Telur Bebek vs Telur Ayam, Mana yang Lebih Sehat?

Sering diperdebatkan, mana di antaranya yang lebih sehat?

Kamu tim telur ayam atau telur bebek? Keduanya sama-sama enak dan sering dikonsumsi dalam menu makan sehari-hari. Namun, bagaimana dengan kandungan nutrisinya dan di antara keduanya mana yang lebih sehat?

Kalau kamu berbelanja ke pasar maupun swalayan, baik telur ayam maupun telur bebek sama-sama mudah didapat. Keduanya pun mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan, atau sekadar direbus atau digoreng.

Selain warna dan harga, nyatanya telur ayam dan telur bebek memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Mana di antaranya keduanya yang lebih bernutrisi?

1. Perbedaan fisik dan rasa

Mata bisa menangkap jelas perbedaan telur ayam dan telur bebek.

Berdasarkan ukuran, telur bebek lebih besar daripada telur ayam. Satu telur bebek bisa setara dengan satu setengah atau dua butir telur ayam. 

Dari segi warna, cangkang telur bebek bisa berwarna putih, biru, hitam, biru, dan abu-abu pucat. Ini karena faktor genetik atau pakan bebek.

Selain itu, bagian kuning telur bebek berwarna oranye keemasan yang cerah, sementara kuning telur ayam lebih ke pigmen kuning pucat. 

Dengan warna kuning telur yang lebih cerah, telur bebek memiliki cita rasa yang lebih daripada telur ayam. Yang paling dominan, telur bebek memiliki tekstur yang lebih empuk.

Dari segi rasa, banyak yang bilang telur bebek rasanya lebih sedap, tetapi itu kembali lagi ke selera masing-masing.

2. Perbandingan nutrisi

Telur Bebek vs Telur Ayam, Mana yang Lebih Sehat?ilustrasi telur bebek (pixabay.com/maloneyce)

Sudah dikenal luas bahwa telur adalah sumber protein dan lemak. Apalagi nutrisi yang dimiliki telur?

Berbagai riset menunjukkan kalau telur ayam dan telur bebek sama-sama kaya akan kolina, fosfor, riboflavin, selenium, vitamin A, dan B12. Baik bagian putih dan kuning telur ayam dan bebek kaya akan peptida bioaktif yang bermanfaat. Peptida ini adalah partikel protein yang dapat meningkatkan kesehatan optimal pada manusia.

Meskipun sama, telur bebek yang lebih besar menyimpan kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan telur ayam, terutama asam folat, zat besi, dan vitamin B12. Sekadar informasi, vitamin B12 berguna untuk membangun DNA dan memproduksi eritrosit.

Akan tetapi, dari segi putih telur, telur ayam menang karena mengandung lebih banyak protein seperti ovalbumin, konalbumin, dan lisozim. Berbagai riset membuktikan bahwa protein-protein tersebut bekerja sama dengan protein lain dalam telur untuk memproduksi antioksidan, mencegah infeksi mikroba, dan menghambat kanker.

Baca Juga: Jangan Sering-sering Makan Telur Setengah Matang, Ini Lho 5 Alasannya

3. Kelebihan telur ayam dan telur bebek

Keduanya memiliki berbagai kelebihan untuk kesehatan. Pertama, telur ayam dan telur bebek sama-sama dapat mencegah kekurangan vitamin D karena mengandung kadar yang memenuhi 8-9 persen angka kecukupan gizi (AKG) harian dalam porsi 100 gram.

Dalam studi hewan yang melibatkan tikus pengidap diabetes selama 8 minggu, yang diterbitkan dalam jurnal Nutritions tahun 2019, ditemukan bahwa konsumsi telur dapat mencegah kekurangan vitamin D. Dibandingkan dengan diet berbasis protein, kadar vitamin D pada tikus-tikus yang makan telur utuh dicatat meningkat 130 persen.

Memang baik telur ayam dan telur bebek adalah sumber protein. Dengan mengonsumsi kedua telur yang kaya akan protein tersebut, penelitian terkini menyebutkan bahwa kamu akan merasakan manfaat-manfaat sebagai berikut:

  • Nafsu makan lebih terkontrol.
  • Merasa kenyang lebih lama.
  • Asupan kalori berkurang.
  • Penurunan berat badan.

Masih dari jurnal yang sama, tikus yang mengonsumsi 10-20 persen protein telur ayam mengalami penurunan berat badan sekitar 30 persen lebih besar dibandingkan dengan tikus yang mengonsumsi diet berbasis protein kasein pada susu.

Selanjutnya, telur ayam dan telur bebek memiliki nutrisi yang penting untuk ibu hamil dan menyusui.

Menurut sebuah studi di Amerika Serikat (AS) berjudul "The potential of a simple egg to improve maternal and child nutrition" dalam jurnal Maternal & Child Nutrition tahun 2018, konsumsi telur pada ibu hamil bisa melancarkan produksi ASI.

Selain itu, bagi ibu hamil, kandungan kolina pada telur ayam dan bebek dapat mendukung kesehatan dan perkembangan otak pada janin.

Selain itu, menurut sebuah studi gabungan di Kanada dan AS yang dimuat dalam jurnal Nutrients tahun 2018, bayi yang diberi makan telur ayam dan telur bebek lebih dijamin kualitas asupan nutrisinya, termasuk vitamin B12, selenium, dan fosfor.

4. Kekurangan telur ayam dan telur bebek

Telur Bebek vs Telur Ayam, Mana yang Lebih Sehat?ilustrasi telur bebek dan telur ayam (freepik.com/poringdown)

"Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."

Nah, apa yang terjadi bila kebanyakan makan telur ayam atau bebek? Satu hal yang harus kamu tahu, saat dimasak, tidak semua nutrisi dalam telur bebek dan ayam terjaga. Meskipun keduanya sumber protein, jumlah kandungannya pada telur ayam dan bebek berbeda.

Berbagai studi memperingatkan bahwa memasak telur ayam dapat menurunkan kandungan vitamin A hingga 20 persen. Jangan khawatir dulu, beberapa studi juga menyatakan bahwa jumlah kandungan nutrisi termasuk antioksidan pada telur juga bisa meningkat setelah dimasak. Asal jangan sampai gosong!

Dimakan mentah seperti hidangan khas Jepang, tamago kakegohan? Jangan! Baik telur ayam dan telur bebek dapat terkontaminasi bakteri berbahaya, salah satunya adalah Salmonella.

Infeksi Salmonella dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang ditandai dengan pusing, mual, diare, dan demam. Meskipun umumnya tidak membahayakan nyawa, Salmonella dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan gangguan imunitas.

Untuk mencegahnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk selalu mencuci cangkang telur bebek dan ayam sebelum dipecahkan. Lalu, masaklah kuning dan putih telur bebek dan ayam sampai benar-benar matang, hingga mencapai suhu 71 derajat Celcius.

Kemudian, ada kemungkinan adanya kandungan logam berat dalam telur. Logam berat dapat hadir pada lahan, air, dan udara di peternakan bebek dan ayam. Karena terpapar logam berat, baik telur ayam atau telur bebek pun bisa mengandung logam berat.

Zat besi termasuk dalam zat logam, tetapi bermanfaat untuk tubuh. Akan tetapi, beberapa zat logam berat dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi berlebihan! Sayangnya, beberapa studi memaparkan bahwa telur ayam dan bebek memiliki kadar timbal, kadmium, kromium, kobalt, dan tembaga yang cukup banyak.

Dalam sebuah studi skenario di Thailand yang dimuat dalam jurnal Science of the Total Environment tahun 2019, konsumsi daging dan telur bebek yang mengandung logam berat tinggi dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang. Jadi, konsumsi secukupnya saja. 

Telur Bebek vs Telur Ayam, Mana yang Lebih Sehat?ilustrasi telur ayam (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Salah satu perdebatan mengenai telur ayam dan bebek adalah bagian kuningnya yang mengandung kolesterol. Berbagai penelitian menunjukkan kalau telur bebek dan ayam memiliki kadar kolesterol tinggi, lebih dari 100 persen AKG harian! Oleh karena itu, konsumsinya secara berlebihan dikaitkan dengan penyakit kronis.

Akan tetapi, di sisi lain, ternyata mengonsumsi telur pun juga baik untuk kesehatan jantung. Sebuah studi di Tiongkok yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition tahun 2020 menyebut bahwa konsumsi telur yang wajar malah dapat menurunkan risiko stroke.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa agar tidak berbahaya untuk tubuh, baik telur bebek dan ayam tidak boleh dikonsumsi berlebihan, ada batasnya! Selain itu, gunakan teknik masak yang sehat seperti direbus atau dipanggang.

5. Jadi, mana yang lebih sehat?

Telur Bebek vs Telur Ayam, Mana yang Lebih Sehat?ilustrasi telur bebek dan telur ayam (flickr.com/martyn shutt)

Setelah mengetahui perbedaan nutrisi dan fisik, manfaat, serta kerugiannya, mana yang harus (lebih banyak) kita konsumsi? Apakah telur ayam atau telur bebek?

Jawabannya... terserah kamu. Tidak ada jawaban pasti mana yang harus kamu makan karena itu bergantung preferensi. Dua-duanya menyehatkan, kok! Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa dijadikan pertimbangan, seperti:

  • Alergi: Orang-orang yang alergi telur ayam tak perlu takut mengonsumsi telur bebek dan sebaliknya, karena perbedaan protein penyebab alergi. Meski demikian, konsultasikan dulu ke dokter.
  • Ketersediaan: Telur bebek memang lezat. Namun, karena beberapa faktor, telur ini bisa langka di beberapa daerah.
  • Selera pribadi: Beberapa mungkin lebih menyukai rasa satu jenis telur daripada yang lain.
  • Harga: Telur bebek umumnya lebih mahal ketimbang telur ayam.

Tak diragukan, telur adalah bahan makanan yang paling mudah diolah dan gampang ditemukan. Jadi, mustahil untuk tidak menemukan telur di rumah-rumah. Jika tak ada bahan makanan lain, tinggal ceplok atau rebus, dan siap dimakan.

Itulah penjelasan tentang kandungan nutrisi, manfaat, dan kekurangan antara telur ayam dan telur bebek. Keduanya bisa mendukung kesehatan tubuh. Mana pun telur yang kamu pilih, variasikan dengan makanan sehat lainnya agar asupan gizimu selalu seimbang. Perhatikan cara masaknya juga, ya, agar nutrisi yang didapat tetap optimal. 

Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Telur Rebus Bagi Kesehatan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya