Daging Kambing Bikin Kolestrol Naik? Benarkah Demikian?

Jangan takut mengonsumsi daging kambing!

Hari Raya Idul Adha identik dengan berbagai makanan berbahan dasar daging. Biasanya, berbagai menu daging sapi atau daging kambing kerap tersaji di meja makan saat momen tersebut. 

Olahan daging kambing memiliki rasa yang khas dibandingkan jenis daging lainnya. Namun, daging kambing disebut-sebut mengandung kolesterol yang tinggi sehingga banyak orang menghindari olahan daging kambing untuk dikonsumsi.

Pertanyaannya, apakah mengonsumsi daging kambing itu sehat? Berikut informasinya!

1. Daging merah

Daging Kambing Bikin Kolestrol Naik? Benarkah Demikian?ilustrasi daging merah (pexels.com/mali maeder)

Badan Kesehatan Dunia, WHO menjelaskan bahwa daging merah mengacu pada semua daging yang berasal dari otot mamalia. Contoh daging merah yaitu daging sapi, kambing, domba, dan kuda. Daging jenis ini berwarna merah ketika masih mentah.

Sedangkan daging ayam dan daging unggas lainnya disebut dengan daging putih. Sebab, warnanya yang cenderung putih ketika dimasak. Baik daging merah maupun daging putih, sama-sama mengandung protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh.

2. Daging kambing

Daging Kambing Bikin Kolestrol Naik? Benarkah Demikian?ilustrasi daging kambing (pixabay.com/BlackWolfi)

Daging kambing bisa menjadi salah satu sumber protein hewani. United States Department of Agriculture menjelaskan bahwa daging kambing termasuk jenis daging merah. Dilansir Healthline, daging kambing biasanya menjadi santapan makanan di Asia, Karibia, dan Timur Tengah.

Daging kambing memiliki rasa yang kuat dan khas. Memasak daging kambing dengan rempah-rempah dapat menambah cita rasa olahan daging kambing menjadi lebih lezat.

Baca Juga: 6 Cara Menyimpan Daging Kambing agar Awet dan Gak Bau 

3. Nutrisi daging kambing

Daging Kambing Bikin Kolestrol Naik? Benarkah Demikian?ilustrasi olahan daging kambing (pixabay.com/saesherra)

Daging kambing memiliki banyak nutrisi yang penting, termasuk protein, zat besi, dan vitamin. Kandungan protein berguna untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan otot. United States Department of Agriculture menjelaskan, dalam seporsi 100 gram daging kambing panggang mengandung:

  • Kalori: 143 kalori
  • Protein: 27,1 gram
  • Lemak total: 3,03 gram
  • Lemak jenuh: 0,93 gram
  • Kolesterol: 75 miligram
  • Kalsium: 17 miligram
  • Zat besi: 3,73 miligram
  • Fosfor: 201 miligram
  • Potasium atau kalium: 405 miligram
  • Natrium: 86 miligram
  • Vitamin B12: 1,1 mikrogram

4. Perbandingan daging kambing dengan daging merah lainnya

Daging Kambing Bikin Kolestrol Naik? Benarkah Demikian?ilustrasi olahan daging (unsplash.com/ The Fry Family Food Co.)

WebMD melansir bahwa daging kambing memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan jenis daging merah lainnya. Menurut Healthline, daging kambing termasuk salah satu daging yang paling sehat dibandingkan daging merah lainnya. Sebab, daging kambing mangandung lemak jenuh dan kolesterol yang rendah. Mengonsumsi lemak jenuh dapat meningkatan kadar lemak jahat atau LDL dalam darah. Maka dari itu, American Heart Association menyarankan membatasi asupan lemak jenuh.

Selain itu, disebutkan pula bahwa daging kambing mengandung zat besi yang lebih tinggi daripada daging merah dan daging putih lainnya. Asupan zat besi penting karena digunakan untuk pembuatan hemoglobin yang ada di sel darah merah.

5. Tetap batasi konsumsi daging merah

Daging Kambing Bikin Kolestrol Naik? Benarkah Demikian?olahan daging (unsplash.com/Gabre Cameron)

Baca Juga: 10 Inspirasi Menu Daging Kambing Nikmat, Bikin Idul Adha Lebih Hangat

Mengonsumsi daging, termasuk daging kambing memiliki manfaat bagi tubuh. Meskipun menyehatkan, para ahli banyak yang menyarankan untuk membatasi konsumsi daging olahan dan daging merah. Jika mengonsumsi terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko mortalitas yang menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya.

Healthline menerangkan, ketika daging merah dimasak hingga hangus atau tingkat kematangan well-done pada suhu terlalu tinggi, dapat menyebabkan terbentuknya amina heterosiklik dan amina polisiklik. Keduanya merupakan bahan kimia yang diduga meningkatkan risiko terjadinya kanker. Pembentukan amina heterosiklik dan amina polisiklik mungkin terbentuk dari proses atau cara memasak bukan dari jenis daging yang diolah. Sehingga dianjurkan untuk memasak daging kambing pada suhu rendah dan lambat. Selain lebih lebih aman, akan menghasilkan masakan yang lebih lezat. 

Daging kambing termasuk salah satu daging yang sehat dibandingkan daging merah lainnya karena kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya lebih rendah. Dengan pengolahan yang tepat, daging kambing memberikan nutrisi yang baik untuk tubuh. Meskipun menyehatkan, tetap disarankan membatasi asupan daging kambing dan daging merah lainnya, ya.

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya