Benarkah Pemanis Buatan Menyebabkan Kanker? Ini Faktanya

Pemanis buatan tetap aman digunakan asalkan sesuai batas

Pemanis termasuk bahan tambahan yang terdapat pada makanan. Pemanis buatan digunakan sebagai pengganti gula untuk memberikan cita rasa manis. 

Namun, pemanis buatan kerap dianggap berbahaya bagi kesehatan. Pemanis buatan seperti sakarin atau aspartam disebut-sebut dapat menyebabkan kanker. Adanya anggapan ini membuat sebagian orang membatasi atau bahkan enggan mengonsumsi produk makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan.

Lantas, apa benar pemanis buatan menyebabkan kanker? Berikut penjelasannya!

1. Pemanis buatan

Benarkah Pemanis  Buatan Menyebabkan Kanker? Ini Faktanyailustrasi pemanis buatan (pexels.com/Klaus Nielsen)

Pemanis buatan sering kali digunakan sebagai pengganti gula yang digunakan untuk memberi rasa manis pada makanan dan minuman. Biasanya, pemanis buatan dalam jumlah sedikit saja sudah memberikan rasa manis yang lebih tinggi dibandingkan dengan gula dalam takaran yang sama. Selain itu, pemanis buatan juga memiliki kalori yang lebih rendah.

Ada berbagai macam pemanis buatan, di antaranya sakarin, aspartam, sukralosa, siklamat, dan lainnya. Karena pemanis buatan mengandung kalori yang lebih rendah, biasanya ini dipilih sebagai pengganti pemanis untuk membantu menurunkan berat badan, mengutip laman Cancer Research UK.

2. Kaitannya dengan kanker kandung kemih pada hewan uji coba

Benarkah Pemanis  Buatan Menyebabkan Kanker? Ini Faktanyailustrasi pemanis buatan (unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Dilansir National Cancer Institute (NCI), isu pemanis buatan menyebabkan kanker muncul berawal dari studi yang menunjukkan pemanis buatan siklamat dan sakarin menyebabkan kanker kandung kemih. Menambahkan dari GoodRx, studi tersebut dilakukan pada hewan uji coba tikus. Temuan tersebut kemudian dipercaya dapat menyebabkan hal yang sama pada manusia.

Namun, hasil studi selanjutnya tidak memberikan bukti yang jelas terhadap hubungan antara pemanis buatan dengan kanker pada manusia. NCI menekankan bahwa pemanis buatan tidak menyebabkan kanker. Peneliti telah melakukan penelitian tentang keamanan pemanis buatan sakarin, siklamat, aspartam, asesulfam potasium, sukralosa, dan neotam, dan tidak ada bukti bahwa pemanis tersebut menyebabkan kanker pada manusia.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Cancer Research UK, bahwa berdasarkan bukti terbaik, pemanis buatan seperti aspartam tidak meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: 7 Fakta seputar Pemanis Buatan, Tidak Sesehat yang Kamu Pikirkan

3. Pemanis buatan sakarin tidak menyebabkan kanker pada manusia

Benarkah Pemanis  Buatan Menyebabkan Kanker? Ini Faktanyailustrasi pemanis (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Dilansir NCI, studi tahun 1970-an dilakukan terhadap tikus di laboratorium dan mengaitkan antara sakarin dengan perkembangan kanker kandung kemih, terutama pada tikus jantan. Namun, hasil studi mekanistik, yaitu studi untuk meneliti bagaimana suatu zat bekerja di dalam tubuh, menunjukkan bahwa sakarin menyebabkan kanker hanya berlaku pada tikus.

Selain itu, studi epidemiologi pada manusia juga tidak menunjukkan bukti yang konsisten mengenai hubungan antara sakarin dengan kejadian kanker kandung kemih.

Sebelumnya, sakarin terdaftar sebagai zat yang diantisipasi menjadi karsinogen pada manusia sejak tahun 1981. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, disebutkan bahwa tumor kandung kemih pada tikus disebabkan oleh mekanisme yang tidak relevan pada manusia, serta tidak ada bukti yang jelas bahwa sakarin menyebabkan kanker pada manusia. Maka dari itu, sakarin telah dihapuskan dari Laporan Program Toksikologi Nasional Amerika Serikat sebagai karsinogen pada tahun 2000.

4. Pemanis buatan aspartam juga tidak menyebabkan kanker

Benarkah Pemanis  Buatan Menyebabkan Kanker? Ini Faktanyailustrasi minuman yang mengandung pemanis buatan (pexels.com/Nothing Ahead)

Pemanis buatan aspartam telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1981. Ini berdasarkan berbagai tes yang menunjukkan bahwa aspartam tidak menyebabkan kanker atau efek samping lainnya pada hewan uji coba laboratorium.

Studi tahun 2005 menunjukkan peningkatan dosis aspartam yang sangat tinggi dapat menyebabkan limfoma dan leukemia pada tikus. Namun, setelah dilakukan peninjauan penelitian tersebut oleh FDA, FDA menyatakan ada banyak kekurangan pada penelitian tersebut. Maka dari itu, FDA tetap menyatakan aspartam aman.

Sebuah revieu bukti epidemiologi pada tahun 2013 juga tidak menemukan bukti yang konsisten antara penggunaan aspartam dengan risiko kanker. Namun, WebMD menjelaskan terdapat kondisi medis yang harus membatasi konsumsi produk yang mengandung aspartam, yaitu pengidap fenilketonuria, sebab tubuh mereka tidak dapat memetabolismenya.

5. Penggunaan pemanis buatan di Indonesia

Benarkah Pemanis  Buatan Menyebabkan Kanker? Ini Faktanyailustrasi minuman botol yang mengandung pemanis buatan (pexels.com/Charlotte May)

Pemanis buatan adalah pemanis yang diproses secara kimiawi dan senyawa tersebut tidak terdapat di alam. Pemanis buatan di Indonesia juga telah diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan menyebutkan bahwa pemanis buatan yang diizinkan antara lain asesulfam-K, aspartam, siklamat, sakarin, sukralosa, dan neotam.

Pemanis buatan tersebut dilarang digunakan untuk produk pangan yang diperuntukkan bagi bayi, anak usia kurang dari 3 tahun, serta ibu hamil dan/atau ibu menyusui. Selain itu, BPOM juga telah mengatur batas aman penggunaan pemanis buatan yang diperbolehkan.

6. Mengenal kanker

Benarkah Pemanis  Buatan Menyebabkan Kanker? Ini Faktanyailustrasi sel (pixabay.com/qimono)

Kanker merupakan penyakit ketika sel tubuh tumbuh tidak terkontrol dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker bisa terjadi di bagian tubuh mana pun.  

Beberapa faktor risiko kanker antara lain alkohol, obesitas, sinar matahari, dan rokok, sedangkan pemanis buatan masih belum terbukti berhubungan dengan risiko kanker pada manusia.

Ada berbagai macam pemanis buatan, di antaranya sakarin, aspartam, sukralosa, siklamat, dan lainnya. Meskipun ada kaitan antara pemanis buatan dengan kanker pada hewan tikus, tetapi itu hanya berlaku untuk tikus.

Pemanis buatan masih belum terbukti berhubungan dengan risiko kanker pada manusia. Karena aman digunakan, maka pemanis buatan tetap boleh digunakan untuk produk makanan atau minuman sesuai batas yang diizinkan.

Baca Juga: Kopi Hitam Lebih Sehat, Tak Perlu Diberi Pemanis Tambahan

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya