5 Fakta tentang Rokok Elektrik yang Perlu Diketahui

Rokok elektrik tidak seaman yang dikira

Kehadiran rokok elektrik atau vape makin populer khususnya di kalangan anak muda. Pasalnya, rokok elektrik dianggap dapat dijadikan pengganti kebiasaan merokok.

Ada sebagian yang menganggap bahwa uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik hanya uap air sehingga tidak berbahaya. Selain itu, rokok elektrik juga dianggap lebih aman dan lebih sehat daripada rokok konvensional. Benarkah anggapan tersebut? Berikut ini penjelasannya.

1. Rokok elektrik bukanlah pengganti merokok yang paling baik

5 Fakta tentang Rokok Elektrik yang Perlu Diketahuiilustrasi rokok elektrik (pexels.com/Ruslan Alekso)

Rokok elektrik dipercaya beberapa orang menjadi alternatif yang dapat membantu berhenti merokok. Berdasarkan penjelasan American Heart Association, klaim tersebut masih memerlukan bukti penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa rokok elektrik efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok. 

Dilansir American Lung Association, The Food and Drug Administration (FDA) masih belum menemukan keamanan dan keefektifan rokok elektrik dalam membantu seseorang untuk berhenti merokok. Dijelaskan pula bahwa rokok elektrik juga merupakan produk tembakau, sama seperti rokok konvensional.

2. Rokok elektrik tetap tidak aman

5 Fakta tentang Rokok Elektrik yang Perlu Diketahuiilustrasi asap rokok (pexels.com/ Skyler Ewing)

Banyak orang yang mengira bahwa menggunakan rokok elektrik jauh lebih aman daripada rokok konvensional. Meskipun bahan yang dikandung rokok elektrik tidak mencakup semua bahan berbahaya pada rokok konvensional, tetap saja menggunakan rokok elektrik tidak aman, dilansir American Heart Association

Dijelaskan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), cairan pada rokok elektrik yang dipanaskan akan menghasilkan aerosol. Biasanya, cairan pada rokok elektrik ini mengandung zat nikotin. Nikotin merupakan zat kimia yang juga terkandung pada rokok konvensional. Selain nikotin, cairan rokok elektrik juga mengandung zat perasa dan zat kimia lain yang digunakan untuk menghasilkan aerosol. 

Kandungan aerosol yang dihirup oleh pemakai rokok elektrik antara lain:

  • Nikotin.
  • Volatile organic compounds atau senyawa organik yang mudah menguap.
  • Partikel berukuran sangat halus yang dapat terhirup sampai ke paru-paru.
  • Logam berat, seperti timah, nikel, dan timbal.
  • Zat kimia penyebab kanker.

Baca Juga: Benarkah Vape Bisa Mengganggu Kesuburan Wanita? Ini 7 Fakta Medisnya

3. Membuat kecanduan

5 Fakta tentang Rokok Elektrik yang Perlu Diketahuiilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Nikotin yang terdapat pada rokok konvensional dapat menyebabkan kecanduan. Zat nikotin ini selain terdapat pada rokok konvensional juga terkandung dalam rokok elektrik.

Efek nikotin yang telah diteliti, di antaranya:

  • Nikotin merupakan zat yang sangat adiktif.
  • Nikotin beracun bagi perkembangan janin.
  • Nikotin berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan bayinya.
  • Nikotin sangat berbahaya bagi remaja dan dewasa muda karena dapat mengganggu perkembangan otak.

Bahkan, dijelaskan pada laman CDC, beberapa produk rokok elektronik yang dipasarkan dengan klaim tidak mengandung nikotin ternyata tetap mengandung nikotin.

4. Berpotensi berbahaya untuk kesehatan jantung dan paru-paru

5 Fakta tentang Rokok Elektrik yang Perlu Diketahuiilustrasi organ tubuh (pexels.com/Tara Winstead)

Nikotin merupakan zat kimia yang beracun. Johns Hopkins Medicine menjelaskan, nikotin dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan memacu adrenalin. Kondisi ini berkaitan dengan peningkatan detak jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Menambahkan keterangan American Lung Association, selain nikotin, rokok elektrik juga menghasilkan bahan kimia seperti akrolein, asetaldehid, dan formaldehid. Berbagai kandungan aldehid tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru dan penyakit jantung. Sementara itu, kandungan akrolein dapat menyebabkan cedera paru-paru akut, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan kanker paru.

5. Rokok elektrik menyebabkan cedera yang tidak diinginkan

5 Fakta tentang Rokok Elektrik yang Perlu Diketahuiilustrasi cedera (pexels.com/RODNAE Productions)

CDC mencatat rokok elektrik dilaporkan menyebabkan cedera yang tidak diinginkan. Cedera disebabkan baterai rokok elektrik yang rusak menyebabkan ledakan dan kebakaran, beberapa di antaranya mengalami cedera serius. Sebagian besar ledakan terjadi saat baterai sedang diisi.

Selain itu, paparan nikotin akut juga berbahaya bagi kesehatan. Terdapat laporan bahwa anak-anak dan orang dewasa mengalami keracunan nikotin akibat menelan atau menghirup cairan serta cairan yang terserap melalui kulit atau mata.  

Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan keefektifan rokok elektrik sebagai pengganti kebiasaan merokok. Meskipun bahan yang dikandung rokok elektrik tidak mencakup semua bahan berbahaya pada rokok konvensional, tetap saja rokok elektrik tidak aman.

Rokok elektrik juga mengandung zat kimia seperti nikotin, senyawa organik yang mudah menguap, partikel berukuran sangat halus, logam berat, hingga zat kimia penyebab kanker yang tentunya tidak aman untuk kesehatan. Jadi, lebih baik menghindari kebiasaan merokok termasuk menggunakan rokok elektrik. 

Baca Juga: 10 Cara Berhenti Merokok yang Terbukti Ampuh dan Efeknya Permanen

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya