5 Mitos Kanker Payudara yang Banyak Dipercaya

Benarkah memakai deodoran picu kanker payudara?

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di payudara membelah diri lebih cepat dari sel normal. Kanker payudara termasuk kanker yang banyak dialami perempuan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pengobatan kanker payudara sangat efektif, terutama jika dapat dideteksi lebih awal. Terdapat berbagai mitos yang banyak dipercaya terkait kanker payudara. Apa saja?

1. Mitos: Bra berkawat menyebabkan kanker payudara

5 Mitos Kanker Payudara yang Banyak Dipercayailustrasi kanker payudara (pexels.com/Anna Tarazevich)

Terdapat berbagai jenis bra yang tersedia di pasaran, salah satunya bra berkawat. Sebagian perempuan mungkin pernah mendengar kabar bahwa bra berkawat menjadi penyebab kanker payudara. Namun, kabar tersebut adalah hoaks dan dibantah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di laman resminya.

Hingga saat ini tidak ada penelitian kuat yang membuktikan kebenaran isu tersebut. Terjadinya kanker payudara tidak dipengaruhi jenis bra yang digunakan sehari-hari. Hal senada juga dijelaskan Medical News Today, bahwa menggunakan bra berkawat tidak meningkatkan risiko kanker payudara.

2. Mitos: Menggunakan bra saat tidur menyebabkan kanker payudara

5 Mitos Kanker Payudara yang Banyak Dipercayailustrasi tidur (unsplash.com/ Lux Graves)

Kebiasaan memakai bra saat tidur dianggap dapat menyebabkan kanker payudara. Namun, kebenaran kabar tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

Menggunakan bra saat tidur tidak ada hubungannya dengan kanker payudara. Salah satu faktor risiko kanker payudara yaitu faktor genetik. Apabila terdapat riwayat keluarga yang mengalami kanker payudara, maka ia memiliki risiko mengalami hal yang sama.

Meskipun begitu, seseorang yang tidak memiliki riwayat keluarga kanker payudara juga tetap bisa mengalami kanker payudara. Faktor risiko paling penting terjadinya kanker payudara yaitu jenis kelamin perempuan. Maka dari itu, semua perempuan penting untuk melakukan deteksi dini kanker payudara.

Baca Juga: Mamografi: Prosedur, Manfaat, Risiko, Persiapan, Hasil

3. Mitos: Radiasi ponsel dapat memicu kanker payudara

5 Mitos Kanker Payudara yang Banyak Dipercayailustrasi menggunakan ponsel (pexels.com/George Dolgikh)

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa sinar radiasi yang dipancarkan telepon genggam dapat memengaruhi kesehatan, termasuk dapat memicu kanker payudara. Kabar terkait radiasi ponsel dapat memicu kanker payudara merupakan kabar yang tidak benar. Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang menjelaskan kebenaran isu tersebut.

Cancer Research UK juga menjelaskan bahwa menggunakan telepon genggam tidak meningkatkan risiko kanker. Rumor yang mengatakan bahwa radiasi elektromagnetik dari ponsel sangat berbahaya adalah tidak tepat. Sebab, gelombang radiasi dari ponsel sangat lemah sehingga tidak mampu untuk merusak DNA dan memicu kanker. Penelitian masih terus dilakukan untuk memastikan tidak ada efek jangka panjang terhadap risiko kanker, tetapi sejauh ini belum ditemukan.

4. Mitos: Memakai deodoran menyebabkan kanker payudara

5 Mitos Kanker Payudara yang Banyak Dipercayailustrasi memakai deodoran (freepik.com/gpointstudio)

Sebagian orang sering menggunakan deodoran untuk mengurangi bau badan. Namun, terdapat isu yang beredar bahwa deodoran dapat menyebabkan kanker payudara. Kandungan tertentu pada deodoran dianggap memicu pertumbuhan kanker payudara. Namun, anggapan tersebut ternyata tidak didukung bukti ilmiah.

Seperti dijelaskan pada laman Breastcancer.org, tidak ada bukti terkait hubungan antara antiperspiran dan kanker payudara. Hal senada juga dijelaskan National Cancer Institute, bahwa studi terbaik saat ini menyebutkan tidak menemukan bukti adanya hubungan bahan kimia yang terdapat pada antiperspiran dan deodoran dengan perubahan pada jaringan payudara.

5. Mitos: Kanker payudara hanya dialami perempuan

5 Mitos Kanker Payudara yang Banyak Dipercayailustrasi laki-laki (pexels.com/Nathan Cowley)

Pada umumnya, sebagian orang yang mengetahui kanker payudara banyak dialami oleh perempuan. WHO menjelaskan bahwa faktor risiko paling kuat terjadinya kanker payudara yaitu jenis kelamin perempuan.

Meskipun kanker payudara identik dengan perempuan, laki-laki juga bisa mengalami hal yang sama. Menurut WHO, sekitar 0,5 sampai 1 persen kanker payudara terjadi pada laki-laki. Walau lebih jarang terjadi, laki-laki juga perlu memperhatikan apabila terjadi perubahan di area dada sehingga dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih awal.

Terdapat berbagai mitos terkait kanker payudara yang berlum terbukti kebenarannya secara ilmiah. Beberapa faktor risiko kanker payudara yaitu jenis kelamin perempuan, faktor genetik, obesitas, dan lainnya. Sementara memakai jenis bra tertentu, mengenakan bra saat tidur, atau memakai deodoran tidak meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca Juga: 5 Tips untuk Mengurangi Risiko Terkena Kanker Payudara

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya