5 Kuliner Tradisional yang Dulu Cuma Boleh Dimasak oleh Laki-laki 

#IDNTimesFood Kini siapa saja boleh memasaknya

Kegiatan memasak selalu dianggap sebagai pekerjaan perempuan. Padahal, laki-laki pun dapat menguasai keterampilan memasak. Memasak bukanlah suatu aktivitas yang patut dikhususkan pada salah satu gender saja.

Buktinya terdapat pada kuliner tradisional Indonesia yang terkenal lezat berikut ini. Dulu ada beberapa kuliner yang hanya boleh dimasak oleh laki-laki. Kebanyakan sudah gak berlaku lagi, berikut lima makanan tradisional yang dulunya hanya dimasak oleh laki-laki.

1. Dayok nabinatur

5 Kuliner Tradisional yang Dulu Cuma Boleh Dimasak oleh Laki-laki Dayok nabinatur (instagram.com/meilindaivana)

Dayok nabinatur merupakan kuliner khas Simalungun, Sumatra Utara, berbahan dasar ayam kampung jantan. Tak asal masak dan dihidangkan begitu saja, kuliner ini terkenal dengan ciri khasnya yang disajikan utuh atau sesuai anatomi tubuh ayam.

Menurut adat setempat, dayok nabinatur merupakan hidangan bangsawan Simalungun yang hanya boleh dimasak oleh laki-laki. Lambat laun, kuliner ini bisa dinikmati dan dimasak oleh siapa saja.

Dayok nabinatur mudah dijumpai ketika masyarakat Simalungun menggelar hajat, seperti kelulusan sekolah, perayaan ulang tahun, acara adat, dan lainnya. Aromanya pun lezat.

2. Sate lilit

5 Kuliner Tradisional yang Dulu Cuma Boleh Dimasak oleh Laki-laki Sate lilit (instagram.com/satelit.sby)

Sebelum menjadi kuliner khas Bali yang difavoritkan, sate lilit mulanya adalah hidangan yang dikhususkan untuk acara adat. Biasa dibutuhkan dalam jumlah banyak, sate lilit diolah hingga matang oleh laki-laki.

Tetapi, kini siapa pun boleh memasak sate lilit, lho. Sate yang identik dengan tekstur lembut ini dapat dibuat menggunakan beragam daging, seperti daging ayam dan sapi.

3. Kolak ayam

5 Kuliner Tradisional yang Dulu Cuma Boleh Dimasak oleh Laki-laki Kolak ayam (instagram.com/aditongel via instagram.com/gresiktourism)

Saat bulan Ramadan tiba, masyarakat Gresik, Jawa Timur, tepatnya di Desa Gumeno, menyajikan kolak ayam dalam jumlah  banyak untuk hidangan berbuka puasa. Tidak di semua hari, hanya pada malam ke-23 saja.

Menurut sejarah, dulu makanan ini disajikan oleh para santri yang mayoritas laki-laki sebagai obat untuk Sunan Dalem, putra dari Sunan Giri, yang kala itu sedang sakit. Siapa sangka, jika makanan yang diracik dengan bermacam rempah-rempah ini dapat menyembuhkan sang sunan.

Tradisi memasak kolak ayam pada malam ke-23 masih berlangsung hingga sekarang. Juru masaknya pun masih sesuai adat, hanya dilakukan oleh laki-laki saja.

Baca Juga: 7 Jajanan Tradisional Khas Betawi yang Manis Gurih, Wajib Dicoba!

4. Kuah beulangong

5 Kuliner Tradisional yang Dulu Cuma Boleh Dimasak oleh Laki-laki Kuah beulangong (instagram.com/rhmd.gadee)

Sampai sekarang, kuah beulangong khas Aceh juga masih dimasak dan disajikan oleh laki-laki. Alasannya karena kuliner berbahan daging kambing ini sering dijadikan hidangan untuk acara adat atau hari besar keagamaan. Hal tersebut sudah dilakukan sejak lama dan dianggap sebagai turun temurun.

5. Dodol

5 Kuliner Tradisional yang Dulu Cuma Boleh Dimasak oleh Laki-laki Dodol (instagram.com/jechotidodolnyabatam)

Bahan baku yang diperlukan untuk membuat dodol terkadang disiapkan oleh perempuan. Tapi, proses pembuatan dodol mulai dari masak hingga matang dilakukan oleh laki-laki. 

Adonan dodol yang lama-lama padat saat diaduk membuat pengolahnya harus punya tenaga lebih, supaya dodol matang tanpa gosong. Oleh karena itu, sampai sekarang ada beberapa wilayah yang masih mengikuti adat, dodol tetap dimasak oleh laki-laki.

Itu tadi lima kuliner tradisional di Indonesia yang dulu hanya boleh dimasak oleh laki-laki. Namun, sekarang siapa saja bisa memasaknya, baik laki-laki atau perempuan. Semua makanan di atas sudah pasti nikmat, jangan lupa untuk mencicipi salah satunya, ya!

Baca Juga: 5 Kuliner Kontroversial di Indonesia, Ada Makanan Kesukaan Bung Karno!

Tifani Topan Photo Verified Writer Tifani Topan

(Food & Travel Enthusiast) Mohon maaf jika terjadi kesalahan penulisan maupun informasi. Terima kasih

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya