Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIA

Catatan kesehatan sejak bayi lahir hingga usia anak 6 tahun

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) terbitan Kementerian Kesehatan bukanlah sekadar buku bacaan biasa. Selain berisi informasi edukasi mengenai kesehatan ibu dan anak, buku ini juga dilengkapi dengan catatan kesehatan ibu dan anaknya. Lembar pencatatan layanan kesehatan ini dibutuhkan untuk mengawal kesehatan ibu, bayi, dan anak. 

Catatan kesehatan anak di Buku KIA dimulai  semenjak bayi baru lahir, bayi, dan anak sampai usia 6 tahun. Setiap informasi tentang kesehatan dan adanya kelainan pada anak harus dicatat di dalam Buku KIA. Oleh karena itu, Buku KIA harus ditunjukkan pada petugas kesehatan di mana pun pelayanan kesehatan diberikan.

Catatan kesehatan anak di Buku KIA bermanfaat untuk memantau perkembangan kesehatan anak. Bagian ini perlu dicermati isinya oleh orang tua dan tenaga kesehatan, guna memastikan kesehatan dan tumbuh kembang anak dapat terpantau maksimal. Berikut 7 catatan penting terkait kesehatan anak yang ada di Buku KIA. Yuk, intip tampilannya, dan simak penjelasannya.

Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIAKementerian Kesehatan RI

1. Catatan kesehatan bayi baru lahir

Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIABuku Kesehatan Ibu dan Anak/Kementerian Kesehatan RI

Catatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir atau neonatus mencakup catatan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi pada empat rentang waktu, yaitu pada usia bayi 0-6 jam, 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari. 

Catatan pelayanan kesehatan ini akan diisi oleh tenaga kesehatan yang memberi pelayanan pada saat bayi lahir, serta saat kunjungan pertama, kedua, dan ketiga sesuai rentang waktu tersebut.

Pencatatan kesehatan bayi baru lahir meliputi apakah dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian vitamin K1, salep atau tetes mata, dan imunisasi HB. Selanjutnya, catatan apakah apakah bayi menyusu, dilakukan perawatan tali pusat, hasil pengukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala, serta skrining hipotiroid kongenital. Juga, apakah ada tanda bahaya pada bayi,  identifikasi apakah bayi kuning, catatan masalah yang ditemukan, serta tempat rujukan apabila bayi dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Pemantauan tumbuh kembang anak

Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIABuku Kesehatan Ibu dan Anak/Kementerian Kesehatan RI

Pemantauan perkembangan anak dilakukan menurut daftar tilik yang tersedia di buku KIA, lalu dicatat apakah lengkap atau tidak hasil perkembangan sesuai umur anak.

Pemantauan perkembangan sesuai umur dilakukan dan dicatat pada rentang usia tertentu dari anak usia 29 hari hingga 6 tahun. Diharapkan orang tua dan keluarga dibantu kader kesehatan dalam memantau perkembangan anak sesuai daftar tilik yang ada di buku KIA.

Pelayanan tumbuh kembang anak dilakukan melalui Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Deteksi dini dalam SDIDTK mencakup deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, penyimpangan perkembangan, dan penyimpangan perilaku emosional. 

Pencatatan SDIDTK dilakukan sejak usia 3 bulan hingga anak berusian 5 tahun. Terdapat kolom tindakan yang bisa diisi stimulasi di rumah, intervensi yang dilakukan, atau rujuk, serta tanggal kunjungan ulang.

Baca Juga: Pernah Dengar Istilah Stunting? Yuk Kenali Cara Pencegahannya 

3. Kurva pertumbuhan

Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIABuku Kesehatan Ibu dan Anak/Kementerian Kesehatan RI

Pertumbuhan anak dapat dipantau dengan mengukur berat badan, tingi badan, dan lingkar kepala. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan setiap bulan, hasilnya diplot ke dalam grafik pertumbuhan yang disandingkan dengan grafik pertumbuhan normal.

Terdapat grafik pertumbuhan yang berbeda antar anak laki-laki dan perempuan. Kurva pertumbuhan normal ditandai dengan kurva berwarna hijau, sedangkan kurva pembatas berwarna merah menandakan batas berbahaya, dan garis hitam yang menandakan batas sangat berbahaya. 

Dengan mengamati grafik pertumbuhan anak dari waktu ke waktu, maka tindakan antisipatif dapat dilakukan. Apakah kurva pertumbuhannya mendekati kurva pertumbuhan normal atau menjauhinya. Tujuannya adalah jangan sampai anak anak mengalami stunting (kekurangan gizi kronis) ataupun mengalami obesitas (kegemukan).

4. Jadwal imunisasi

Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIABuku Kesehatan Ibu dan Anak/Kementerian Kesehatan RI

Pemberian vaksin pada anak harus lengkap dan diberikan tepat waktu. Ada waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi dasar, waktu yang masih diperbolehkan untuk pemberian imunisasi dasar, waktu pemberian imunisasi bagi anak usia di atas satu tahun yang belum lengkap, serta waktu yang tidak diperbolehkan untuk pemberian imunisasi dasar.

Perlu diketahui juga bahwa sejumlah vaksin, misalnya polio, pemberiannya tidak hanya satu kali. Karena itulah, tidak sedikit orang tua yang kurang paham jenis imunisasi apa yang harus diberikan bagi anaknya, serta kapan imunisasi tersebut sebaiknya diberikan.

Dalam Buku KIA terdapat tabel jenis vaksin imunisasi dasar diberikan kepada anak dan kapan pemberiannya. Vaksin tersebut adalah hepatitis B, BCG, polio, DPT-HB-Hib, campak-rubella.

Selain itu, terdapat juga daftar vaksin yang yang masih merupakan percontohan di beberapa provinsi/kabupaten/kota, seperti pneumococcal conjugate vaccine (PCV) dan Japanese encephalitis (JE). Dengan tersedianya kolom isian kapan vaksinasi sudah dilakukan terhadap si Kecil, maka orang tua dapat memastikan ia mendapat vaksin secara lengkap.

5. Pemberian makanan tambahan, vitamin A, dan obat cacing

Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIABuku Kesehatan Ibu dan Anak/Kementerian Kesehatan RI

Pemberian makanan bayi dan anak perlu dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan atau tenaga yang sudah terlatih.

Untuk mencegah stunting, pemerintah mengadakan promosi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASI ekseklusif merupakan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk anak usia 0-6 bulan.

Pada usia-usia selanjutnya, nasihat atau pesan pemberian makan bagi anak oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih dicatat di Buku KIA, termasuk kapan tanggal konseling dilakukan.

Pemberian kapsul vitamin A yang biasanya dilakukan pada bulan Februari dan Agustus juga tercatat di Buku KIA. Vitamin A kapsul berwarna biru yang berukuran100.000 IU diberikan saat anak berusia antara 6-11 bulan. Sedangkan vitamin A kapsul merah diberikan pada usia 1 tahun hingga 5 tahun. Kapan dilakukan pemberian obat cacing juga dicatat di buku tersebut.

6. Kartu menuju gigi sehat

Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIABuku Kesehatan Ibu dan Anak/Kementerian Kesehatan RI

Kesehatan gigi sangat penting dan perlu dijaga dari semenjak usia anak-anak, sedari giginya tumbuh pertama kali.

Pada saat usia anak masih kurang dari satu tahun, bahkan peran orang tua sangat dominan dalam membersihkan gusi dan gigi anak. Buku KIA dilengkapi tabel untuk pencatatan hasil pemeriksaan gigi rutin. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk mengecek berapa jumlah gigi anak, adakah yang berlubang,  juga ada tidaknya plak gigi atau karang gigi pada si Kecil.

Berdasarkan kondisi giginya, tenaga kesehatan bisa menentukan risiko gigi berlubang, apakah masuk kategori tinggi, sedang, atau rendah.

Risiko tinggi ditandai dengan warna merah, jika ada gigi berlubang, dan ada faktor risiko. Risiko sedang dengan tanda warna kuning, yaitu jika tidak ada gigi berlubang tetapi ada faktor risiko. Sementara risiko rendah apabila tidak ada gigi berlubang dan tidak ada faktor risiko. Risiko rendah diberi tanda warna hijau.

7. Catatan rujukan

Bukan Buku Biasa, Inilah 7 Catatan Penting Kesehatan Anak di Buku KIABuku Kesehatan Ibu dan Anak/Kementerian Kesehatan RI

Catatan rujukan penting untuk mengetahui riwayat rujukan yang pernah dilakukan terhadap anak ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas atau rumah sakit. Catatan ini diperlukan oleh tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan selanjutnya.

Kapan anak pernah dirujuk, apa penyebabnya, diagnosis sementaranya apa, stabilisasi atau tindakan sementara seperti apa yang sudah dilakukan sebelum dirujuk? Sepulang dari fasilitas kesehatan rujukan, akan dicatat rujukan baliknya, yang mencakup diagnosis, tindakan, anjuran, dan tanggal rujukan baliknya. 

Anak adalah harapan orang tua, juga calon penerus masa depan bangsa. Di usia anak juga ada usia emas (golden age), yaitu 1.000 hari kehidupan pertamanya. So, jangan sepelekan pemantauan perkembangan kesehatan anak, ya. Yuk, manfaatkan Buku KIA! Jangan sampai pertumbuhan anak terhambat karena kurang terpantau. 

Baca Juga: 7 Manfaat Brokoli bagi Kesehatan Anak, Jangan Sampai Gak Doyan Ya

Carwoto Saan Photo Writer Carwoto Saan

Saya menuliskan dan saya ingat!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya