5 Fakta tentang Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahui

Kecocokan antara donor dengan penerima adalah kunci

Ginjal bukanlah organ tubuh yang sering kita perhatikan, tapi perannya vital untuk hidup kita, karena ginjal berfungsi menyaring darah, limbah, dan racun pada tubuh.

Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, atau biasa disebut sebagai gagal ginjal, maka seseorang dalam jangka pendek atau panjang membutuhkan cuci darah (dialysis) dan transplantasi ginjal. Jika tidak dilakukan, risiko kematian oleh gagal ginjal begitu tinggi. Berikut ini ulasan seputar transplantasi ginjal yang perlu diketahui.

1. Anak dengan gagal ginjal lebih perlu transplantasi dibanding cuci darah

5 Fakta tentang Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahuimedport.in

Anak-anak bisa mengalami masalah pada ginjalnya bahkan sampai gagal ginjal dengan berbagai alasan. Gagal ginjal progresif mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk hidup sehat dan normal. Dengan kondisi tersebut, maka sangat dibutuhkan transplantasi ginjal. Cuci darah sepanjang hidup bukan pilihan yang bijak untuk anak-anak.

2. Anak dengan gagal ginjal butuh beberapa kali transplantasi ginjal seumur hidupnya

5 Fakta tentang Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahuiwashingtonpost.com

Separuh dari anak-anak yang menerima transplantasi ginjal rata-rata tidak akan muncul masalah selama 14 tahun setelah menerima transplantasi. Namun, setelah itu mereka harus kembali cuci darah dan butuh transplantasi ginjal tambahan.

Anak-anak penderita gagal ginjal umumnya butuh dua atau tiga transplantasi ginjal selama hidupnya. Selain itu, donor ginjal dari orang yang masih hidup lebih baik dibanding dari orang yang baru meninggal.

Baca Juga: 5 Gejala Penyakit Ginjal yang Tidak Bisa Diabaikan

3. Alasan medis, finansial, dan pribadi jadi pertimbangan untuk jadi donor ginjal potensial

5 Fakta tentang Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahuiunsplash.com/@alexandermils

Donor ginjal dari orang tua atau anggota keluarga terdekat lebih disarankan dibanding donor lainnya, maka anggota keluarga akan menjadi pihak pertama yang diuji sebagai donor ginjal potensial. Namun, ada beberapa alasan yang membuat mereka tidak selalu jadi donor yang tepat atau cocok.

Alasan pertama anggota keluarga tidak bisa jadi donor karena tidak cocok secara medis, misalnya adanya perbedaan golongan darah, penerima donor punya antibodi (protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh) yang justru menyerang ginjal donor, atau donor potensial punya masalah kesehatan yang mencegah mereka untuk mendonorkan ginjal.

Alasan kedua yang mencegah seseorang bisa menjadi donor ginjal adalah soal finansial. Transplantasi ginjal akan membuat donor kehilangan salah satu organ penting tubuhnya, dan butuh waktu istirahat beberapa saat setelah transplantasi dilakukan. Hal itu bisa menjadi beban finansial tersendiri bagi keluarga penerima donor jika donor potensial bertujuan mencari imbal jasa.

Terakhir, seseorang tidak bisa menjadi donor ginjal untuk keluarganya karena alasan pribadi. Keputusan untuk menjadi donor tidak mudah untuk dilakukan. Setiap orang punya pertimbangan sendiri yang akan mempengaruhi keputusan sebagai donor ginjal potensial.

4. Transplantasi adalah metode lebih baik dibanding cuci darah

5 Fakta tentang Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahuianera.org

Dalam kasus gagal ginjal, transplantasi sebenarnya adalah langkah pertama pengobatan seseorang yang menderita penyakit tersebut. Namun, banyak orang justru lebih banyak memilih alternatif dengan cuci darah. Padahal transplantasi adalah metode yang lebih baik untuk cepat sembuh dari gagal ginjal.

Cuci darah adalah metode artifisial agar ginjal berfungsi normal. Metode ini dilakukan dengan memompa darah keluar dari tubuh, dibersihkan, lalu dikembalikan ke tubuh. Perawatan ini biasanya dilakukan selama tiga sampai empat jam, tiga kali seminggu.

5. Penerima donor ginjal masih perlu perawatan pasca transplantasi

5 Fakta tentang Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahuiinstagram.com/selenagomez

Biasanya penerima donor ginjal yang baru bisa langsung beraktivitas. Namun, terkadang ada juga yang memerlukan waktu hingga beberapa hari, sehingga oenerima donor masih perlu menjalani cuci darah hingga ginjal bekerja secara normal.

Kontrol rutin harus dilakukan, sambil terus mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan. Dokter biasanya memberikan obat antibiotik, antivirus, atau antijamur untuk mencegah timbulnya infeksi akibat sistem kekebalan tubuh yang ditekan.

Nah, itu tadi ulasan tentang transplantasi ginjal yang perlu diketahui. Selalu perhatikan kesehatan pribadi agar hidup kita lebih baik.

Baca Juga: 6 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Ginjal, Demi Hidup Sehat!

Bayu Widhayasa Photo Verified Writer Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya