8 Kuliner Istimewa dari Sumatera yang Keberadaannya Kini Mulai Langka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia punya banyak kuliner yang terbilang langka. Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan makanan-makanan tersebut kini sudah mulai dijumpai. Beberapa faktor diantaranya adalah tidak memiliki penerus untuk melestarikannya hingga sudah jarang diminati oleh orang.
Salah satu wilayah dengan kuliner tradisional yang mulai langka ini adalah Sumatera. Berikut deretan kuliner khas Sumatera yang terbilang langka. Setidaknya, kalian harus mencicipinya sekali seumur hidup.
1. Dali ni horbo
Bahan baku pembuatan dali ni horbo adalah susu kerbau. Kuliner asal tanah Batak ini tak lain adalah keju. Uniknya, dali ni horbo diolah bersama air dari daun pepaya sehingga mengusir aroma tidak sedap saat sudah dihidangkan.
Bisa dikonsumsi langsung, dali ni horbo enak juga dinikmati bersama kuliner khas Sumatera Utara lainnya, salah satunya adalah arsik.
2. Sambai oen peugaga
Bisa dijumpai pada saat bulan Ramadhan tiba, sambai oen peugaga adalah sejenis urap khas Sumatera. Urap ini terbuat dari 44 jenis dedaunan sayur. Daun pegagan menjadi bahan wajib yang harus ada saat pembuatan kuliner langka ini.
Sambai oen peugaga sendiri sering dipilih oleh masyarakat Aceh sebagai hidangan untuk berbuka puasa yang dapat disantap langsung atau dimakan dengan nasi.
3. Bubur Memek
Masih dari Aceh, bubur memek terbuat dari pisang dan bubur ketan yang dihancurkan hingga halus. Punya rasa manis yang memunculkan senyum sumringah pada bibir, bubur memek hanya dapat dijumpai bila Ramadhan tiba.
Baca Juga: 10 Makanan Tradisional Khas Aceh yang Menggugah Selera, Pernah Coba?
4. Lompong sagu
Kudapan manis yang umumnya berbungkus daun pisang ini mengkombinasikan dua bahan utama, yakni sagu dan buah pisang. Gula aren pun ditambahkan sebagai pemanis lompong sagu yang dimasak dengan cara dipanggang.
Kuliner yang terbilang langka ini berasal dari tanah Minang dan dapat kalian jumpai pula di daerah Sumatera lainnya, seperti Kota Medan.
Editor’s picks
5. Kue asidah
Berdomisili di Kepulauan Riau, kue asidah dapat kalian temukan juga saat mengunjungi Maluku. Kue yang manisnya bikin lidah bergoyang ini memiliki bahan utama dari rempah-rempah.
Rasanya yang legit dan disajikan dengan bermacam bentuk, kue asidah yang langka ini hanya muncul pada acara tertentu, seperti keagamaan hingga pernikahan.
6. Ikan senggung
Hadir saat Ramadhan tiba, ikan senggung merupakan kuliner berbahan ikan toman, gabus atau ikan bujuk yang diolah dengan cara memasukkannya ke bambu yang sedikit renggang bersama bumbu.
Kuliner asal Jambi ini dimasak dengan cara diasapi di atas bara api. Proses pembuatannya yang memakan waktu cukup panjang ini menjadi faktor lain yang membuat kuliner ini langka.
Baca Juga: 10 Tips Bikin Bolu Macan Khas Bangka yang Lembut, Manisnya Pas!
7. Rusip
Dinikmati bersama olahan sayur, rusip adalah kuliner asal Bangka Belitung yang terbuat dari fermentasi ikan bilis yang dikombinasikan dengan gula aren dan garam. Proses fermentasi rusip hampir memakan waktu sekitar satu bulan, karena itulah rusip masuk dalam kategori kuliner langka.
8. Gelenak
Selain si manis gulo puan, gelenak masuk juga ke dalam daftar kuliner langka asal Kota Wong Kito Galo, Palembang. Gelenak sendiri merupakan makanan sejenis dodol yang terbuat dari tepung ketan dan rempah-rempah.
Dari sederet makanan di atas, ternyata faktor lain yang menjadikan kuliner khas Sumatera langka adalah bahan hingga proses pembuatannya yang lama.
Oleh karena itu, sebagai penerus bangsa jangan sungkan untuk mengenalkan dan melestarikan keberadaan kuliner-kuliner langka tadi supaya tidak hilang dihapus oleh zaman.
Baca Juga: 6 Kue Basah Khas Palembang yang Manis Bikin Kamu Ketagihan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.