5 Kondisi Tangan Ini Bisa Menunjukkan Kesehatanmu, Cek yuk!

Contohnya jari telunjuk lebih panjang dari jari manis

Tangan punya fungsi vital sebagai alat gerak untuk mendukung aktivitas kita sehari-hari. Selain itu, tangan ternyata juga bisa menggambarkan kondisi kesehatan kita, salah satunya lewat jari-jari.

Coba perhatikan, kondisi jari-jari berikut ini mungkin menandakan adanya masalah kesehatan tertentu dalam tubuhmu. Perhatikan, ya!

1. Perbedaan panjang jari

5 Kondisi Tangan Ini Bisa Menunjukkan Kesehatanmu, Cek yuk!ilustrasi jari tangan (IDN Times/Sukma Shakti)

Jari telunjuk dan jari manismu dapat memberi tahu banyak hal tentang bagaimana kondisi kesehatanmu di masa depan. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal British Journal of Cancer menunjukkan bahwa laki-laki yang memiliki jari telunjuk lebih panjang dari jari manis memiliki risiko 33 persen lebih renda h terkena kanker prostat.

Kondisi panjangnya jari ini adalah sesuatu yang ditentukan berdasarkan paparan hormon seks testosteron dan estrogen. Paparan tersebut dapat memengaruhi, atau melindungi, tubuh dari sejumlah penyakit, termasuk risiko kanker prostat.

Ada pula studi terhadap laki-laki dan perempuan di Tiongkok yang diterbitkan dalam International Journal of Medical Sciences, yang menemukan bahwa laki-laki yang punya penyakit arteri koroner lebih cenderung memiliki jari telunjuk yang lebih panjang dibanding jari manisnya.

2. Kekuatan genggaman dan jabatan tangan

5 Kondisi Tangan Ini Bisa Menunjukkan Kesehatanmu, Cek yuk!ilustrasi menjabat tangan (pexels.com/bongkarnthanyakij)

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One tahun 2018 menemukan bahwa jabat tangan bukan gestur atau etika. Kekuatan cengkeraman yang kuat bisa menunjukkan kondisi peredaran darah.

Lantas, bagaiman jika genggaman tangan lemah? Menurut sebuah penelitian di Inggris yang dimuat dalam jurnal BMJ  terhadap lebih dari setengah juta perempuan dan laki-laki usia paruh baya, mereka yang memiliki cengkeraman tangan lemas didapati memiliki risiko 20 persen lebih tinggi untuk meninggal dunia akibat penyakit jantung, pernapasan, dan kanker. Kekuatan tangan mungkin menjadi penanda kekencangan otot di tungkai dan bahkan dikaitkan dengan asupan nutrisi tubuh secara keseluruhan.

Menariknya lagi, semakin kuat genggaman tangan seseorang semakin baik pula kondisi otaknya. Dalam sebuah studi tahun 2018 yang dimuat di Oxford Academic, orang-orang yang memiliki pegangan yang lebih kuat juga memiliki memori kerja yang lebih baik dan dapat menyelesaikan masalah dengan lebih cepat.

Baca Juga: Muncul Garis Hitam di Kuku? Bisa Jadi Itu Tanda Penyakit Serius

3. Ukuran ujung jari

5 Kondisi Tangan Ini Bisa Menunjukkan Kesehatanmu, Cek yuk!clubbed fingers (jaad.org)

Ujung jari yang besar atau tidak seperti ukuran jari yang normal sering dikaitkan dengan penyakit pernapasan. Misalnya pada kasus clubbed fingers.

Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan oleh StatPearls, clubbed fingers atau hipertrofik osteoartropati adalah pembesaran ujung-ujung jari yang disertai dengan kemiringan kuku ke bawah. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah kesehatan seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung.

Dilansir Verywell Health, lebih lengkapnya, ada beberapa faktor risiko yang dihubungkan dengan clubbed fingers, meliputi:

  • Kanker paru-paru
  • Fibrosis paru interstisial
  • Abses paru
  • Limfoma paru
  • Tuberkulosis paru
  • Gagal jantung kongestif
  • Endokarditis kongestif
  • Penyakit jantung bawaan sianotik
  • Bronkiektasis
  • Fibrosis kistik
  • Kanker lainnya seperti kanker hati, gastrointestinal, atau limfoma Hodgkin
  • Radang usus
  • Sirosis hati
  • Neoplasma gastrointestinal
  • Penyakit celiac
  • Disentri
  • Penyakit Graves
  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif

4. Cek juga kondisi kuku

5 Kondisi Tangan Ini Bisa Menunjukkan Kesehatanmu, Cek yuk!ilustrasi kuku (pexels.com/Elliot Fais)

Kondisi kesehatan seseorang juga bisa ditunjukkan lewat kukunya, seperti uraian berikut ini.

  • Garis gelap di kuku bisa menandakan beberapa kondisi

Melanonychia adalah tanda garis hitam yang muncul di kuku akibat produksi melanin berlebih dan tidak memiliki gejala berarti. Biasanya kondisi ini umum pada orang berkulit hitam, tetapi bisa juga ditemui pada ras Kaukasia dan Asia.

Selain itu, melanonychia juga bisa jadi tanda: trauma pada kuku, penyakit sistemik (seperti penyakit Addison, sindrom Cushing, hipertiroidisme, porfirian, dan AIDS), malnutrisi, defisiensi vitamin B12 penyakit kulit (psoriasis, SLE, dan infeksi jamur), kemoterapi, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

  • Kuku yang tipis bisa menandakan anemia

Zat besi adalah nutrisi penting yang menjaga tingkat energi  dan juga berperan dalam pertumbuhan kuku. Kondisi umum seperti menstruasi yang berat, kehamilan, pola makan yang kurang zat besi, atau tukak lambung dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Kelelahan adalah salah satu gejalanya, tetapi perhatikan juga kukumu.

Koilonychia atau kondisi kuku yang terlihat seperti sendok (lempeng permukaan kuku menjorok ke dalam dan ujung-ujungnya tumbuh ke arah luar) dan tipis juga bisa jadi tanda lain dari anemia defisiensi besi.

  • Kuku yang menguning dan menebal bisa menandakan adanya infeksi jamur

Kuku seharusnya memiliki warna merah jambu dari dasar kuku, lalu berubah menjadi putih bersih saat tumbuh ke arah ujung jari. Tetapi jika kukumu tampak kuning atau menebal, kamu mungkin memiliki jamur yang tumbuh di bawahnya.

  • Kuku rapuh dan ada retakan

Kuku biasanya mulus. Namun, jika ada retakan dan lekukan kecil pada kuku yang umum dikenal sebagai pitting, mungkin itu tanda psoriasis. Psoriasis adalah penyakit kulit yang menyebabkan bercak kulit yang gatal, perih, atau merah, dan sering kali memiliki sisik keperakan.

  • Garis putih di kuku bisa jadi tanda adanya masalah ginjal hingga hati

Garis putih di bawah kuku mungkin merupakan tanda penyakit ginjal atau masalah hati. Kedua masalah kesehatan ini dapat mengubah warna kuku karena timbunan produk limbah di tubuh. Ginjal dan hati dapat seharusnya membersihkan tubuh dari zat racun, tetapi jika tidak berfungsi dengan baik, garis-garis putih dapat terbentuk di bawah bantalan kuku.

5. Hati-hati dengan kebiasaan menggigiti kuku

5 Kondisi Tangan Ini Bisa Menunjukkan Kesehatanmu, Cek yuk!ilustrasi menggigiti kuku (freepik.com_cookie studio)

Kebiasaan menggigiti kuku bisa menjadi tanda yang mengarah ke gangguan obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD), khususnya pada kasus yang kronis.

Dilansir Cleveland Clinic, untuk kebanyakan orang menggigiti kuku adalah hal yang dilakukan sesekali. Ketika seseorang tidak bisa menghentikan kebiasaan tersebut, dokter menganggapnya sebagai jenis perilaku berulang yang berfokus pada tubuh atau body-focused repetitive behavior (BFRB).

Kondisi menggigiti kuku kronis disebut sebagai onychophagia dan penyebab pastinya belum diketahui pasti (meski mungkin ada komponen genetik). Beberapa orang dengan kondisi di bawah ini juga dilaporkan sering mengalami onychophagia:

  • Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
  • Oppositional defiant disorder
  • Separation anxiety disorder
  • Sindrom Tourette
  • BFRB lainnya seperti skin picking (keinginan untuk menyentuh, menggaruk, atau mencakar kulit sendiri secara repetitif), menarik rambut, menggigiti bagian dalam pipi, dan menggemeretakkan gigi

Orang-orang dengan kebiasaan ini sebaiknya mencari pertolongan medis bisa perilaku tersebut berdampak pada mental dan fisik, seperti:

  • Kerusakan kuku, kutikula, atau kulit di sekitarnya
  • Infeksi bakteri
  • Masalah gigi
  • Masalah kesehatan mental (malu, harga diri rendah, depresi)
  • Masalah pada hubungan dengan orang lain

Itulah beberapa kondisi tangan yang perlu kamu perhatikan karena bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan yang perlu mendapat penanganan medis. Untuk memastikannya, periksakan diri ke dokter, ya. 

Baca Juga: Perlu Kamu Waspadai, 8 Tanda Tahi Lalat Berubah Jadi Kanker

Basri W Pakpahan Photo Verified Writer Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya