Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19

Keluarga sehat, Indonesia kuat hadapi pandemik COVID-19

Sudah hampir 1,5 tahun Indonesia menghadapi pandemik COVID-19. Selama itu, salah satu hal yang semakin melekat di benak adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan.

Kalau dulunya acuh tak acuh, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan pun mulai terbentuk. Faktor terbesar yang memengaruhi fenomena ini adalah keluarga.

Untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan di masa pendemik, Dettol, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meluncurkan kampanye "Keluarga Sehat, Indonesia Kuat" pada Selasa (31/8/2021). Simak ulasannya berikut ini!

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19kampanye 3 kebiasaan sehat Keluarga Sehat, Indonesia Kuat (Dokumentasi Dettol)

1. Kebiasaan menjaga kebersihan dan kesehatan Indonesia masih kurang?!

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19Fasilitas cuci tangan di gang-gang perkampungan (IDN Times/Rochmanudin)

Mengutip laporan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) untuk Bank Dunia pada 2015, General Manager Reckitt Indonesia, Srinivasan Appan, mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjaga kebersihan dan kesehatan masih amat minim.

Tidak tanggung-tanggung, laporan tersebut mengatakan bahwa Indonesia berada di posisi 102 dari 140 negara yang menjaga kebersihan dan kesehatan. Akibatnya, di tengah pandemik COVID-19, beban layanan kesehatan pun semakin berat.

"Ada tiga kebiasaan sehat yang dapat diterapkan sedari dini, yaitu rajin cuci tangan, mandi setelah beraktivitas, dan membersihkan atau disinfeksi rumah. Dengan begitu, kita dapat mencegah penyakit-penyakit menular," kata Srinivasan.

2. Sebagai lembaga primer, keluarga amat menentukan!

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19ilustrasi anak mencuci tangan dengan ayahnya (unsplash.com/CDC)

Hadir dalam acara tersebut, Direktur Kesehatan Keluarga dari Kemenkes, Erna Mulati, M.SC., CMFM., turut menekankan pentingnya keluarga. Setuju dengan Srinivasan, keluarga yang adalah lembaga sosial primer adalah awal dari pembentukan kebiasaan dan gaya hidup sehat.

Sebagai unit terkecil di masyarakat, keluarga membentuk karakter seseorang untuk memiliki kebiasaan, perilaku, dan gaya hidup sehat. Selain itu, keluarga juga menjadi pelopor perilaku dan berperan besar sebagai agen perubahan agar lingkungan bebas COVID-19.

"Kepatuhan keluarga pada kebijakan pemerintah sangat menentukan akhir dari COVID-19, terutama dalam sosialiasi, melindungi, dan mengajarkan anggota keluarga menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19," jelas Erna.

Perubahan pada ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya akibat COVID-19 memerlukan adaptasi oleh anggota keluarga. Oleh karena itu, Erna mengajak keluarga untuk terus meningkatkan fungsi perlindungan agar menciptakan keluarga yang sehat, sehingga pandemi COVID-19 bisa cepat usai.

3. Keluarga sehat dimulai dari peran ibu!

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19ilustrasi ibu mengajari anak cuci tangan (istockphoto.com/Choreograph)

Membagikan pengalaman keluarga sehatnya, Duta Sehat Dettol dari kalangan selebritas, Dian Sastrowardoyo, mengatakan bahwa peran ibu amat vital dalam mewujudkan keluarga sehat. Ini dikarenakan ibu, bersama ayah, adalah sosok yang memberi contoh pada anak-anak.

"Kadang-kadang, memang ibu-ibu yang lebih banyak keluar rumah karena ada urusan harus belanja ke tempat belanja. Jadi, kita yang harus paling banyak melakukan kebiasaan baru ini," ujar Dian.

Dian menceritakan bahwa di tengah pandemi COVID-19, kebersihan harus dijunjung tinggi. Outer wear harus ditanggalkan dan kebiasaan mencuci tangan atau mandi harus dilakukan sebelum dapat beraktivitas dalam rumah.

Baca Juga: Ahli: Kita Harus Siap Hidup Berdampingan dengan COVID-19

4. COVID-19 berbahaya, tetapi ada penyakit yang juga tidak kalah berbahaya!

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19ilustrasi nyamuk A. aegypti, penyebab demam berdarah (kisspng.com)

Selain COVID-19, Ketua Umum IDI, dr. Daeng M Faqih, SH., MH., mengingatkan bahwa ada banyak penyakit yang seharusnya diwaspadai. Penyakit-penyakit yang sampai saat ini masih menjadi beban berat Indonesia adalah:

  • Demam berdarah
  • TBC paru
  • HIV/AIDS 

Selain itu, dr. Daeng mengatakan tidak jarang penyakit yang sudah "tereliminasi" oleh program imunisasi seperti difteri dan polio pun bisa muncul tiba-tiba! Meski muncul pendapat bahwa saat ini penyakit karena gaya hidup lebih mendominasi, masyarakat Indonesia harus tetap waspada pada penyakit infeksi virus atau mikroorganisme lain.

“Ternyata penyakit infeksi masih banyak. Artinya, kita memiliki beban penyakit yang dobel, bahkan tripel. Penyakit gaya hidup mulai meningkat tajam, tetapi penyakit infeksi tetap bertambah, diperparah dengan COVID-19,” ujar dr. Daeng.

5. Hal yang harus diingat agar tidak mudah sakit

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Dokter Daeng melanjutkan bahwa karena tak ada vaksin yang 100 persen melindungi dari COVID-19, maka masyarakat harus melapisi diri dengan upaya kesehatan. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa ada empat hal yang harus dijaga dengan baik agar kita dan keluarga tak mudah sakit, yaitu:

  • Perilaku
  • Lingkungan
  • Daya tahan tubuh prima
  • Pelayanan kesehatan yang baik

Dua faktor terbesar utama adalah perilaku dan lingkungan. Perilaku sehat seperti mencuci tangan dan mandi setelah beraktivitas di luar rumah dengan sabun antiseptik sebelum beraktivitas di rumah adalah bagian dari upaya menjaga kebersihan diri. Dengan begitu, penyakit tidak akan menginvasi.

Kedua, lingkungan yang bersih. Membersihkan atau disinfeksi rumah atau lingkungan kerja harus digalakkan. Dengan begitu, virus tak akan bisa bermukim sampai masuk ke tubuh. Kalau prokes dijaga dengan baik ditambah dengan membersihkan lingkungan, keluarga akan tetap sehat dan komunitas sehat pun lahir.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19ilustrasi penyuntikan vaksin (ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS)

Entah kapan pandemik COVID-19 berakhir. Namun, faktanya kehidupan harus terus berjalan. Masyarakat tidak mungkin seterusnnya di rumah saja. 

Oleh karena itu, dr. Daeng mengingatkan kalau kehidupan produktif di luar rumah harus dimulai perlahan dan diatur dengan baik. Dengan begitu, masyarakat tetap produktif dan aman. Dari sisi masyarakat, selain menjaga empat aspek yang disebutkan tadi, komitmen yang bisa dilakukan adalah:

  • Mempersiapkan daya tahan tubuh dengan istirahat cukup
  • Mengonsumsi suplemen yang teruji menaikkan sistem imun
  • Mendapatkan vaksinasi

6. Tips membersihkan diri dan lingkungan agar tetap sehat

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19Ilustrasi mandi. Pexels.com/Pixabay

Menurut dr. Daeng, yang pertama harus dibersihkan adalah diri sendiri, yaitu tubuh dan pakaian. Sebagai anggota tubuh yang lebih banyak dipakai, tangan dapat menggapai tempat sulit seperti mata, hidung, dan mulut yang tidak dapat disentuh organ lain.

"Oleh karena itu, mencuci tangan sudah mencapai lebih dari 50 persen upaya membersihkan tubuh," imbuh dr. Daeng.

Selain itu, tubuh bisa ditempeli mikroorganisme, bakteri, dan virus. Oleh karena itu, sebelum masuk rumah, tanggalkan pakaian yang kotor dan mandi terlebih dulu dengan sabun antiseptik, dan barulah kita bisa berinteraksi dengan anggota keluarga.

"Yakinkan bahwa virus atau kuman yang menempel di tubuh kita tidak sampai masuk ke rumah dan menyentuh anggota rumah. Dengan begitu, kita bisa bekerja dengan aman, pulang tetap sehat, dan keluarga tetap terjaga," kata dr. Daeng.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19ilustrasi membersihkan permukaan benda agar tidak tertular COVID-19 (freepik.com/whatwolf)

Hal kedua yang harus dibersihkan adalah lingkungan. Bukan hanya di rumah, lingkungan ini bisa di tempat kerja, tempat belanja, hingga tempat ibadah. Tentu saja, sebagai tempat tinggal, lingkungan rumah tetap paling utama.

Di rumah, dr. Daeng mengingatkan bahwa benda-benda yang sering disentuh tangan adalah yang harus rutin dibersihkan. Benda-benda tersebut adalah pintu, pagar, hingga gadget (TV, HP, tablet, hingga komputer atau laptop).

Karena beberapa bukti ilmiah mengatakan penularan COVID-19 dapat beredar secara aerosol, maka lingkungan udara pun perlu diwaspadai. Selain menjaga ventilasi udara tetap terbuka, disinfeksi lingkungan rumah juga dapat dilakukan agar mikroorganisme, virus, dan bakteri berhenti beredar.

7. Mengajarkan anak untuk sehat di tengah pandemi COVID-19

Pentingnya Menjaga Kesehatan Keluarga Saat Pandemik COVID-19ilustrasi ibu mengajari anak hidup sehat (penntoday.upenn.edu)

Dian mengatakan bahwa anak-anak pun perlu tahu kalau dunia telah berubah dengan COVID-19. Selain itu, anak-anak perlu belajar bahwa meski virus tidak kelihatan, tetap ada dan berbahaya. Begitu paham, anak-anak baru bisa mengerti alasan di balik kebiasaan keluarga sehat ini.

"Ini memang konsep yang agak susah dijelaskan ke anak kecil karena mereka biasanya baru mengerti kalau sudah melihat. Masa harus ada yang sakit dulu baru mereka mengerti? Kan, jangan sampai," kata Dian.

Orangtua perlu mendampingi anak dalam melihat berita mengenai perkembangan COVID-19 agar mereka paham bahwa penyakit ini nyata dan jika sudah tertular, banyak konsekuensinya pada keluarga. Tentunya, penjelasan ini harus dijelaskan dengan bahasa yang sederhana.

Baca Juga: Risiko Penularan COVID-19 dari Permukaan Benda Terbukti Rendah

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya