7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang Depresi

Kalo gak bisa di hentikan, dikurangi ya

Depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah dua minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga

Meskipun kita tidak tahu persis apa yang menyebabkan depresi, ada beberapa hal yang sering dikaitkan dengan perkembangannya. Namun beberapa pengamatan bahkan penelitian menunjukkan ada beberapa hal yang menjadi penyebab depresi. Misalnya adalah faktor pribadi yaitu faktor riwayat keluarga hingga kepribadian. Namun ada juga faktor gaya hidup. Seperti tujuh hal ini.

1. Menghabiskan terlalu banyak waktu dengan sendirian

7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang DepresiPexels/LifeOfPix

Menghabiskan quality time sendirian sesekali dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan mental. Namun, perlu juga diketahui bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu dalam kesendirian dapat membalikkan manfaatnya dan benar-benar meningkatkan risiko depresi.

Seperti ungkapan, begitu sulit melewati suatu hal sendiri-sendiri. Makanya, untuk melindungi dirimu dari hal ini, sangat penting menciptakan persahabatan yang kuat dan hubungan dengan orang lain. Sebab, setiap kali kita terhubung dengan orang lain, itu adalah kesempatan untuk pertukaran emosi yang positif.

2. Multitasking alat elektronik

7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang DepresiPexels/fauxels

Benda elektronik seperti smartphone, laptop, televisi, dan layanan streaming, semuanya bisa meminta perhatian 24/7. Tentunya kenyataan ini menjadi semakin umum bagi orang untuk mengonsumsi media dari lebih dari satu perangkat pada satu waktu. Apalagi di kondisi saat ini.

Faktanya, para ahli memperkirakan bahwa rata-rata jumlah waktu yang dihabiskan untuk multitasking media semakin meningkat dua kali lipatnya.  Meskipun sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang untuk melihat-lihat ponsel mereka saat menonton film misalnya di Netflix, penelitian menunjukkan bahwa efek media yang berlebihan ini berdampak buruk bagi otak.

Hal ini selaras dengan sebuah survei tahun 2013 terhadap 318 orang yang diterbitkan di Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking mengungkapkan bahwa orang yang melakukan multitasking perangkat elektronik mereka lebih sering mengalami lebih banyak gejala depresi dan kecemasan sosial.

Untuk mengatasi ini, cobalah menghabiskan waktu hanya dengan satu layar pada satu waktu, dan jika memungkinkan sebisa mungkin menghindarinya.

3. Bergabung hingga bertahan dengan manusia toksik

7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang DepresiPexels/ChiristinaMorillo

Komentar buruk dan negatif dari teman, atasan, atau orang penting lainnya bisa lebih dari sekadar membuatmu bingung. Sebaliknya, mengelilingi diri dengan hal-hal negatif seperti itu sebenarnya dapat meningkatkan risiko kamu merasa tertekan.

Seperti yang semua orang tahu bahwa tidak ada orang yang suka diajak bicara dengan suara yang besar dan isi yang kasar. Makanya, berada di sekitar seseorang yang suka berbagi energi negatif itu hanya membuat lelah bahkan menciptakan kesedihan.

Daripada bertahan dalam keracunan persahabatan, cobalah lakukan hal yang dapat membantumu memandang kehidupan melalui sudut pandang yang lebih positif dengan membangun relasi yang positif yang tentunya mengurangi kemungkinan kamu mengalami depresi.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kelelahan bikin Kamu Stres & Depresi

4. Jarang mendapati suasana yang hijau

7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang DepresiPexels/Pixabay

Kehidupan kota memang dapat membawa banyak keseruan, seperti makanan yang lezat, transportasi umum yang nyaman, kehidupan malam yang menyenangkan hingga banyak akses yang mudah. Namun menghabiskan terlalu banyak waktu di daerah perkotaan dapat merusak suasana hati.

Menurut sebuah studi 2011 oleh University of Heidelberg, orang-orang yang tinggal di kota besar berpotensi dengan tingkat stres dan penyakit mental yang lebih tinggi, terutama depresi. Untuk penduduk kota yang mencoba menghindari efek ini, cobalah melakukan perjalanan singkat ke taman atau daerah pedesaan untuk mengelilingi diri dengan alam dan istirahat dari hiruk pikuk kota. Ada semacam energi positif yang dihasilkan tanaman dan benda-benda alam.

5. Begadang dan terus begadang

7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang DepresiPexels.com/FabianPetersen

Kamu mungkin pernah mendengar pepatah lama bahwa "tidur lebih awal dan bangun lebih awal bisa membuat jiwa sehat, kaya, dan bijaksana". Nah, ternyata, sebenarnya ada beberapa kebenaran dalam kiasan tersebut.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Therapy and Research menemukan bahwa orang-orang yang tidur larut malam melaporkan dihantui pikiran negatif yang lebih kronis sepanjang hari — perilaku yang dikaitkan dengan depresi.

Sebaliknya, mereka yang tertidur lebih awal mengalami serangan pikiran negatif yang lebih sedikit.

6. Gemar makan makanan instan

7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang DepresiPexels.com/CampusProduction

Mie cepat saji atau sekantong keripik mungkin merupakan camilan yang lezat sesekali, tetapi terlalu banyak makanan yang diproses instan dapat membuat tumbul perasaan sedih lebih mudah.

Analisis penelitian tahun 2013 tentang diet dan depresi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa semakin sehat pola makan mereka, semakin rendah risiko depresi mereka. Kondisi ini semakin menunjukkan bahwa orang yang makan banyak makanan olahan memiliki risiko depresi yang lebih tinggi.

7. Menjalani rutinitas tanpa ada aktivitas fisik

7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang DepresiPexels/LadiwayneGrafix

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk terpaku pada TV atau perangkat elektronik lainnya dapat berdampak pada kesehatan mental. Padahal, dengan adanya aktivitas fisik dan mental dengan hal-hal seperti olahraga bisa meningkatkan mood dan menurunkan kemungkinan adanya perasaan tertekan. 

Saat tubuh kita aktif secara fisik, otak akan melepaskan zat kimia yang membuat kita merasa nyaman — seperti endorfin dan endocannabinoid — yang dapat meredakan perasaan depresi.

Nah, itulah tujuh kebiasaan sehari-hari yang bisa memicu bahkan memperparah perasaan depresi. Sebisa mungkin, hindari ya.

Baca Juga: 9 Gejala Depresi yang Mungkin Luput dari Perhatian

Basri W Pakpahan Photo Verified Writer Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya