Mau Jadi Semi Vegetarian? Ini 5 Hal tentang Diet Flexitarian

Tak ada pantangan makanan, tanpa paksaan, dan tetap sehat!

Ada beragam cara untuk sehat. Salah satunya adalah memperhatikan pola makan, misalnya menjadi vegetarian yang terbukti secara ilmiah membawa manfaat kesehatan. Tak kuat di tengah jalan karena ingin makan daging? Hmm, mungkin kamu lebih cocok menjadi flexitarian. Pola makan seperti apa itu?

Flexitarian alias flexible vegetarian mengarahkanmu pada gaya hidup yang tinggi konsumsi sayur dan buah, tetapi lebih fleksibel ketimbang vegetarian.

Re.juve mengadakan webinar mengenai diet flexitarian pada Kamis (3/12/2020) dengan menghadirkan narasumber Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes, selaku konsultan nutrisi; Richard Anthony, CEO dan presiden direktur dari Re.juve Indonesia; serta Astri Puji Lestari, pelaku diet flexitarian.

Ingin tahu lebih banyak tentang pola makan yang satu ini? Simak penjelasannya di bawah lebih lanjut, langsung dari ahlinya!

1. Diet flexitarian membuat pelakunya "meminjam" sedikit perilaku vegetarian

Mau Jadi Semi Vegetarian? Ini 5 Hal tentang Diet Flexitarianpexels.com/GM Rajib

Penduduk Indonesia adalah satu penduduk yang terkena dampak modernitas kehidupan. Semakin mudahnya akses memperoleh makanan membuat orang tidak memperhatikan pola makan bergizi seimbang.

Berdasarkan data yang dibeberkan oleh Dr. Rita, sebanyak 93,6 persen orang Indonesia masih kurang konsumsi buah dan sayur.

“Mengagetkan bukan? Mengingat Indonesia sendiri sebenarnya pemasok buah dan sayur yang besar,” komentarnya.

Untuk kembali mengingatkan tentang pola makan bergizi seimbang, Dr. Rita menyarankan kita untuk mencoba diet flexitarian. Dengan fokus memperbanyak konsumsi sayur dan buah, Dr. Rita percaya para pelakunya akan mendapat banyak manfaat kesehatan.

“Sayur dan buah mengoptimalkan reaksi metabolisme tubuh, menjadi sumber air, sumber serat, sumber vitamin dan mineral, hingga sumber zat fitokimia,” ujar Dr. Rita menjelaskan manfaat kesehatan menjadi flexitarian.

2. Diet flexitarian bisa jadi upaya untuk mencegah penyakit

Mau Jadi Semi Vegetarian? Ini 5 Hal tentang Diet Flexitarianpexels.com/Trang Doan

Lewat pola makan kebanyakan, Dr. Rita mengatakan bahwa masyarakat Indonesia rawat terkena beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain dan pada umumnya dapat disembuhkan. Beda halnya dengan penyakit tidak menular, yang sifatnya permanen dan bila sampai terkena, yang hanya bisa dilakukan adalah mengontrolnya.

Penyakit tidak menular kebanyakan datang dari gaya hidup yang tidak sehat. Tidak mengagetkan jika angkanya lebih tinggi dari waktu sebelum-sebelumnya, karena gaya hidup seseorang semakin berubah dan tak lagi terkontrol.

Selain karena kurangnya konsumsi sayur dan buah, hal lain yang menyebabkannya adalah konsumsi makanan tinggi gula (53,1 persen), merokok di atas 15 tahun (36,3 persen), mengalami obesitas (28,9 persen), dan kurang aktivitas fisik (26,1 persen).

Baca Juga: 5 Alasan Makanan Dapat Memengaruhi Suasana Hati, Yuk Perhatikan Diet!

3. Pola makan ini bisa dilakukan secara bertahap

Mau Jadi Semi Vegetarian? Ini 5 Hal tentang Diet Flexitarianthechilltimes.com

Tidak seperti diet ketat yang biasa dikenal orang, diet flexitarian tidak memaksa orang untuk membatasi makanannya. Malahan dalam praktiknya, diet ini mengandalkan proses yang secara perlahan mengubah kebiasaan orang. Dalam pola makan flexitarian, itu adalah kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah.

Dr. Rita menjabarkan strategi pola makan flexitarian, yaitu 3,4,5 atau tiga kali makan dengan tambahan dua waktu untuk ngemil. Kalori perlu diatur, yaitu sarapan 300 kkal, makan siang 400 kkal, dan malam 500 kkal, sementara untuk snack 150 kkal yang difokuskan pada konsumsi buah.

“Tidak perlu khawatir menjadi gemuk karena jumlah kalori makan malamnya. Yang menentukan gemuknya seseorang adalah penggunaan energi. Jika penggunaan energi banyak pada paginya, maka berat tidak akan bertambah. Tetapi jika tidak ada energi yang dikeluarkan, itulah yang membuat beratmu naik,” jelas pakar nutrisi itu lebih lanjut.

4. Pada diet flexitarian, kamu tetap boleh makan daging dan nasi

Mau Jadi Semi Vegetarian? Ini 5 Hal tentang Diet Flexitarianpexels.com/Buenosia Carol

Walaupun memiliki unsur kata "vegetarian", pola makan ini tidak menuntut orang untuk tidak memakan daging sama sekali.

“Seseorang masih tetap bisa makan daging. Hanya saja, tetap fokus makannya adalah mengutamakan porsi sayur dan buah,” Dr. Rita mengingatkan. Porsinya sendiri bisa kamu atur sesuka hati. “Namanya juga fleksibel.”

Satu permasalahan lagi yang ditanyakan adalah makan nasi: apakah dalam diet flexitarian seseorang diperbolehkan untuk makan nasi. Dr. Rita menjawabnya tidak masalah.

“Yang tidak boleh itu adalah tidak makan karbohidrat.”

5. Nikmati saja tiap makanan yang kamu santap di diet flexitarian

Mau Jadi Semi Vegetarian? Ini 5 Hal tentang Diet Flexitariannypost.com

Diet flexitarian pada dasarnya tidak berupaya menghilangkan kenikmatanmu dalam menyantap makanan. Hanya saja fokuskan lebih banyak konsumsi sayur dan buah dan hindari makan berlebihan.

“Nggak perlu takut. Karena fleksibel inilah kamu masih bisa memakan makanan kesukaanmu. Aku pun juga demikian, jadi tidak ada keterpaksaan,” cerita Astri, sang pelaku diet.

Kamu yang ingin pola makannya lebih sehat dan tidak terburu-buru dalam menurunkan berat badan, diet flexitarian bisa kamu coba. Tidak ada pantangan makanan, tidak ada paksaan, dan banyak manfaat kesehatan yang didapat dari banyak makan sayur dan buah. Selamat mencoba!

Baca Juga: 6 Kunci Keberhasilan Diet Mayo agar Berat Badan Cepat Turun

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya