5 Fakta Pemberian Air pada Bayi di Bawah 6 Bulan, Awas Bisa Keracunan!

Air putih tidak bisa diberikan sembarangan kepada bayi

Air putih menjadi kebutuhan penting bagi semua orang dan harus dipenuhi. Selain menyehatkan, air merupakan cairan yang memang dibutuhkan oleh tubuh dan bisa berdampak negatif bila tubuh sampai kekurangan.

Meski begitu, meskipun air putih dibutuhkan oleh tubuh, tetapi bukan berarti boleh diminum oleh usia berapa pun. Bayi yang baru lahir sampai usia 6 bulan ternyata tidak dianjurkan bahkan tidak diperbolehkan minum air putih. Bayi yang baru lahir hanya boleh diberi susu sebagai sumber makanannya serta untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. 

Dirangkum dari Insider, Reuters, dan Healthline, berikut ini hal-hal penting yang perlu diketahui tentang pemberian air kepada bayi yang usianya masih di bawah 6 bulan.

1. ASI adalah kebutuhan utama bayi

5 Fakta Pemberian Air pada Bayi di Bawah 6 Bulan, Awas Bisa Keracunan!ilustrasi menyusui bayi (pexels.com/Mart Production)

Pada bayi baru lahir sampai usia paling tidak 6 bulan, air susu ibu (ASI) atau susu formula adalah satu-satunya nutrisi sekaligus penghilang dahaga bagi bayi. 

Meskipun air putih baik dan menyehatkan bagi kebanyakan orang, tetapi ini tidak berlaku untuk bayi sampai setidaknya ia menginjak usia 6 bulan.

2. Gangguan nutrisi

5 Fakta Pemberian Air pada Bayi di Bawah 6 Bulan, Awas Bisa Keracunan!ilustrasi ibu memberi bayinya minum (pexels.com/Kampus Production)

Dilansir Healthline, bayi yang baru lahir tentunya memiliki ukuran perut yang masih kecil. Ukuran tersebut kira-kira hanya bisa menampung cairan sebanyak 2 sendok teh, atau setara dengan 5–10 mililiter (ml). Meskipun sedikit, tetapi perut bayi juga cepat kosong. Oleh sebab itu, bayi selalu membutuhkan makanannya yang dalam hal ini adalah ASI atau susu formula selama periode 24 jam.

Itulah alasan mengapa pemberian air bisa mengganggu asupan nutrisi pada bayi. Perut bayi yang kecil tidak mungkin bisa menampung begitu banyak cairan yang masuk ke dalam perutnya jika kapasitas yang sedikit tersebut sudah diisi oleh air yang tidak bernutrisi seperti ASI atau susu formula.

Baca Juga: 12 Pilihan Makanan Penambah Berat Badan Bayi dan Balita

3. Keracunan

5 Fakta Pemberian Air pada Bayi di Bawah 6 Bulan, Awas Bisa Keracunan!ilustrasi bayi minum susu formula (unsplash.com/Lucy Wolski)

Air adalah kebutuhan esensial manusia. Mengonsumsinya dalam jumlah cukup tentu penting untuk fungsi tubuh. Akan tetapi, ini tidak berlaku untuk semua orang, misalnya pada orang-orang dengan penyakit ginjal serta bayi baru lahir hingga usia tertentu.

Saat air masuk ke dalam tubuh dan ternyata tidak bisa ditangani oleh ginjal, mungkin ini karena jumlahnya yang terlalu besar atau karena ginjal masih kecil pada bayi, maka air bisa berakhir di aliran darah. Hal ini membuat darah menjadi encer dan elektrolit penting dalam darah seperti natrium menjadi turun kadar konsentrasinya. Kondisi ini disebut hiponatremia.

Pada bayi yang kehilangan natrium atau kadar natriumnya rendah, ini dapat mengganggu aktivitas dan memunculkan gejala keracunan seperti mengantuk, muntah, kejang, menangis dan sulit untuk ditenangkan, atau bayi menjadi lesu.

4. Pembengkakan otak

5 Fakta Pemberian Air pada Bayi di Bawah 6 Bulan, Awas Bisa Keracunan!ilustrasi bayi dibedong (pexels.com/Ceyda Nur Varol)

Saat bayi yang usianya di bawah 6 bulan diberikan air dalam jumlah yang tidak sedikit, atau sedang makan, dampak yang bisa muncul adalah keracunan hingga hiponatremia. Bila air yang dikonsumsi makin banyak, ini bisa meningkatkan risiko terjadinya pembengkakan otak bahkan bisa sampai terjadi kematian.

Seperti halnya ginjal bayi yang masih belum berfungsi secara matang dan belum bisa menerima banyak cairan, otak bayi pun demikian, yaitu masih berkembang. Saat bayi mengalami hiponatremia, maka pembengkakan lebih mudah terjadi.

5. Hal-hal yang harus diperhatikan

5 Fakta Pemberian Air pada Bayi di Bawah 6 Bulan, Awas Bisa Keracunan!ilustrasi bayi minum susu botol (pexels.com/Sarah Chai)

Meskipun tidak memberikan air kepada bayi secara langsung, tetapi bayi bisa saja menelan air dengan cara lain, misalnya saat berenang atau saat pembuatan susu formula.

Beberapa orang tua sudah mulai mengajak bayi berenang saat usianya di bawah 6 bulan. Aktivitas ini perlu diwaspadai karena bayi bisa saja menelan air kolam.

Kemudian, saat membuat susu formula untuk bayi, sebaiknya gunakan takaran air yang pas dan sesuai anjuran. Jangan mengencerkannya dengan tujuan bayi cepat kenyang atau karena anggapan cuaca yang panas sehingga bayi perlu lebih banyak air.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang pemberian air kepada bayi, khususnya yang usianya masih di bawah 6 bulan. Saat usianya sudah menginjak 6 bulan, ginjal dan perut bayi sudah bisa menampung lebih banyak air dan bekerja lebih baik, sehingga air bisa diberikan sedikit demi sedikit dengan tetap memberikan ASI atau susu formula.

Untuk pemberian air kepada bayi karena kondisi tertentu, seperti dehidrasi atau sembelit, maka sebaiknya dilakukan sesuai arahan dari dokter spesialis anak.

Baca Juga: Mengenal Apgar Score, Tes untuk Menilai Kondisi Bayi yang Baru Lahir

Diah Amelia Photo Verified Writer Diah Amelia

lets try and try again!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya