Kemenkes Targetkan Capaian Deteksi TBC 90 Persen pada 2024

Lebih dari 700 ribu kasus TBC terdeteksi pada 2022

Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab TBC menyerang paru-paru sehingga dapat menimbulkan gangguan pernapasan. Bakteri juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, dan lain sebagainya. 

Indonesia termasuk negara dengan jumlah kasus TBC yang tinggi. Salah satu upaya penanggulangannya yaitu dengan melakukan deteksi kasus TBC. Dengan ditemukannya kasus TBC, pasien bisa segera diobati dan mencegah penularan lebih lanjut.   

1. Ada jutaan orang yang belum terdeteksi TBC di seluruh dunia

Kemenkes Targetkan Capaian Deteksi TBC 90 Persen pada 2024ilustrasi infeksi paru-paru (pexels.com/Monstera)

Mengutip penjelasan laman TBC Indonesia, berdasarkan Global TB Report tahun 2022, jumlah orang yang terdiagnosis TBC tahun 2021 secara global diperkirakan 10,6 juta kasus. Jumlah tersebut naik sekitar 600 ribu kasus dari tahun 2020.

Dari total 10,6 juta kasus tahun 2021, 6 juta kasus di antaranya adalah laki-laki dewasa, dan 3,4 juta merupakan perempuan dewasa, serta sisanya adalah anak-anak sejumlah 1,2 juta kasus.

Dari 10,6 juta kasus tersebut, sekitar 6,4 juta (60,3 persen) orang telah dilaporkan dan menjalani pengobatan, sementara sisanya sebanyak 4,2 juta (39,7 persen) orang belum ditemukan atau didiagnosis.

2. Ada sekitar 969 ribu kasus TBC di Indonesia

Kemenkes Targetkan Capaian Deteksi TBC 90 Persen pada 2024ilustrasi paru-paru (freepik.com/kjpargeter)

TBC merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena jumlah kasusnya cukup tinggi. Indonesia menempati urutan kedua jumlah TBC tertinggi di dunia setelah India.

Jumlah kasusnya di Indonesia diperkirakan sebanyak 969 ribu kasus dan kematian 93 ribu per tahun (atau setara dengan 11 kematian setiap jam). Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2020, dengan jumlah 824 ribu kasus, mengutip penjelasan laman TBC Indonesia.

Baca Juga: TBC Laten dan TBC Aktif, Apa Saja Perbedaannya?

3. Deteksi TBC mencapai lebih dari 700 ribu kasus pada tahun 2022

Kemenkes Targetkan Capaian Deteksi TBC 90 Persen pada 2024ilustrasi batuk (freepik.com/kroshka__nastya)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama tenaga kesehatan berhasil melakukan deteksi TBC sejumlah lebih dari 700 ribu kasus pada tahun 2022. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi sejak penyakit TBC menjadi program prioritas nasional.

Juru bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril mengatakan bahwa pendeteksian menjadi langkah awal dalam mengobati pasien TBC, sehingga tahun 2022 dilakukan deteksi TBC besar-besaran. Pendeteksian tertinggi penyakit TBC berkat adanya komitmen dari pemerintah dan surveilans yang makin gencar.

4. Kemenkes menargetkan deteksi TBC sebesar 90 persen pada tahun 2024

Kemenkes Targetkan Capaian Deteksi TBC 90 Persen pada 2024ilustrasi dokter memeriksa pasien (freepik.com/rawpixel.com)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh jajaran kesehatan agar memprioritaskan pencarian pasien TBC. Harapannya, 90 persen penderita TBC dapat terdeteksi pada tahun 2024.

Dokter Syahril juga menyampaikan bahwa penemuan kasus sedini mungkin dan pengobatan TBC secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya penting dalam memutus rantai penularan TBC.

5. Pasien TBC yang belum terdeteksi menjadi sumber penularan TBC di masyarakat

Kemenkes Targetkan Capaian Deteksi TBC 90 Persen pada 2024ilustrasi penyakit menular (pexels.com/Monstera)

Pasien TBC yang belum ditemukan dapat menjadi sumber penularan TBC di masyarakat. Hal ini tentu menjadi tantangan besar dalam program penanggulangan TBC di Indonesia.

Hal senada juga disebutkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahwa ada banyak orang yang menderita penyakit TBC namun belum terdeteksi. Keterlambatan deteksi TBC meningkatkan risiko penularan penyakit ke orang lain, kesehatannya memburuk, atau keluarga mereka menjadi kesulitan ekonomi.

Sebanyak lebih dari 700 ribu kasus TBC berhasil terdeteksi pada tahun 2022. Kemenkes menargetkan capaian deteksi kasusnya meningkat menjadi 90 persen pada tahun 2024. Penemuan kasus sedini mungkin dan pengobatan sampai sembuh merupakan upaya penting dalam memutus rantai penularan TBC.

Baca Juga: 9 Cara Mendiagnosis TBC, Kenali Tahapannya

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya