7 Efek Kafein di Dalam Kopi terhadap Tubuh, Bukan Hanya Cegah Kantuk

Efeknya bisa berbeda-beda pada setiap orang

Minuman berkafein seperti kopi banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Ini menjadikan banyak gerai yang menyediakan menu kopi dengan berbagai variasi. Beragam variasi tersebut diharapkan semakin memikat para penggemarnya. 

Setelah mengonsumsi kopi, kafein yang terkandung di dalamnya memberikan banyak efek pada tubuh. Apa saja efeknya pada tubuh? Berikut penjelasannya dirangkum dari WebMD dan Healthline

1. Meningkatkan kewaspadaan

7 Efek Kafein di Dalam Kopi terhadap Tubuh, Bukan Hanya Cegah Kantukilustrasi kopi (pexels.com/Burst)

Kafein termasuk stimulan pada sistem saraf pusat. Di otak, kafein akan menghambat efek dari adenosine yang berfungsi untuk membuat seseorang merasa mengantuk.

Penghambatan adenosine oleh kafein tersebut mengakibatkan seseorang menjadi lebih berenergi. Inilah yang mengakibatkan mereka yang mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya akan menjadi lebih waspada. Kondisi ini tentu membantu terutama saat mulai beraktivitas di pagi hari atau ingin meningkatkan fokus saat sedang bekerja. 

2. Sulit tidur saat malam hari

7 Efek Kafein di Dalam Kopi terhadap Tubuh, Bukan Hanya Cegah Kantukilustrasi sulit tidur (pexels.com/cottonbro)

Mengonsumsi kafein membuat seseorang menjadi lebih segar dan tidak mengantuk. Ini karena zat tersebut membuat kadar hormon melatonin menjadi menurun. Hormon melatonin berperan dalam membuat seseorang menjadi mengantuk.

Jika kafein dikonsumsi menjelang waktu tidur dapat menyebabkan seseorang kesulitan untuk tidur. Efek tersebut akan semakin bertambah buruk dengan semakin bertambahnya usia seseorang. Agar tidak mengganggu siklus tidur, maka batasi konsumsi kafein baik itu dari kopi, teh, minuman berenergi, atau cokelat di sore dan malam menjelang tidur.

3. Meningkatkan kadar dopamin

7 Efek Kafein di Dalam Kopi terhadap Tubuh, Bukan Hanya Cegah Kantukilustrasi kopi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kafein dapat meningkatkan kadar dopamin, yaitu zat kimia pada otak yang membuat seseorang merasa bahagia. Inilah sebabnya mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang dapat mengurangi risiko depresi pada partisipan penelitian.

Selain itu, dikutip dari Healthline, sebuah studi menunjukkan mereka yang mengonsumsi kopi secara teratur memiliki risiko Alzheimer dan demensia yang lebih rendah serta mengurangi risiko bunuh diri hingga 45 persen. Manfaat tersebut didapat dari mengonsumsi kopi berkafein tinggi, bukan kopi tanpa kafein.

Baca Juga: 6 Makanan dan Minuman dengan Kandungan Kafein Selain Kopi

4. Menyebabkan sakit kepala

7 Efek Kafein di Dalam Kopi terhadap Tubuh, Bukan Hanya Cegah Kantukilustrasi sakit kepala (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Mengonsumsi kafein rutin setiap hari membuat tubuh menjadi toleran atau terbiasa dengan masuknya zat tersebut. Apabila tiba-tiba kamu tidak mengonsumsinya dalam satu waktu, salah satu efeknya adalah sakit kepala. Ini biasa disebut dengan caffeine rebound.

Kondisi ini dapat semakin parah jika tidak mengonsumsi kafein sama sekali secara mendadak. Keluhan sakit kepala tersebut dapat membaik jika konsumsi kafein dikurangi secara bertahap sedikit demi sedikit.

5. Meningkatkan asam lambung

7 Efek Kafein di Dalam Kopi terhadap Tubuh, Bukan Hanya Cegah Kantukilustrasi nyeri perut (pixabay.com/unknownuserpanama)

Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga menyebabkan beberapa orang merasa tidak nyaman pada perut setelah mengonsumsi kopi. Beberapa peneliti menghubungkan efek tersebut dengan rasa pahit dari kafein, semakin pahit rasanya maka produksi asam lambung semakin meningkat.

Bagi sebagian orang yang memiliki masalah lambung mungkin akan merasakan keluhan yang semakin memburuk setelah mengonsumsi kopi. Apabila memiliki riwayat masalah pada lambung, maka tanyakan pada dokter apakah masih boleh mengonsumsi kafein.

6. Meningkatkan frekuensi buang air kecil

7 Efek Kafein di Dalam Kopi terhadap Tubuh, Bukan Hanya Cegah Kantukilustrasi berkemih (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Kafein memiliki sifat diuretik sehingga menyebabkan beberapa orang lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsi kafein. Bagi mereka yang tidak terbiasa mengonsumsinya, sekitar 300 miligram kafein atau setara dengan 3 cangkir kopi dapat menyebabkan lebih sering buang air kecil.

Namun, efek tersebut lebih sedikit dirasakan pada mereka yang sudah sering mengonsumsi kafein. Ini karena tubuh sudah lebih terbiasa dengan adanya kafein.

7. Meningkatkan detak jantung

7 Efek Kafein di Dalam Kopi terhadap Tubuh, Bukan Hanya Cegah Kantukilustrasi jantung berdebar (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Kafein merupakan stimulan sehingga mungkin akan mempengaruhi detak jantung menjadi sedikit lebih cepat. Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi kafein dalam jumlah terbatas tidak menjadi masalah dan tetap aman bagi jantung.

Namun, hal tersebut akan berbeda jika mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak dan mereka yang sangat sensitif dengannya. Konsumsi kafein dalam jumlah banyak dapat meningkatkan detak jantung atau jantung berdebar untuk sementara. Hal yang sama juga bisa dialami oleh mereka yang sensitif terhadap zat tersebut. Maka dari itu, jika memiliki tekanan darah tinggi atau masalah kesehatan jantung lainnya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter apakah kafein masih aman dikonsumsi.

Agar efek kafein pada kopi tidak mengganggu aktivitas, maka batasi konsumsi kopi dalam jumlah sedang dan sebaiknya jangan meminumnya menjelang tidur malam. Apabila memiliki permasalahan pada jantung atau lambung, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah kopi atau minuman berkafein lainnya masih aman untuk diminum. 

Baca Juga: Berhenti Ngopi? Ini 5 Gejala Putus Kafein yang Mungkin Kamu Alami 

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya