5 Jenis Chili Oil dari Berbagai Negara, Varian Rasa Pedas yang Khas

Inspirasi cita rasa pedas dari berbagai negara

Belakangan ini, chili oil jadi semakin populer di Indonesia, bahkan penggemarnya menemukan cara kreatif untuk menikmatinya. Salah satu cara yang populer adalah menyajikannya sebagai saus pendamping pangsit, dimsum, siomay, dan gorengan.

Ketika pangsit yang lezat disantap bersama chili oil, perpaduan tekstur renyah serta rasa pedas dan gurih yang menggigit menciptakan pengalaman kuliner yang memikat. Namun, belum banyak yang tahu jika chili oil yang kita konsumsi sebenarnya berasal dari negara lain, seperti China.

Selain China, masih banyak lagi jenis chili oil yang datang dari berbagai negara dengan ciri khasnya masing-masing. Jika rasa pedas adalah kesukaanmu, berikut ini beberapa jenis chili oil dari berbagai negara yang patut kamu coba.

1. La jiao you

5 Jenis Chili Oil dari Berbagai Negara, Varian Rasa Pedas yang Khasilustrasi chili oil (freepik.com/jcomp)

Jika diartikan secara harfiah, sebenarnya la jiao you berarti minyak cabai atau chili oil. Minyak cabai ini berasal dari China dan menjadi bumbu yang gak bisa terpisahkan dari berbagai masakan, seperti halnya kecap dan sambal. Gak hanya populer di Cina, minyak cabai yang seringkali kamu nikmati bersama wonton atau pangsit juga terinspirasi dari la jiao you.

Bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana, yakni minyak sayur, bubuk cabai, merica sichuan, bubuk ngohiong, bawang putih, kecap asin, jahe, dan wijen. Seluruh bahan diolah dengan tekstur yang dihaluskan secara kasar, sehingga kepedasannya bisa dirasakan. Setelah jadi, la jiao you biasanya akan dihidangkan bersama mapo tahu, pangsit, dimsum, dan mi.

2. Rayu

5 Jenis Chili Oil dari Berbagai Negara, Varian Rasa Pedas yang Khasilustrasi pangsit bumbu chili oil (unsplash.com/Purvi shah)

Meskipun nampak sama dengan chili oil dari China, rayu asal Jepang sebenarnya dibuat dengan bahan yang lebih sederhana sesuai jenisnya, ada rayu tradisional dan taberu rayu. Untuk membuat rayu tradisional hanya mencampurkan minyak sayur dengan minyak wijen, cabai bubuk Jepang atau ichimi togarashi, merica sichuan, garam, dan sedikit wijen. Di toko Asia biasanya rayu tradisional dijual di dalam botol berukuran kecil.

Sedangkan, taberu rayu atau minyak cabai makan dibuat dengan menambahkan beberapa bahan lain yang bertujuan untuk menambah rasa gurih, seperti jahe, bawang putih cincang, dan daun bawang cincang yang renyah. Meskipun dari Jepang, biasanya rayu dinikmati bersama masakan-masakan Jepang yang punya pengaruh China, seperti ramen dan gyoza. 

3. Olio di peperoncino

5 Jenis Chili Oil dari Berbagai Negara, Varian Rasa Pedas yang Khas-Rita-👩‍🍳 und 📷 mit ❤ dari Pixabay" target="_blank">ilustrasi olio di peperoncino (pixabay.com/RitaE)

Jika dilihat sekilas, olio di peperoncino menjadi chili oil yang sesungguhnya. Minyak cabai asal Italia ini hanya dibuat dari campuran minyak zaitun, cabai kering, dan potongan paprika kering.

Setelah dibuat, minyak cabai ini gak akan langsung digunakan, tapi harus didiamkan selama kurang lebih 3 minggu. Tujuannya agar cita rasa pedas di dalam cabai kering dan paprika kering bisa menyatu dengan minyak zaitun.

Meskipun gak setenar chili oil lainnya, tapi olio di peperoncino sering kali digunakan untuk penambah rasa pedas pada pizza, pasta, roti, dan masakan Italia lainnya.

Baca Juga: Resep Garlic Chili Oil Indomie yang Viral, Rasanya Bikin Ngiler!

4. Salsa macha

5 Jenis Chili Oil dari Berbagai Negara, Varian Rasa Pedas yang Khasilustrasi salsa macha (instagram.com/lizpv)

Selain asam, Meksiko juga cukup terkenal akan cita rasa pedas pada sebagian besar masakannya. Dibandingkan dengan chili oil jenis lainnya, salsa macha dibuat dari bahan yang cukup bervariasi. Gak hanya menggunakan minyak sayur, bubuk cabai, dan wijen, tapi juga menggunakan oregano, cuka apel, bawang putih, paprika kering, dan kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang mede, ataupun kacang almond.

Penambahan kacang-kacangan ini bertujuan untuk memberikan sensasi renyah pada minyak cabai khas Meksiko ini. Salsa macha yang pedas sekaligus gurih dan renyah umumnya dipadukan dengan taco dan keripik tortilla sebagai camilan.

5. Nam prik pao

5 Jenis Chili Oil dari Berbagai Negara, Varian Rasa Pedas yang Khasilustrasi nam prik pao dari thailand (freepik.com/jcomp)

Saat memperhatikan bahan-bahan untuk membuat nam prik pao, mungkin kamu bakal teringat akan sambal terasi. Yap, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat minyak cabai khas Thailand ini memang gak berbeda jauh dengan bahan untuk membuat sambal terasi.

Bedanya terletak pada penggunaan cabai, bawang merah, dan bawang putih yang harus dipanggang atau dibakar terlebih dulu. Cabai kering, bawang merah, bawang putih dihaluskan bersama udang kering, kecap ikan, asam jawa, gula aren, terasi, dan minyak sayur hingga berbentuk pasta. Setelah itu, nam prik pao yang pedas, gurih, dan manis ini dimasak hingga pecah minyak sebelum disajikan bersama nasi goreng dan sup.

Meskipun setiap chili oil nampak gak jauh berbeda antara satu sama lain, tapi jika diperhatikan dari bahan dan penggunaannya, semua chili oil punya ciri khas tersendiri. Beberapa chili oil ini juga cukup mudah untuk dibuat, sehingga bisa menjadi referensi buat kamu untuk mencoba membuat chili oil khas dari beberapa negara tersebut.

Baca Juga: 5 Jajanan Favorit Indonesia dengan Kuah Chili Oil, Nagih!

Tyara Motik Photo Verified Writer Tyara Motik

The beginner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya