Ini 6 Alasan Pentingnya Vaksinasi COVID-19 untuk Para Lansia

Dengan vaksinasi, angka kematian yang tinggi bisa dikurangi

Seiring menurunnya sistem kekebalan tubuh, kelompok lanjut usia (lansia) rentan terserang penyakit, termasuk infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Sistem imun yang sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko COVID-19, baik risiko terjadinya infeksi maupun risiko virus corona tersebut menyebabkan gangguan yang parah, bahkan kematian. Maka dari itu, kampanye vaksinasi bagi lansia terus digencarkan.

Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengadakan diskusi bersama untuk membahas vaksinasi terhadap lansia pada Jumat (13/8/2021). Acara ini dihadiri lima narasumber: dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI), Bambang Heriyanto (Juru Bicara PT Bio Farma), Rizman Abudaeri (Direktur PT AstraZeneca Indonesia), dan Endy Bayuni (Dewan Redaksi Senior The Jakarta Post).

Dalam diskusi tersebut dibahas mengenai berbagai alasan mengapa vaksinasi COVID-19 amat penting bagi lansia. Berikut ini informasinya.

1. Kelompok lansia punya angka paparan COVID-19 yang tinggi

Ini 6 Alasan Pentingnya Vaksinasi COVID-19 untuk Para LansiaData kasus paparan COVID-19 berdasarkan umur (Dok. KPCPEN)

Dokter Nadia membuka diskusi dengan memaparkan fakta bahwa penderita kasus COVID-19 lansia di Indonesia terbilang tinggi. Lewat data dari Kemenkes, diketahui setidaknya usia di atas 60 tahun punya kemungkinan terpapar hingga 12 persen untuk laki-laki dan 11 persen untuk perempuan.

Angka tersebut belum ditambahkan dengan golongan umur 46-59 tahun. Bila golongan umur dimasukkan, maka angka kasus infeksinya melebihi 30 persen. Itu berarti, setidaknya satu dari tiga lansia terpapar COVID-19.

2. Angka mortalitas lansia adalah yang paling tinggi ketimbang golongan usia lainnya

Ini 6 Alasan Pentingnya Vaksinasi COVID-19 untuk Para LansiaData angka kasus kematian COVID-19 berdasarkan umur (Dok. KPCPEN)

Juga dikatakan oleh dr. Nadia bahwa angka mortalitas lansia adalah yang paling tinggi jika dibandingkan dengan golongan lainnya. Untuk kelompok usia 55-64 tahun, angka mortalitasnya mencapai 30,7 persen. Sementara itu, untuk usia di atas 65 tahun angkanya mencapai 32 persen.

Bila dibandingkan dengan angka kesembuhannya, angka kematian lansia mencapai tiga sampai enam kali lipatnya. Tidak lupa dr. Nadia juga menambahkan, dengan angka tersebut, itu berarti dari seluruh kasus kematian COVID-19 di Indonesia, 50 persennya datang dari lansia.

“Padahal, kalau dilihat dari jumlah keseluruhan kasus COVID-19, kasus untuk lansia hanyalah 12 persen saja. Ini yang menjadikan mengapa begitu penting bagi para lansia untuk divaksin,” dr. Nadia menjelaskan.

3. Renta menjadi faktor utama tingginya angka kematian pada lansia

Ini 6 Alasan Pentingnya Vaksinasi COVID-19 untuk Para LansiaData angka risiko kematian COVID-19 berdasarkan penyakit bawaan (Dok. KPC PEN)

Dijabarkan lebih lanjut oleh dr. Nadia, para lansia punya risiko hampir 20 kali lipat untuk meninggal dunia mereka yang positif COVID-19 pada rentang usia 19-30 tahun. Ini karena tubuh lansia yang makin renta. 

“Renta terjadi karena bertambahnya usia. Karena renta ini, tubuh mengalami stresor berlebih yang bisa membuat penyakit ringan menjadi berbahaya."

Adanya penyakit bawaan atau komorbid tentu saja akan lebih meningkatkan risiko kematian.

“Jika mendapatkan satu komorbid saja meningkatkan angka kematian hingga 6,5 kali lipat, maka dengan memiliki tiga komorbid angka kematian itu bisa mencapai 30 kali lipat.”

Baca Juga: Minim Cedera, Ini 5 Jenis Olahraga yang Paling Cocok untuk Lansia

4. Walaupun tetap di rumah, lansia tetap bisa terpapar COVID-19

Ini 6 Alasan Pentingnya Vaksinasi COVID-19 untuk Para LansiaPeta penularan COVID-19 terhadap keluarga (Dok. KPCPEN)

Mengingat para lansia umumnya sudah jarang berkegiatan fisik dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, mungkin sebagian besar berpikir bahwa risiko mereka terpapar virus corona rendah. Namun, faktanya tidak demikian.

Kata dr. Nadia, ada beragam cara seseorang bisa terkena COVID-19 meski jarang ke luar rumah.

“Virus bisa terbawa saat mengunjungi pasar, naik angkot, dan lain sebagainya,” kata dr. Nadia.

Kalau seseorang yang hidup bersama lansia masih bepergian, itu merupakan risiko penularan.

5. Ada beragam alasan yang membuat lansia enggan divaksinasi

Ini 6 Alasan Pentingnya Vaksinasi COVID-19 untuk Para LansiaDiagram alasan lansia enggan vaksin COVID-19 (Dok. KPCPEN)

Terlepas dari menerangkan bahayanya COVID-19 dan pentingnya vaksinasi, dr. Nadia menekankan agar orang-orang di sekitar juga perlu memahami perilaku psikis lansir. Berdasarkan sebuah survei yang di dilakukan terhadap lansia di Kebayoran Baru, Jakarta, setidaknya ada enam alasan mengapa lansia belum mendapat vaksinasi.

Alasan yang paling sering adalah karena sedang sakit atau punya komorbid (25,4 persen), lalu diikuti dengan tidak mau divaksinasi (14 persen), sedang menunggu panggilan vaksinasi (13,4 persen), takut akan vaksin dan hal lain (12,9 persen), serta masih ragu menerima vaksinasi (8,5 persen).

6. Perlu adanya dukungan dan inovasi untuk mengajak lansia vaksinasi

Ini 6 Alasan Pentingnya Vaksinasi COVID-19 untuk Para LansiaInovasi mengajak lansia untuk vaksin COVID-19 (Dok. KPCPEN)

Mengajak lansia untuk vaksinasi mungkin tidak mudah karena berbagai alasan, seperti yang disebutkan di poin sebelumnya. Namun, dengan memahami kondisi psikis lansia, kita bisa mampu mengajak mereka untuk vaksinasi demi melindungi mereka dari COVID-19.

Kondisi psikis lansia yang perlu dipahami adalah mereka lebih suka tempat vaksinasi dekat rumah dan ingin didampingi keluarga atau orang-orang di sekitarnya, demi menghilangkan kekhawatiran takut disuntik dan/atau efek samping vaksinasi yang mungkin terjadi.

“Kita pun juga bisa belajar dari beberapa kota akan inovasi mereka dalam membujuk warganya ikut vaksinasi. Seperti dengan menyediakan transportasi gratis ke tempat vaksin memakai becak atau odong-odong. Intinya diperlukan pula inovasi untuk mendukung keberhasilan kampanye vaksinasi bagi lansia ini,” jelas dr. Nadia.

Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Sinovac Ampuh Melindungi Tenaga Kesehatan dan Lansia

Topik:

  • Abraham Herdyanto
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya