7 Tips Memilih Botol Minum Isi Ulang, Cantik Saja Gak Cukup 

Bahan apa ya yang lebih baik, plastik, logam atau kaca?   

Dewasa ini kesadaran akan minum air sudah mulai meluas di kalangan masyarakat, melalui kampanye hidup sehat dan beragamnya produk air minum yang dijual di pasaran. Namun penggunaan botol plastik sekali pakai di banyak produk air minum ini memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan juga kesehatan. Plastik tembus pandang yang biasanya digunakan dalam air mineral merupakan salah satu jenis plastik sekali pakai.

Plastik jenis ini punya efek bagi kesehatan dan bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan tepat. Zat berbahaya seperti antimon yang berpotensi sebagai karsinogen dapat larut jika botol terkena matahari langsung atau dalam suhu panas. Bagi lingkungan, botol plastik ini berbahaya jika tidak terorganisir dan malah menyebar ke ekosistem di laut. Sehingga salah satu cara mudah yang dapat kita lakukan untuk mencegah perkembangan sampah botol plastik adalah dengan membawa botol minum sendiri yang bisa diisi ulang.

Beragamnya model dan warna dari botol air minum ini, kadang membuat kita dilema dalam memilihnya. Nah berikut terdapat beberapa tips memilih botol minum, tidak hanya dari desainnya saja, yuk simak!

1. Botol berbahan plastik, logam atau kaca? 

7 Tips Memilih Botol Minum Isi Ulang, Cantik Saja Gak Cukup ilustrasi botol berbahan kaca (unsplash.com/Ello Products)

Botol berbahan dasar plastik adalah salah satu material yang paling sering digunakan. Dari segi produsen plastik dinilai sangat efisien karena materialnya yang ringan dan tahan lama harganya pun murah. Sedangkan dari segi konsumen, botol plastik memiliki harga yang lebih miring sehingga terjangkau bagi segala kalangan. Minusnya, terkadang bahan dalam plastik dapat mengubah rasa air.

Botol berbahan logam ada banyak jenisnya mulai dari stainless steel, aluminium dan tembaga. Dibandingkan botol berbahan dasar plastik, material logam punya daya tahan produk yang lebih lama karena dinilai lebih kuat sehingga tidak mudah pecah atau berubah bentuk sehingga cocok untuk bepergian. Namun kekurangannya, bahan ini dapat berkarat dan pada enis logam tertentu minuman yang asam dapat melarutkan zat-zat dalam logam.

Sebaliknya, botol berbahan dasar kaca cocok jika hanya untuk keperluan di rumah (tidak di bawa kemana-mana) karena materialnya rentan pecah terutama jika terjadi perubahan suhu yang ekstrem. Bahan ini unggul karena tidak akan mengubah rasa dari minuman di dalamnya dan BPA free. Ketiga bahan ini punya kelemahan dan kelebihan masing-masing, jadi pilihlah material botol sesuai kebutuhanmu.

2. Di antara botol berbahan dasar logam, pilihlah stainless steel 

7 Tips Memilih Botol Minum Isi Ulang, Cantik Saja Gak Cukup ilutrasi botol berbahan stainless steel (unsplash.com/Bluewater Sweden)

Jika kamu lebih suka botol berbahan logam, terdapat beberapa pilihan material yang bisa digunakan seperti stainless steel, tembaga dan aluminium. Ketiga bahan ini punya efek yang berbeda bagi air yang akan kamu konsumsi dan tentunya bagi kesehatanmu. Bahan aluminium sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan reaksi zat kimia di dalamnya larut jika digunakan untuk minuman yang asam.

Dilansir Healthline, air tembaga (air yang didiamkan dalam wadah tembaga selama 48 jam) punya sifat antibakteri yang mampu membunuh bakteri berbahaya dalam tubuh. Namun minusnya, asupan tembaga yang tinggi dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan mual, muntah, sakit perut dan diare, bahkan lebih jauh menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Kekurangan konsumsi tembaga juga jarang terjadi karena sudah dapat dipenuhi dari makanan pada umumnya.

Bahan stainless steel adalah bahan yang paling sering beredar dipasaran dan lebih mudah didaur ulang dari bahan logam atau plastik lainnya. Bahan ini tidak mudah berkarat dan aman jika terpapar matahari atau suhu panas. Meskipun harganya lebih mahal dibandingkan material plastik, botol berbahan dasar stainless tetap jadi pilihan yang baik. Jenis botol stailess steel yang baik adalah yang bertanda food grade #3014 atau 18/8, ini artinya terdapat 18 persen kromium dan 8 persen nikel dalam bahan botol tersebut.

Baca Juga: Patut Dicoba! 4 Cara Ampuh Bersihkan Botol Minum Berlumut

3. Pastikan sudah berlabel BPA-free

7 Tips Memilih Botol Minum Isi Ulang, Cantik Saja Gak Cukup ilustasi botol minum sekali pakai (pexels,com/George Becker)

Bisphenol-A atau yang lebih dikenal dengan BPA adalah senyawa sintetis yang sering kita jumpai pada wadah makanan kaleng, plastik, produk kebersihan, alat elektronik dan lain lain. Produk dengan klaim BPA-free biasanya hanya menggantikan BPA dengan BPS (bisphenol-S) atau BPF (bisphenol-F), namun keduanya juga dapat mengganggu fungsi sel mirip dengan BPA.

Dilansir Healthline, BPA berbahaya karena memiliki struktur yang mirip dengan hormon estrogen sehingga dapat mengikat reseptor estrogen. Bahan ini mempengaruhi proses pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi dan reproduksi, bahkan dalam beberapa penelitian memiliki dampak negatif terhadap kesuburan pria dan wanita dan masalah kesehatan lainnya.

Namun menurut Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan Indonesia (BPOM) tahun 2019, BPA berbahaya bagi kesehatan apabila terkonsumsi melalui migrasi (perpindahan zat dari kemasan ke dalam produk yang dikonsumsi) sebesar 0,6 bpj (600 mikogram/kg). Sedangkan yang berada dalam plastik pembuat galon air minum contohnya hanya 0,3 bpj sehingga masih dalam batas aman. Namun, tetap saja kita diminta menjadi konsumen yang cerdas dan menghindari konsumsi makanan/minuman kemasan berlebihan.

4. Pilih jenis plastik yang aman

7 Tips Memilih Botol Minum Isi Ulang, Cantik Saja Gak Cukup ilustrasi macam-macam botol plastik (pexels.com/Mali Maeder)

Untuk botol yang dapat digunakan berulang, jenis material plastik dengan kualitas food grade seperti low density polythylene (LDPE) atau polypropylene (PP) aman digunakan. Lebih mudahnya, kamu dapat melihat simbol yang biasanya terletak di bagian bawah botol. Kode angka 5 ini cocok digunakan untuk botol reusable.

Sementara plastik dengan kode angka 1, 2, dan 4 ini cukup aman jika untuk digunakan beberapa kali asal tidak diisi air panas. Yang berbahaya digunakan berulang bagi kesehatan dan lingkungan adalah botol minum dengan kode 3, 6 dan 7.

5. Pilih botol sesuai dengan lifestyle dan keperluan

7 Tips Memilih Botol Minum Isi Ulang, Cantik Saja Gak Cukup ilutrasi botol anak-anak (twowheelingtots.com)

Botol minum umumnya terdiri dari badan botol dan tutupnya. Namun semakin majunya zaman, permintaan konsumen juga bermacam-macam. Jika kamu adalah orang yang suka bepergian seperti travelling atau mendaki gunung, botol stainless steel yang berfungsi seperti termos dan memiliki tutup yang dapat menjadi cup boleh dijadikan pilihan. Selain memiliki 2 fungsi, dengan fitur tersebut kamu dapat menghemat tempat di dalam tas saat membawa banyak barang.

Untuk kamu yang ingin mencari botol bagi anak-anak, ukuran yang lebih kecil dari bahan plastik mungkin cocok karena lebih ringan, tidak mudah pecah dan punya banyak pilihan desain tidak seperti botol berbahan logam. Pilih juga yang dilengkapi dengan sedotan untuk memudahkan anak-anak minum dari botol. Nah, apabila botol hanya untuk keperluan di rumah saja, yang berbahan dasar kaca atau plastik dapat jadi pilihan yang tepat.

6. Pilih botol dengan lingkar leher yang besar 

7 Tips Memilih Botol Minum Isi Ulang, Cantik Saja Gak Cukup ilustrasi botol dengan leher lebar (pexels.com/Polina Tankilevich)

Hanya punya botol yang bagus tidak lengkap jika kamu tidak pintar merawatnya. Botol yang telah dipakai dalam waktu lama akan berbau dan kusam, bahkan dapat berlumut jika diletakkan di tempat lembap atau tidak dikeringkan dengan benar.

Usahakan cuci botol terpisah dengan bagian-bagian lainnya seperti tutup, karet botol dan sedotannya. Botol dapat dicuci dengan air hangat dan sabun menggunakan sikat khusus botol yang dapat membersihkan bagian dalam botol yang tidak terjangkau tangan. Disinilah fungsi lingkar leher botol yang besar agar mudah saat proses pencuciannya dan saat dikeringkan. Jangan lupa, botol harus benar-benar kering sebelum digunakan kembali dan dapat disimpan ditempat yang kering jika tidak digunakan langsung.

7. Pilih botol yang tidak mudah bocor 

7 Tips Memilih Botol Minum Isi Ulang, Cantik Saja Gak Cukup ilutrasi botol kuat dan tidak mudah bocor (unsplash.com/Bluewater Sweden)

Botol yang mudah bocor ini biasanya antara tutup botol dan ulir disekitar leher botol tidak rapat. Pada beberapa botol untuk mencegah terjadinya hal ini biasanya akan dilengkapi dengan karet botol. Pada jenis botol plastik tertentu juga tutup pada botol mempunyai fungsi seperti karet karena elastis dan rapat.

Untuk memilih botol yang akan kamu beli ternyata perlu banyak pertimbangan kan, gak cuma dari segi desain tapi penilaian ergonomis dan segi kesehatan juga diperhitungkan. Sekarang sudah gak bingung lagi kan, botol isi ulang mana yang cocok buat kamu beli?

Baca Juga: Waduh, BPA di Botol Plastik dan Galon Bahaya Bagi Bayi dan Ibu Hamil

Andriana Rahayu Photo Verified Writer Andriana Rahayu

Penikmat K-pop terutama Day6, pecinta film, anime, dan astronomi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya