulit Hitam Ditahan

yummy-banner

Topik:

Berita Terkini Lainnya