Apakah Orang dengan Diabetes Boleh Ikut Puasa Ramadan?

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa

Bulan Ramadan merupakan bulan ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Pada bulan ini, para muslim wajib menjalankan ibadah puasa jika dalam kondisi sehat. Di Indonesia, puasa dilakukan sekitar 13 jam setiap hari selama kurang lebih satu bulan.

Puasa lebih dari 12 jam bagi orang yang sehat tentu bukan hal yang sulit. Namun, pada kondisi orang yang memiliki penyakit seperti diabetes, tidak adanya asupan makanan selama puasa bisa memengaruhi kesehatannya.

Lantas, bolehkah orang dengan diabetes ikut puasa Ramadan? Berikut pembahasannya!

1. Dalam kondisi normal, tubuh akan mempertahankan kadar gula darah

Apakah Orang dengan Diabetes Boleh Ikut Puasa Ramadan?ilustrasi berbuka puasa (pexels.com/Thirdman)

Dilansir laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, tubuh akan mempertahankan kadar gula darah melalui berbagai mekanisme seperti hormon insulin, hormon glukagon, dan lainnya. Tujuan mempertahankan kadar gula darah adalah agar gula dapat digunakan oleh otak dan sel lainnya sebagai sumber energi.

Saat puasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan selama berjam-jam. Untuk mempertahankan kadar gula, maka tubuh akan memecah glikogen di hati menjadi glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi.

Pada kondisi orang yang sehat, mekanisme tersebut dapat berjalan dengan baik sehingga tidak mengganggu kesehatan. Sementara pada orang dengan diabetes, adanya gangguan pada hormon insulin dan hormon glukagon, serta resistansi insulin dapat memicu masalah kesehatan, seperti hipoglikemia dan hiperglikemia.

2. Bolehkah orang dengan diabetes berpuasa?

Apakah Orang dengan Diabetes Boleh Ikut Puasa Ramadan?ilustrasi bulan Ramadan (pexels.com/Thirdman)

Bagi sebagian besar orang yang sehat, berpuasa mungkin bukan hal yang mengkhawatirkan bagi kesehatannya. Namun, puasa bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang dengan diabetes karena dapat memicu perubahan kadar gula darahnya. 

Menurut laman Mayo Clinic, puasa Ramadan bisa saja aman pada orang dengan diabetes tipe 2 yang gula darahnya terkontrol dengan baik dan mengelola diabetes dengan obat serta gaya hidup sehat.

Berpuasa bisa tetap aman bagi orang dengan diabetes jika mereka memahami resikonya, mengelola diabetes dengan baik, dan mengikuti saran dari dokter.

Baca Juga: 6 Suplemen yang Bisa Berinteraksi dengan Obat Diabetes

3. Pentingnya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui keamanan berpuasa bagi orang dengan diabetes

Sebelum berpuasa, orang dengan diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang merawat untuk memastikan keamanan berpuasa bagi kondisi mereka, seperti dijelaskan Diabetes.co.uk.

Dokter dapat memeriksa kondisi pasien termasuk kadar gula darahnya dan memberi saran terkait pola makan selama berpuasa.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan penjelasan terkait obat diabetes yang digunakan. Dokter bisa saja menyesuaikan dosis ataupun cara penggunakan obat selama berpuasa agar kadar gula darah tetap terkontrol. Dokter juga dapat memberikan saran untuk mencegah kadar gula darahnya terlalu rendah atau terlalu tinggi ketika berpuasa.

4. Risiko pada orang dengan diabetes ketika berpuasa

Apakah Orang dengan Diabetes Boleh Ikut Puasa Ramadan?ilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Orang dengan diabetes harus berhati-hati selama berpuasa karena tidak adanya asupan makanan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan perubahan kadar gula darah.

Seperti dijelaskan pada laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, salah satu risiko orang dengan diabetes yang berpuasa adalah hipoglikemia.

Hipoglikemia merupakan kondisi yang berbahaya karena kadar gula darah bisa sangat rendah sehingga dapat menyebabkan gemetar, pingsan, bahkan hingga koma.

Selain hipoglikemia, hiperglikemia juga termasuk risiko yang berpotensi muncul pada orang dengan diabetes. Kondisi tersebut bisa muncul karena mengonsumsi makanan manis atau karbohidrat secara berlebihan sehingga kadar gula darah sangat tinggi.

5. Pentingnya memantau kadar gula darah

Apakah Orang dengan Diabetes Boleh Ikut Puasa Ramadan?ilustrasi cek kadar gula (pexels.com/Artem Podrez)

Menurut WebMD, jika dokter memperbolehkan untuk berpuasa, penting untuk memantau kadar gula darah lebih sering. Orang dengan diabetes harus cek kadar gula darah selama dan setelah berpuasa sehingga kadar gula darahnya terpantau. Tujuannya untuk menghindari kondisi kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Pemantaan kadar gula darah penting dilakukan untuk menghindari kejadian hipoglikemia maupun hiperglikemia. Baik pasien dan keluarganya perlu mengetahui gejala hipoglikemia dan pertolongan pertama jika itu sampai terjadi.

Orang dengan diabetes boleh saja berpuasa jika sudah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan berpuasa bagi kondisi mereka. Dengan begitu, dokter dapat memberi penjelasan terkait pola makan, cara penggunaan obat diabetes selama berpuasa, hingga memberi saran untuk mengurangi risiko gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Baca Juga: Benarkah Diabetes Tipe 2 Bersifat Reversibel?

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya