5 Mitos yang Masih Dipercaya mengenai TBC, Kenali Faktanya!

Kurangi stigma dengan mengetahui fakta TBC

Tuberkulosis atau TBC masih menjadi salah satu penyakit yang menjadi perhatian khusus di Indonesia. Meskipun TBC bukan penyakit baru, tetapi masih banyak mitos yang dipercaya masyarakat luas. 

Banyaknya mitos tersebut membuat orang-orang yang mengidap TBC mendapatkan stigma negatif, sehingga mereka menjadi enggan menjalani pengobatan lebih awal. Sebenarnya, apa saja mitos mengenai penyakit TBC yang beredar? Yuk, baca artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui faktanya.

1. Mitos: TBC merupakan penyakit keturunan

5 Mitos yang Masih Dipercaya mengenai TBC, Kenali Faktanya!ilustrasi batuk (pexels.com/Vlada Karpovich)

TBC merupakan penyakit yang penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menyebar di udara saat pengidap TBC paru sedang batuk, bersin, atau meludah.

Anggapan mengenai TBC merupakan penyakit genetik yang diturunkan adalah tidak benar. Dilansir Medical News Today, miskonsepsi ini muncul karena biasanya orang yang serumah dengan pasien TBC bisa ikut terinfeksi TBC.

Padahal, orang yang serumah bisa ikut tertular karena mereka kontak erat dengan pasien TBC, sehingga lebih mudah tertular dengan anggota keluarga yang sedang sakit.

2. Mitos: TBC dapat menular lewat berjabat tangan

5 Mitos yang Masih Dipercaya mengenai TBC, Kenali Faktanya!ilustrasi bersalaman (pexels.com/Cytonn Photography)

Anggapan bahwa TBC merupakan penyakit yang dapat menular dengan berjabat tangan dengan penderita TBC adalah salah. Selain itu, TBC tidak dapat menular melalui berbagi makanan maupun menggunakan toilet yang sama, mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Droplet yang mengandung bakteri tersebut dapat menyebar ke orang lain ketika orang yang sakit TBC paru sedang batuk, berbicara, atau bersin.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Penularan saat Serumah dengan Pasien TBC

3. Mitos: TBC hanya menginfeksi paru-paru

5 Mitos yang Masih Dipercaya mengenai TBC, Kenali Faktanya!ilustrasi organ tubuh (pexels.com/Tara Winstead)

Saat droplet yang mengandung bakteri penyebab TBC terhirup, maka penularan dapat terjadi. Ketika terhirup, bakteri bisa tumbuh dan berkembang di paru-paru.

Tidak hanya menyerang paru-paru saja, bakteri Mycobacterium tuberculosis juga dapat menyebar ke organ lain. Bakteri yang semula berada di paru-paru dapat berpindah melalui darah sehingga dapat menginfeksi organ tubuh lain seperti ginjal, tulang, dan lainnya.

4. Mitos: Semua yang terinfeksi TBC dapat menularkan ke orang lain

5 Mitos yang Masih Dipercaya mengenai TBC, Kenali Faktanya!ilustrasi penyakit TBC (pexels.com/Monstera)

Faktanya, tidak semua orang yang terinfeksi TBC akan menularkan bakteri ke orang lain. Dilansir CDC, seseorang dapat menularkan bakteri penyebab TBC jika ia mengeluhkan gejala dan mengalami sakit TBC paru, sedangkan pada TBC selain paru biasanya tidak menularkan bakteri ke orang lain.

Selain itu, pada orang dengan infeksi TB laten, ia tidak dapat menularkan penyakitnya ke orang lain. Ini terjadi saat sistem imun tubuh dapat mengendalikan penyebaran bakteri TBC sehingga ia tidak mengeluhkan gejala dan tidak sakit, tetapi bakteri masih ada di tubuhnya.

5. Mitos: TBC tidak dapat disembuhkan

5 Mitos yang Masih Dipercaya mengenai TBC, Kenali Faktanya!ilustrasi obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Faktanya, TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan. Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), pengobatan TBC menggunakan empat jenis antibiotik standar.

Pengobatan TBC memerlukan waktu selama minimal 6 bulan. Dengan pengobatan teratur hingga tuntas, TBC yang dialami dapat sembuh.

Meskipun TBC bukan penyakit baru, tetapi masih banyak mitos yang beredar di masyarakat hingga kini. Dengan mengetahui fakta-fakta di atas, semoga kita lebih peduli dengan pasien TBC yang ada di sekitar kita dan tidak lantas menjauhi mereka.

Baca Juga: TBC Tulang Belakang: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya