FDA Izinkan Vaksin COVID-19 untuk Bayi Mulai Usia 6 Bulan

Kini buah hati juga bisa mendapat perlindungan 

Perang melawan COVID-19 belum berakhir. Selain kelompok dewasa, anak-anak hingga bayi jadi target infeksi SARS-CoV-2 yang bukan hanya berakibat fatal, melainkan juga berdampak negatif terhadap perkembangan bayi.

Karena anak-anak masih rentan terhadap penyakit lainnya, butuh peningkatan perlindungan terhadap COVID-19. Kabar baiknya, di antara produsen vaksin COVID-19, Pfizer-BioNTech dan Moderna, telah mengantongi izin untuk vaksinasi COVID-19 mulai dari usia 6 bulan!

Pfizer-BioNTech dan Moderna bisa digunakan hingga usia 4–5 tahun

Melalui pernyataan resminya pada Kamis (8/12), Pfizer-BioNTech melaporkan bahwa BPOM AS (FDA) telah memberikan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin COVID-19 bivalent (Omicron BA.4/BA.5) untuk anak-anak mulai usia 6 bulan hingga 4 tahun.

Vaksin bivalent ini bisa digunakan untuk anak-anak yang belum divaksinasi booster dengan dosis 3 µg. Pfizer-BioNTech mencatat bahwa anak-anak yang telah menerima dua dosis vaksin 3 µg vaksin monovalent bisa menerima vaksin COVID-19 bivalent tersebut sebagai dosis booster.

"Perizinan ini memberikan kesempatan untuk orang tua agar bisa melindungi buah hati dari COVID-19, termasuk infeksi dari Omicron dan subvariannya," kata Chairman dan CEO Pfizer, Albert Bourla.

Meski begitu, FDA mencatat bahwa anak-anak berusia 6 bulan hingga 4 tahun yang sudah menyelesaikan tiga dosis vaksin monovalent Pfizer-BioNTech tidak dapat menerima suntikan bivalent tersebut. Ini karena FDA yakin mereka masih terlindungi dari varian Omicron.

FDA Izinkan Vaksin COVID-19 untuk Bayi Mulai Usia 6 Bulanvaksin COVID-19 produksi Moderna dan Pfizer-BioNTech (apnews.com)

Pada hari yang sama, Moderna juga mengumumkan mengenai EUA dari FDA untuk vaksin COVID-19 bivalent-nya untuk anak-anak dari usia 6 bulan sampai 5 tahun. Vaksin dengan kode mRNA-1273.222 tersebut menyasar Omicron BA.4/BA.5 juga.

Moderna mengumumkan bahwa mereka yang telah mendapatkan dua suntikan monovalent vaksin mRNA tersebut bisa mendapatkan dosis bivalent. Syaratnya, anak-anak harus menunggu setidaknya dua bulan setelah menyelesaikan vaksinasi primer mereka.

"Dengan keputusan FDA, anak-anak dan remaja AS layak untuk mendapatkan booster COVID-19 bivalent. Ini memberikan perlindungan bagi keluarga seiring kita menghadapi bulan-bulan musim dingin," kata CEO Moderna, Stéphane Bancel.

Baca Juga: Kabar Baik! Pfizer Klaim Paxlovid Ampuh Obati COVID-19 Varian Omicron

Cakupan vaksinasi COVID-19 untuk anak masih rendah di AS

Sebagai kelompok terakhir yang menerima vaksinasi COVID-19, Reuters melansir bahwa vaksinasi COVID-19 untuk anak di AS baru disetujui pada Juni 2022.

Data dari pemerintah negara tersebut menunjukkan bahwa baru 2,7 persen anak di bawah 2 tahun dan kurang dari 5 persen usia 2–4 tahun telah menyelesaikan vaksinasi primer, bukti yang menandakan kurangnya cakupan vaksinasi.

Untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun, vaksin Moderna tersedia dalam dua dosis dengan dosis 25 µg, diberikan dengan jarak 4 minggu setiap dosis. Sementara itu, vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak diberikan tiga kali dalam dosis rendah dalam rentang waktu 11 minggu.

Meski begitu, vaksin COVID-19 bivalent bukanlah hal yang baru di AS. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada akhir November 2022, sebanyak 39,7 juta penduduk AS telah disuntik vaksin COVID-19 bivalent.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Lokal IndoVac Resmi Diluncurkan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya