7 Cara Mudah untuk Mengurangi Risiko Kanker Kolorektal

Lakukan sedini mungkin agar kamu terhindar dari kanker ini

Intinya Sih...

  • Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah kanker paling umum ke-3 di seluruh dunia, dengan lebih dari 1,9 juta kasus baru pada tahun 2020.
  • Perubahan gaya hidup seperti skrining teratur, pola makan sehat, berhenti merokok dan minum alkohol, serta rutin berolahraga dapat membantu mengurangi risiko kanker kolorektal.
  • Beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko kanker kolorektal antara lain kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.

Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah kanker paling umum ke-3 di seluruh dunia. Ini adalah kanker paling umum ke-3 pada laki-laki dan kanker paling umum ke-2 pada perempuan. Terdapat lebih dari 1,9 juta kasus baru kanker kolorektal pada tahun 2020.

Di Indonesia, kejadian kanker kolorektal pada tahun 2020 mencapai 34.189 (8,6 persen) kasus. Angka kematian karena kanker kolorektal di Indonesia sendiri mencapai 18.152 pada tahun 2020.

Sebetulnya tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker kolorektal. Namun, tetap ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan risikonya, yaitu mengubah faktor risiko yang bisa kamu kontrol.

Inilah beberapa perubahan gaya hidup yang bisa membantu mengurangi risiko kanker kolorektal.

1. Skrining kanker kolorektal

Lakukanlah skrining untuk kanker kolorektal. Skrining adalah tes untuk mencari kanker sebelum tanda dan gejala berkembang. Tes ini dapat menemukan kanker kolorektal atau kanker rektum lebih awal, ketika perawatan lebih mungkin berhasil.

Rekomendasi untuk skrining kanker kolorektal dimulai pada usia 45 tahun untuk orang dengan risiko rata-rata. Beberapa tes skrining kolorektal juga bisa menemukan dan menghilangkan pertumbuhan pra kanker (polip) di usus besar atau rektum.

Polip sendiri bukanlah kanker, tetapi seiring waktu kanker dapat dimulai pada polip. Menghilangkannya dapat menurunkan risiko kanker.

Bicarakan dengan dokter tentang kapan harus harus melakukan skrining dan tes apa saja yang mungkin tepat buat kamu sesuai kondisi dan kebutuhan.

2. Pola makan sehat

7 Cara Mudah untuk Mengurangi Risiko Kanker Kolorektalilustrasi diet (pexels.com/Cats Coming )

Pola makan sehat tidak hanya baik untuk usus, tetapi juga untuk kesehatan secara keseluruhan. Pola makan nabati dan membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan telah terbukti dapat mengurangi risiko kanker usus besar.

Seperti berat badan dan olahraga, pola makan dapat memengaruhi keseimbangan bakteri sehat dan bakteri jahat di usus. Ini dapat memengaruhi risiko kanker.

Kamu direkomendasikan untuk mengisi setidaknya dua pertiga piring dengan sayuran non tepung dan biji-bijian, dan sepertiga atau kurang dengan protein hewani atau protein nabati tanpa lemak.

Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, polong-polongan, dan biji-bijian utuh untuk membantu mengurangi risiko kanker usus dan kanker lainnya.

3. Stop merokok

Merokok meningkatkan risiko kanker kolorektal karena menyebabkan kerusakan DNA dan peradangan pada usus dan paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan hipoksia, suatu kondisi ketika oksigen pada tingkat jaringan tidak mencukupi, yang selain mutasi DNA, dapat menyebabkan sel-sel menyimpang berkembang di dalam tubuh dan berubah menjadi kanker.

Sebuah studi populasi Jerman pada tahun 2020 terhadap lebih dari 4.900 peserta menemukan bahwa merokok saat ini dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal sebesar 59 persen lebih tinggi, dan mantan perokok dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 19 persen. Risiko ini tidak meningkat pada mereka yang berhenti merokok lebih dari 20 tahun sebelumnya.

4. Batasi alkohol, lebih baik lagi hindari sama sekali

7 Cara Mudah untuk Mengurangi Risiko Kanker Kolorektalilustrasi minuman beralkohol (pexels.com/Andrea Piacquadio )

Minum tiga atau lebih minuman beralkohol per hari meningkatkan risiko kanker kolorektal. Minum alkohol juga dikaitkan dengan risiko pembentukan adenoma kolorektal besar (tumor jinak).

Beberapa penelitian menemukan risiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal dengan peningkatan asupan alkohol, terutama di kalangan laki-laki. Yang terbaik adalah tidak minum alkohol.

Bagi peminum alkohol, sebaiknya tidak lebih dari satu gelas per hari untuk perempuan atau dua gelas per hari untuk laki-laki. Tidak minum alkohol sama sekali dapat membantu mengurangi risiko.

Baca Juga: Akurasi Tes Darah Ini 83 Persen Deteksi Kanker Kolorektal

5. Olahraga teratur

7 Cara Mudah untuk Mengurangi Risiko Kanker Kolorektalilustrasi olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio )

Rutin olahraga dapat membantu menjaga berat badan tetap sehat sekaligus mengurangi risiko kanker kolorektal dan berbagai masalah kesehatan lainnya. 

Studi menemukan bahwa aktivitas fisik tidak hanya dapat mencegah sekitar 15 persen kanker usus besar, tetapi juga dapat mengurangi risiko kematian dan kambuhnya kanker usus besar sebelum dan setelah diagnosis.

Penelitian lainnya juga menemukan bahwa gaya hidup sedenter, khususnya menonton TV dalam waktu lama, lamanya waktu duduk di tempat kerja, serta total waktu duduk dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal pada orang dewasa.

6. Mempertahankan berat badan

Obesitas telah diketahui dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Apabila kamu mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, konsultasikan kepada dokter mengenai cara sehat untuk mengurangi berat badan.

Orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas 30 persen lebih mungkin untuk mengembangkan kanker kolorektal. Sebagai tambahan, indeks massa tubuh yang tinggi juga terkait dengan meningkatnya risiko kanker kolorektal, khususnya pada laki-laki.

7. Vitamin, mineral, dan kalsium

7 Cara Mudah untuk Mengurangi Risiko Kanker Kolorektalilustrasi konsumsi suplemen kolagen (pennmedicine.org)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi multivitamin harian yang mengandung asam folat atau folat, dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Akan tetapi, tidak semua penelitian menemukan hal ini. Faktanya, beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa asam folat membantu pertumbuhan tumor yang ada. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan mengenai hal ini.

Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa vitamin D dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal serta kanker lainnya.

Karena kekhawatiran paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kanker kulit, sebagian besar ahli tidak merekomendasikan hal ini sebagai cara untuk menurunkan risiko kanker kolorektal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah peningkatan asupan vitamin D dari suplemen dapat membantu mencegah kanker kolorektal.

Rendahnya tingkat kalsium makanan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal dalam beberapa penelitian. Studi lain menunjukkan bahwa peningkatan asupan kalsium dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.

Kalsium penting untuk sejumlah alasan kesehatan selain dari kemungkinan efek pada risiko kanker. Namun, karena kemungkinan peningkatan risiko kanker prostat pada laki-laki dengan asupan kalsium atau produk susu yang tinggi, dan kemungkinan risiko kanker lain yang lebih rendah seperti kanker kolorektal dan kanker payudara, tidak ada rekomendasi khusus mengenai konsumsi produk susu untuk pencegahan kanker.

Kalsium dan vitamin D mungkin bekerja sama untuk mengurangi risiko kanker kolorektal, karena vitamin D membantu penyerapan kalsium oleh tubuh. Namun, tidak semua penelitian menemukan bahwa suplemen nutrisi ini mengurangi risiko.

Beberapa penelitian telah menemukan kemungkinan hubungan antara pola makan tinggi magnesium dan pengurangan risiko kanker kolorektal, terutama di kalangan perempuan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah hubungan tersebut benar-benar ada.

Yuk, lakukan perubahan hidup mulai dari pola makan, rutin olahraga, menjaga berat badan, tidak merokok dan minum alkohol, serta lakukan skrining untuk mengurangi risiko kanker kolorektal. 

Mengubah gaya hidup mungkin dirasakan sulit untuk beberapa orang. Namun, tidak hanya kanker usus besar, perubahan gaya hidup yang kamu lakukan juga dapat mengurangi beberapa risiko jenis kanker lainnya serta beberapa penyakit serius lainnya.

Baca Juga: Kanker Usus Besar dan Diabetes Bisa Menjadi Kombinasi Mematikan

Referensi

World Cancer Research Fund International. Diakses pada Maret 2024. Colorectal cancer statistics.
Merck KGaA. Diakses pada Maret 2024. Apa Saja Gejala Kanker Usus Besar?
American Cancer Society. Diakses pada Maret 2024. Six Ways to Lower Your Risk for Colorectal Cancer. 
The University of Texas MD Anderson Cancer Center. Diakses pada Maret 2024. Colorectal cancer prevention: What you need to know.
American Institute for Cancer Research. Diakses pada Maret 2024. Colorectal Cancer.
Cedars-Sinai. Diakses pada Maret 2024. 6 Expert Tips to Prevent Colorectal Cancer.
National Cancer Institute. Diakses pada Maret 2024. Colorectal Cancer Prevention (PDQ®)–Patient Version.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya