8 Kuliner Aceh dengan Sejarah Unik, Ada Makanan Pejuang Kemerdekaan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap kuliner muncul atau dikenal, pasti ada sejarah unik yang mengikutinya. Hampir semua kuliner di Indonesia memiliki riwayat, begitu juga dengan kuliner khas Aceh yang terkenal kaya rempah serta sarat makna.
Tapi, kamu sudah tahu belum ada kuliner khas Aceh apa saja yang memiliki sejarah unik? Jika belum, yuk simak ulasan berikut ini.
1. Eungkot Paya
Eungkot paya adalah makanan khas Aceh, makanan ini cukup mudah dijumpai. Eungkot paya ini memiliki arti “ikan payau”. Makanan ini biasanya menggunakan ikan yang hidup di sungai atau rawa-rawa air tawar.
Makanan ini nikmat dan dapat disajikan dengan dua cara yaitu menggunakan santan dan tidak menggunakan santan. Cita rasa eungkot paya datang dari ketumbar sangrai dan kelapa sangrai yang dihaluskan. Kenikmatan eungkot paya juga kerap dipadukan dengan rebung kala, pisang kepok, atau jantung pisang.
2. Sie reuboh
Siapa sangka? Sie reuboh ternyata sudah ada sejak ratusan tahun lho! Kuliner berupa daging rebus kaya rempah, ini ternyata merupakan makanan yang dijadikan bekal untuk para pejuang kemerdekaan yang melakukan persembunyian di gunung ketika sedang melawan Belanda.
3. Kuah pliek u
Kuah pliek u sejenis gulai khas Aceh yang terbuat dari ampas minyak yang telah diperas, serta dikombinasikan dengan bermacam sayuran. Di daerah asalnya, kuah pliek u sering dijadikan sebagai lauk pendamping makan nasi putih.
Nampak sederhana memang, tapi kuliner racikan nenek moyang ini pada abad ke-16 merupakan makanan kesukaan para raja-raja di Aceh.
4. Sate matang
Aceh punya sate unik bernama sate matang. Jangan salah kira ya! Nama ‘matang’ berasal dari daerah asal sate ini yakni Matang Glumpang Dua. Sate yang bisa dibuat dengan daging sapi maupun kambing ini juga terbilang unik karena disajikan bersama kuah soto yang sedap dan kaya rempah.
Baca Juga: 10 Makanan Khas Aceh yang Wajib Kamu Coba, Ada Sambal Ganja!
Editor’s picks
5. Bubur kanji rumbi
Bubur kanji rumbi memadukan beras dengan aneka ragam irisan sayuran serta daging maupun udang. Bubur kaya rempah, ini juga mudah dijumpai saat Ramadan tiba karena sering kali dipilih sebagai menu berbuka.
Berdasarkan sejarah, bubur kanji rumba telah ada sejak Kesultanan Aceh berkuasa. Bahkan, dahulu bubur ini merupakan panganan favorit raja serta keluarganya.
6. Ayam tangkap
Tak seperti sekarang yang mudah sekali membuat ayam tangkap karena hanya perlu mengeluarkan uang untuk membeli ayam potong yang siap diolah.
Dahulu, untuk membuat kuliner satu ini masyarakat setempat perlu tenaga ekstra untuk menangkap ayam mereka yang berkeliaran di pekarangan. Sebab itu, kuliner ayam ini kini dikenal dengan nama ayam tangkap.
7. Keumamah
Eungkot keumamah atau keumamah umumnya dapat dibuat dari ikan cakalang ataupun ikan tongkol yang melalui proses pengolahan cukup panjang mulai dari dikeringkan, digaram, hingga penjemuran.
Karena proses pengolahan yang cukup panjang tersebut, ikan bisa bertahan hingga dua tahun lamanya. Sebab itu, makanan ini dahulu dipilih sebagai makanan sehari-hari para pejuang kemerdekaan.
8. Kue meuseukat
Siapa sih yang enggak terlena dengan tampilan kue meuseukat yang cantik? Dodol khas Aceh berbahan dasar nanas, ini memang terkenal sebagai kue cantik di dunia karena ukiran bunga yang menghiasi bagian atasnya.
Ukiran bunga di atas kue meuseukat dibuat bukan tanpa alasan lho! Tampilannya yang menarik menjadikan kue meuseukat sebagai lambang memuliakan tamu. Memang betul, kue meuseukat umumnya eksis ketika masyarakat Aceh mempunyai acara adat atau pernikahan.
Itu tadi delapan kuliner khas Aceh yang memiliki sejarah unik yang mesti kamu ketahui. Dari kuliner-kuliner yang telah disebutkan tadi, mana saja yang pernah mampir di lidahmu?
Baca Juga: 13 Kalimat Sederhana dalam Bahasa Aceh untuk Percakapan Sehari-hari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.