Semua orang tahu brokoli mengandung nutrisi penting untuk tubuh, tetapi sayangnya cukup banyak yang kurang menyukainya karena rasanya yang agak pahit. Padahal, bila dikonsumsi secara rutin, manfaat kesehatannya berlimpah, lo!
Berdasarkan data dari NutritionData, brokoli mengandung vitamin A, C, K, zat, besi, magnesium, fosfor, potasium, dan zat gizi lainnya yang tak kalah penting.
Inilah manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh brokoli, sangat sayang untuk dilewatkan!
Sama dengan sayuran jenis cruciferous lainnya, brokoli juga mengandung senyawa sulforafana yang bersifat antikarsinogenik dan antikanker. Sebuah analisis dari 35 studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Oncology tahun 2013 menunjukkan adanya penurunan risiko kanker usus besar seiring dengan peningkatan asupan brokoli.
American Institute for Cancer Research juga melaporkan bahwa berbagai studi analisis menunjukkan adanya hubungan antara sayuran cruciferous, termasuk brokoli, dengan penurunan risiko kanker secara keseluruhan.
Meski terdapat kemungkinan adanya kombinasi dengan sumber nutrisi lain, tetapi kandungan sulforafana, karotenioid, dan vitamin C yang ada dalam brokoli diyakini memiliki peran penting dalam menurunkan risiko kanker.
Sistem imun sangat dibutuhkan untuk melindungi diri dari berbagai macam penyakit. Jika kamu merasa mudah sakit dan butuh waktu lama untuk pulih, kemungkinan besar sistem imun tubuhmu tidak optimal.
Nah, rutin mengonsumsi brokoli bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan sistem imun. Kandungan vitamin C di dalamnya bisa membantu tubuh melawan infeksi.
Sebuah penelitian dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi brokoli sebanyak 250 gram per hari selama 10 hari pada para perokok dapat menurunkan level inflamasi hingga 48 persen.
Kolesterol tinggi disebabkan oleh peningkatan low-density lipoprotein (LDL) alias jenis kolesterol jahat hingga melebihi batas normal. Dilansir Live Science, konsumsi brokoli dapat membantu menurunkan level kolesterol karena kandungan serat pada brokoli mampu mengikat dan mereduksi LDL.
Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research tahun 2015 juga menunjukkan penurunan signifikan kadar plasma LDL terhadap sekelompok sukarelawan yang mengonsumsi 400 gram brokoli yang mengandung glucoraphanin tinggi selama 12 minggu.
Kesehatan tulang sangat penting untuk dijaga jika kamu tidak ingin mengalami osteoporosis dan penyakit tulang lainnya. Salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan memenuhi asupan kalium dan kalsium, dan itu bisa didapat dengan konsumsi brokoli.
Merujuk sebuah laporan dalam Journal of Osteoporosis, brokoli merupakan salah satu sayuran yang kaya akan vitamin K yang berperan dalam pembekuan darah, mencegah peradangan pada sendi, serta membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
Selain itu, brokoli juga mengandung tinggi kalsium. Laporan dalam The Journal of Nutrition melaporkan bahwa kalsium berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan tulang. Oleh karena itu, brokoli sangat bagus untuk menjaga kesehatan tulangmu.
Berdasarkan laporan berjudul “Effects of Vegetables on Cardiovascular Diseases and Related Mechanisms” dalam jurnal Nutrients tahun 2017 melaporkan bahwa brokoli punya beragam komponen bioaktif yang dapat berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit jantung.
Bila ingin makan brokoli, dianjurkan untuk mengolahnya dengan cara dikukus. Dilansir jurnal Nutrition Research, rutin mengonsumsi brokoli yang dimasak dengan cara dikukus bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
Seiring bertambahnya usia, kulit kita akan mengalami penurunan fungsi biologis sel dan jaringan yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas dalam tubuh. Akibatnya, kulit akan mengalami kerutan dan kehilangan elastisitas.
Untuk mencegahnya terjadi lebih cepat, merawat kulit dari dalam sangat dibutuhkan, salah satunya dengan memasukkan brokoli ke dalam menu makan harianmu. Kandungan vitamin E, antioksidan, dan sulforafana di dalamnya dapat berperan dalam melawan radikal bebas dan mencegah penuaan dini.
Sebuah penelitian dalam Journal of Experimental Biology tahun 2015 menunjukkan kandungan sulforafana yang merupakan bahan aktif dalam brokoli memungkinkan untuk menghambat proses penuaan dengan meningkatkan antioksidan dalam tubuh.
Tak hanya elastisitas kulit, kaburnya penglihatan akibat penambahan usia pun seolah tak bisa dihindari. Ini terjadi karena semakin lama lensa mata akan semakin kehilangan fleksibilitas, sehingga sulit mendapatkan fokus sebuah objek.
Untuk membantu menjaga kesehatan mata, mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin A dan beta-karoten seperti brokoli sangat dianjurkan.
Berdasarkan studi dalam jurnal Clinical Interventions in Aging, brokoli mengandung dua senyawa utama karotenoid, yaitu lutein dan zeaksantin. Keduanya berperan dalam membatasi kerusakan oksidatif retina dengan menyerap cahaya yang masuk.
Itulah beragam manfaat kesehatan yang bisa kamu dapat dari konsumsi rutin brokoli. Tentu manfaatnya akan optimal bila kamu menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, olahraga rutin, istirahat cukup, dan mampu mengelola stres dengan baik. Selain itu, pastikan untuk tidak memasaknya terlalu lama atau dengan suhu terlalu tinggi agar kandungan nutrisinya tetap terjaga, ya.