5 Fakta Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Memprihatinkan

Ayo, turut waspada!

Tulang belakang merupakan salah satu tulang penting yang menopang tubuh, termasuk organ vital, saraf, dan otot. Jika tulang belakang pada tubuh seseorang mengalami gangguan, nantinya akan berimbas kesehatanmu.

Adapun, salah satu gangguan yang perlu kamu waspadai, yaitu skoliosis atau kelainan yang terjadi pada tulang belakang manusia. Berikut beberapa fakta skoliosis yang perlu kamu ketahui.

1. Mengenal pengertian skoliosis

5 Fakta Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Memprihatinkanunsplash.com/@rominafa

Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang manusia. Penderitanya akan memiliki bentuk columna vertebralis atau tulang belakang yang melengkung tak wajar, baik membentuk huruf S, maupun C. Skoliosis lebih banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja yang berada pada fase tumbuh kembang. 

Pada umumnya, manusia memiliki tulang belakang yang lurus dan tegak. Namun, untuk kasus penderita skoliosis, mereka cenderung memiliki tulang belakang dengan bentuk yang tak sama rata. Tulang belakang tersebut akan condong ke salah satu sisi sehingga menyebabkan penderitanya sulit berpose tegak lurus.

2. Gejala awal skoliosis dan macamnya

5 Fakta Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Memprihatinkanunsplash.com/@ihadissafari

Skoliosis terbagi menjadi dua macam, yakni skoliosis reversibel (dapat kembali) dan nonreversibel. Pada penderita skoliosis reversibel, mereka masih memiliki peluang untuk dapat pulih. Hal ini karena skoliosis tipe tersebut terbentuk akibat kebiasaan duduk yang buruk; posisi tulang belakangnya yang tepat.

Hal lainnya yang dapat menimbulkan skoliosis reversibel adalah kelainan panjang pada tungkai. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh infeksi di sekitar ginjal atau saluran pencernaan, seperti radang usus buntu. Secara alamiah, tubuh melengkung akibat bereaksi atas rasa sakit dari infeksi tersebut.

Sementara untuk skoliosis nonreversibel sulit ditentukan penyebab kemunculannya. Skoliosis jenis ini bersifat bawaan lahir yang sulit disembuhkan. Skoliosis nonreversibel juga bisa disebabkan cedera serius sehingga tulang belakang bergeser.

Tanda awal munculnya skoliosis sulit diketahui, pada beberapa kasus ditemukan rasa sakit. Namun, kelainan tulang belakang ini bisa dilihat melalui perubahan fisik pada penderitanya. Salah satu contohnya seperti tulang belikat yang terlihat lebih menonjol pada satu sisi. Selain itu, tulang pinggul maupun bahu terlihat tak sama rata.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Berbahaya untuk Tulang Belakang tapi Sering Dientengkan

3. Dampak dan bahaya skoliosis

5 Fakta Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Memprihatinkanunsplash.com/@entersge

Pada awal kemunculan, penderita skoliosis memang tak merasakan sakit yang spesifik. Akan tetapi, efek dari posisi tulang belakang yang melengkung ini akan semakin menyulitkan untuk bergerak bebas seiring dengan pertumbuhan tulang

Lambat laun si penderita akan merasakan sakit pada dada, gangguan jantung, dan paru-paru akibat adanya tekanan dari tulang tersebut. Penderita skoliosis pun biasanya kesulitan memilih posisi tidur yang tepat. Pada tingkat yang lebih buruk, penderita skoliosis bahkan kesulitan untuk bernapas dan bisa berujung pada kematian.

4. Deteksi skoliosis sedini mungkin

5 Fakta Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Memprihatinkanprecisionhealth.com.au

Jika melihat perubahan tulang belakang pada anak yang cenderung melengkung, ada baiknya segeralah periksa ke dokter. Meski hanya terlihat sedikit bengkok, sebaiknya skoliosis perlu diwaspadai. Sebab, jika bertambah parah akan semakin sulit untuk menyembuhkannya.

Biasanya, cara mendeteksi skoliosis dengan cara memeriksa keadaan fisik. Selain itu, rontgen maupun CT Scan pun perlu dilakukan karena secara valid dapat mendeteksi skoliosis beserta tingkat lengkungannya.

5. Penanganan medis yang diperlukan

5 Fakta Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Memprihatinkanstuff.co.nz

Skoliosis yang terjadi pada anak bisa dibantu dengan menggunakan penyangga (brace). Tujuannya untuk menghambat kelengkungan tulang belakang. Penggunaan penyangga ini efektif pada anak hingga berhenti masa pertumbuhannya. Namun, hal ini tak berlaku untuk jenis skoliosis yang bersifat bawaan sejak lahir atau nonreversibel.

Namun, jika skoliosis diderita oleh orang yang telah berhenti masa pertumbuhannya atau pun orang dewasa, perlu beberapa penanganan medis yang tepat. Mulanya, bisa dengan memberikan obat pereda nyeri dan suntik kortikosteroid. Namun, suntikan ini hanya bersifat jangka pendek dan hanya diberikan ketika terjadi tekanan pada saraf tulang belakang.

Jika skoliosis sudah sangat parah, penderita skoliosis bisa dioperasi dengan bantuan dokter ortopedi. Beberapa di antaranya, seperti operasi penggabungan tulang, laminektomi (pengangkatan tulang belakang yang melengkung), dan operasi disektomi (pengangkatan cakram tulang belakang).

Itulah beberapa fakta tentang skoliosis atau kelainan pada tulang belakang. Sebaiknya,  mulai sekarang kita lebih bijak dalam memperhatikan kesehatan tulang belakang kita, ya!

Baca Juga: 6 Gejala Degenerasi Tulang Belakang, Bisa Dialami Anak Muda Juga

Devi Latifah Photo Verified Writer Devi Latifah

Menulis adalah cara lain menggapai cita-cita.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya