5 Kue Tradisional yang Dihidangkan saat Nikahan di Sulawesi Selatan

Kuenya manis dan gurih #LokalIDN

Tiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Bukan hanya adat pernikahan yang unik dan khas, hidangan yang disajikan saat jamuan pernikahan juga cukup beragam. Selain karena tradisi uang panai', Sulawesi Selatan juga memiliki kue tradisional yang khas dan wajib dihidangkan saat jamuan pernikahan.

Entah siapa yang pertama kali menyajikan kue-kue tradisional ini, yang pasti kue-kue ini telah ada beberapa puluh tahun yang lalu dan akan selalu ada hingga nanti. Kue tradisional ini berasal dari beberapa kota dan kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan dan disajikan dalam wadah yang disebut bosara'. Apa saja? Yuk, simak di bawah ini.

1. Cucuru' Bayao

5 Kue Tradisional yang Dihidangkan saat Nikahan di Sulawesi SelatanInstagram.com/amnuarif

Kue tradisional yang satu ini adalah kue yang wajib dihidangkan saat jamuan pernikahan di Sulawesi Selatan. Cucuru' bayao adalah kue khas suku Bugis Makassar. Seperti namanya, 'cucuru' diartikan sebagai kue dan 'bayao' diartikan telur, kue ini berbahan dasar telur. Kue ini memiliki rasa yang manis dan berwarna kuning seperti kuning telur dan umumnya berbentuk bulat.

Cucuru' bayao terbuat dari campuran kuning telur bebek dan gula pasir. Tak tanggung-tanggung, untuk membuat 15 buah kue cucuru' bayao, dibutuhkan 10 butir kuning telur bebek dan 300 gr gula pasir.

Dengan rasa manis dan gurihnya, siapapun yang pertama kali mencoba kue cucuru' bayao bakal langsung suka dan tidak sangka kalau kue ini berbahan dasar kuning telur bebek.

2. Sikaporo

5 Kue Tradisional yang Dihidangkan saat Nikahan di Sulawesi SelatanInstagram.com/_inics

Sikaporo adalah pasangan dari cucuru' bayao, putih telur yang tidak terpakai saat membuat cucuru' bayao seringkali digunakan untuk membuat kue sikaporo. Di Indonesia kue ini dikenal dengan nama kue srikaya, tapi di Sulawesi Selatan kue ini disebut sikaporo. Kue khas bugis makassar yang terbuat dari putih telur dengan campuran tepung beras, santan dan biasanya ditaburi dengan toping kacang kenari atau kacang mente.

Dulu kue ini diberi pewarna makanan dengan warna hijau dan kuning serta berbentuk kelopak bunga, tapi kini Sikaporo lebih sering dihidangkan dengan warna cokelat yang berasal dari gula merah serta berbentuk bulat agar lebih praktis saat dihidangkan.

Dengan tekstur yang lembut dan ringan seperti puding, dahulu kala kue ini adalah hidangan untuk para raja dan bangsawan.

Baca Juga: 8 Olahan Ayam Khas Sulawesi Selatan yang Paling Menggugah Selera

3. Barongko

5 Kue Tradisional yang Dihidangkan saat Nikahan di Sulawesi SelatanInstagram.com/saffina_bermawi

Kue yang satu ini benar-benar jadi favorit siapapun yang pernah mencicipinya. Barongko terbuat dari pisang yang dihaluskan, dicampur dengan telur, santan, gula pasir dan garam kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus. Memiliki aroma buah pisang yang kuat dengan tekstur yang lembut.

Tak hanya dihidangkan saat jamuan pernikahan, barongko juga sering dijumpai diberbagai hajatan, ataupun dijadikan oleh-oleh khas Makassar. Kue barongko lebih nikmat disantap setelah disimpan di kulkas dan dalam keadaan dingin.

4. Katirisalla

5 Kue Tradisional yang Dihidangkan saat Nikahan di Sulawesi SelatanInstagram.com/erniyusnitaachma

Kue tradisional khas Sulawesi Selatan memang dikenal memiliki rasa yang manis dan gurih. Katirisalla merupakan kue tradisional khas suku Bugis Makassar. Terdiri dari dua lapis, lapisan atas terbuat dari telur, santan, kelapa dan gula merah. Sedangkan, lapisan bawah terbuat dari campuran ketan hitam ataupun putih dengan santan. Katirisalla banyak ditemukan saat acara pernikahan dan hajatan.

5. Sanggara Balanda 

5 Kue Tradisional yang Dihidangkan saat Nikahan di Sulawesi SelatanInstagram.com/oneyhoneys.kitchen

Walaupun terlihat sederhana, tapi pembuatan kue yang satu ini cukup ribet loh. Sanggara balanda memiliki arti pisang goreng belanda. Pembuatan sanggara balanda harus menggunakan pisang raja karena memiliki rasa, tekstur dan aroma berbeda dari pisang jenis lainnya.

Pisang raja yang akan diolah harus pisang yang  benar-benar matang dan melalui proses penggorengan dua kali, penggorengan pertama bertujuan untuk mengeluarkan aroma khas pisang raja dan penggorengan yang kedua dengan baluran telur yang telah dikocok. Setelah digoreng, pisang dibelah kemudian diisi dengan kacang yang telah ditumbuk. Sanggara balanda sering kali dihidangkan dengan kuah gula merah.

Untuk yang bakal berkunjung ke Sulawesi Selatan, jangan lupa untuk coba kue-kue tradisional ini. Simpan di kulkas dan sajikan saat dingin dijamin lebih nikmat. Sekarang gak cuma ditemukan saat acara nikahan atau hajatan saja, di toko kue juga ada kok. Dijadikan oleh-oleh juga bisa.

Baca Juga: Jalan-jalan ke Makassar, Wajib Cicipi 7 Kuliner Khas yang Lezat Ini

Tyara Motik Photo Verified Writer Tyara Motik

The beginner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya