Takotsubo Cardiomyopathy: Sakit Hati Rasanya Mirip Serangan Jantung

Bukan hanya merokok yang membunuhmu, tapi sakit hati juga

Pernahkah mantan kekasihmu tiba-tiba jatuh sakit lantaran kamu putusin? Atau mungkin kamu pernah orang tua kerabatmu yang meninggal tak lama setelah sang istri atau suami meninggal terlebih dahulu? Ada kemungkinan mereka terkena Takotsubo cardiomyopathy.

Di dunia medis, sindrom yang juga dikenal sebagai sindrom sakit hati ini menarik banyak perhatian para peneliti dalam menguak pertanyaan, “Apakah benar mental benar-benar memiliki pengaruh yang besar ke tubuh?” Lewat penelitian mendalam, mereka menemukan fakta bahwa pikiran dan tubuhmu terkoneksi menjadi satu.

Layaknya tubuh yang mengirim sinyal sakit ke otak jika ada sesuatu dalam tubuh kita yang terluka, otak pun dapat mengirim sinyal ke tubuh jika pikiran atau perasaan terluka, memberikan dampak adanya fungsi organ yang tidak berjalan. Percaya tidak percaya tetapi kasus ini ternyata dapat memakan korban. Berikut adalah penjelasan mengenai sindrom sakit hati ini.

1. Sindrom langka yang menyerang kinerja jantung

Takotsubo Cardiomyopathy: Sakit Hati Rasanya Mirip Serangan Jantungmyheart.net

Journal of the American Society of Echocardiography pernah membahas sindrom ini. Di dalam tulisan yang berdasarkan riset terhadap 52 pasien tersebut diketahui bahwa sindrom ini menyebabkan otot kerja jantung menjadi kejang sehingga mengubah bentuk ventrikel di bagian kiri. Hal ini disebabkan oleh emosi yang kuat atau stres. 

2. Penderita kebanyakan adalah wanita

Takotsubo Cardiomyopathy: Sakit Hati Rasanya Mirip Serangan Jantunghenryfordlivewell.com

Di United Kingdom, setidaknya terdapat 3.000 kasus tiap tahunnya berdasarkan telegraph.co.uk. Menariknya 90 persen penderita tersebut adalah wanita. Dari seluruh kasus sindrom patah hati ini, setidaknya 70 persen merupakan kasus emosi stres yang disebabkan karena kematian seseorang atau pasangan yang menekan.

3. Gejala yang seperti sakit jantung

Takotsubo Cardiomyopathy: Sakit Hati Rasanya Mirip Serangan Jantungdrmani.com

Adapun gejala kasus ini adalah rasa sakit di dada dan sesak napas. Gejala ini juga mirip-mirip dengan serangan panik yang tiba-tiba membuat seseorang sesak napas. Namun karena kemiripan-kemiripan seperti ini pulalah, maka sebaiknya gejala ini tidak diremehkan dan harus langsung dilarikan ke rumah sakit atau menelepon kontak darurat.

Baca Juga: 7 Gejala Ringan Ini Ternyata Indikasikan Kamu Ada Masalah Jantung Lho!

4. Penyebab yang berbeda dengan penyakit jantung

Takotsubo Cardiomyopathy: Sakit Hati Rasanya Mirip Serangan Jantungbbc.com

Serangan jantung umumnya dikarenakan karena tersumbatnya aliran darah ke jantung. Penyumbatan ini dikarenakan karena menebalnya lemak di dinding-dinding pembuluh darah. Untuk kasus Takotsubo cardiomyopathy, aliran darah tersebut tidak tersumbat, akan tetapi tetap terdapat pengurangan jumlah darah yang menuju ke jantung.

5. Tidak diketahui secara pasti penyebabnya

Takotsubo Cardiomyopathy: Sakit Hati Rasanya Mirip Serangan Jantungunsplash.com/anthonytran

Nama sindrom ini sudah cukup menjelaskan bahwa ini diakibatkan oleh patah hati. Akan tetapi, para ilmuwan tidak dapat membuktikannya secara ilmiah. Diperkirakan hal ini dikarenakan adanya ledakan hormon adrenalin yang tiba-tiba muncul serta membebani jantung.

Yang berpotensi untuk memicu sindrom adalah situasi-situasi seperti berita kematian seseorang yang dicintai, kehilangan ataupun mendapatkan uang dalam jumlah banyak, argumen yang kuat, pesta kejutan, hingga kekerasan dalam rumah tangga. Hal-hal yang mengganggu keseimbangan mental, seperti adanya gangguan kecemasan atau depresi hingga gangguan neurologikal juga lebih mudah terkena kasus ini.

6. Dapat sembuh 100 persen

Takotsubo Cardiomyopathy: Sakit Hati Rasanya Mirip Serangan Jantungunsplash.com/the_alp_photography

Diperkirakan sindrom ini dapat disembuhkan dalam kurun waktu empat bulan. Namun demikian para ilmuwan melihat sindrom ini mampu memberikan efek berkepanjangan terhadap para penderitanya. Tidak ada cara pasti untuk mencegah kasus ini dan terdapat pula kemungkinan untuk kembali mendapatkan sindrom sakit hati ini dalam waktu dekat setelah kasus yang pertama.

Hmmm... Ternyata menjaga perasaan sangat penting ya untuk kesehatan. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak sering jatuh cinta agar tidak sering sakit hati.

Baca Juga: Jatuh Cinta atau Sakit? Ini 7 Penjelasan Ilmiah Tentang Tahap Kasmaran

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya