Apa Itu Leukemia dan Bagaimana Cara Melawannya?
IDN Times/Bayu D. Wicaksono
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di antara semua jenis kanker, Leukemia atau kanker darah adalah salah satu jenis kanker dengan tingkat kematian yang cukup tinggi. Diserangnya jaringan pembentuk darah, sumsum tulang dan sel-sel darah membuat daya tahan tubuh para pejuangnya menurun drastis.
Berusaha mengetahui lebih dalam, IDN Times berkesempatan untuk bertemu langsung dengan pejuangnya dalam acara Love Donation 2018, sebuah acara yang diadakan oleh komunitas Young On Top (YOT) Cabang Surabaya, pada hari Minggu, 25 Februari 2018 di Royal Plaza. Simak betapa positifnya pejuang hebat ini dalam menghadapi kesehariannya!
1. Sebelumnya kamu perlu tahu dulu beberapa fakta penting soal leukemia berikut
IDN Times/Bayu D. WicaksonoLeukemia itu dimulai dari sumsum tulang yang tidak sehat. Jenis sel darah yang terkena kanker akan menentukan jenis leukemia itu sendiri. Jenis leukemia yang lambat berkembang hampir gak memiliki gejala. Sedangkan gejala leukemia umumnya yang cepat berkembang berupa demam disertai keringat berlebihan pada malam hari, tubuh terasa lemah, sangat mudah lelah, gusi bengkak disertai pendarahan, amandel membengkak, hati serta limpa ikut membengkak, nyeri sendi serta tulang, kehilangan berat badan drastis, mudah berdarah serta memar dan muka pucat.
2. Umur ternyata menentukan faktor risiko seseorang terkena penyakit leukemia lho!
IDN Times/Bayu D. WicaksonoAda dua golongan yang berisiko tinggi terkena leukemia, yaitu anak di bawah usia 15 tahun yang sistem imunnya belum sepenuhnya terbentuk dan orang dewasa di atas usia 55 tahun yang sistem imunnya sudah mulai menurun. Jika ada bintik merah pada kulit, sering mimisan, infeksi berulang kali, mudah memar dan nafas pendek, maka perlu segera periksakan ke dokter karena itu semua merupakan bagian gejala leukemia.
Baca juga: Hasil Riset: Selain Diabetes Gula Juga Dapat Picu Kanker!
3. Menurut dokter spesialis, harapan hidup lebih dari 5 tahun setelah terkena penyakit itu terbukti ada kok, karena ini bisa ditangani oleh tenaga medis profesional
IDN Times/Bayu D. WicaksonoEditor’s picks
“Kesembuhan dari leukemia benar-benar tergantung pada karakteristik tiap orangnya, baik karena faktor pikiran maupun faktor daya tahan tubuh, yang saling berpengaruh satu sama lain.” menurut Dr. Zain Budi, S.Ked., Sp.Kj.
Pengobatannya variatif mulai dari pemantauan, transfusi darah sampai kemoterapi yang bisa saja diikuti dengan radiasi dan transplantasi sel induk. Dokter spesialis terkait yang bisa menangani adalah ahli onkologi, ahli hematologi dan ahli hematologi-onkologi anak.
4. Seorang “mantan” pejuang leukemia bersedia berbagi kebahagiaan dan positive vibes mereka dalam menghadapi keseharian
IDN Times/Bayu D. WicaksonoValyaz Muxalminan (19 tahun) atau biasa dipanggil Azka adalah salah satu pejuang dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Remaja kelahiran 11 Oktober 1999 ini mengaku bahwa salah satu motivasinya untuk sembuh adalah karena dirinya bosan berada di rumah sakit dan ingin segera keluar dari sana. Sempat menjadi siswa berprestasi di sekolahnya, Valyaz dikenal sebagai pemuda yang penuh semangat, ramah dan sangat rendah hati.
IDN Times/Bayu D. Wicaksono”Motivasi terbesar saya untuk bisa sembuh adalah keinginan untuk berbagi dan menjadi contoh untuk mereka yang mengalami hal yang serupa. Saya berkeinginan kuat untuk bisa bermanfaat, jadi Alhamdulillah, katanya sudah sepenuhnya sembuh.”
Dengan semangat Azka berbagi pemikirannya kepada para penonton. Azka sendiri merupakan anak kandung dari Bu Anisa Mahsunah Harun, S.E., Ketua YKAKI Cabang Surabaya.
IDN Times/Bayu D. WicaksonoSudah tahu kan seberapa hebat perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang leukemia ini? Mereka membuktikan bahwa semangat mereka jauh lebih hebat dari penyakit yang orang-orang bilang “hebat”. Dengan pertarungan yang seperti itu, mereka tetap bisa menginspirasi. Artinya kamu juga pasti bisa dong! Mari saling menginspirasi, terima kasih rekan dari YKAKI.
Baca juga: Kerja Malam Meningkatkan Risiko Kanker Bagi Wanita, Menurut Penelitian
Berita Terkini Lainnya
