Pisang Berbintik Hitam Mengandung Zat Antikanker, Mitos atau Fakta?

Katanya, pisang berbintik mengandung TNF sebagai antikanker

Pisang termasuk buah yang mudah ditemui. Rasanya yang manis membuat buah ini disukai anak-anak hingga orang dewasa. Selain mengenyangkan, pisang juga mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh, di antaranya vitamin C, kalium, kalsium, dan lainnya. 

Kebanyakan, pisang yang dijual memiliki kulit berwarna kuning atau hijau. Kadang, ada pula pisang berbintik cokelat atau hitam yang dijual dan masih layak makan. Sebagian orang meyakini bahwa pisang yang memiliki bintik kecokelatan tersebut kaya akan zat antikanker. Benarkah demikian?

1. Kabar yang menyebutkan pisang berbintik tinggi kandungan zat antikanker

Pisang Berbintik Hitam Mengandung Zat Antikanker, Mitos atau Fakta?ilustrasi pisang berbintik cokelat (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Pisang matang berbintik cokelat atau hitam disebut memiliki banyak manfaat kesehatan. Kabarnya, pisang ini mengandung tumor necrosis factor (TNF) lebih banyak. Katanya, makin matang pisang, makin banyak pula kandungan TNF di dalamnya.

Kandungan TNF tersebut diklaim mampu merusak sel kanker yang ada di dalam tubuh. TNF yang ada di pisang juga dianggap dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel tumor. Namun, anggapan bahwa pisang berbintik kaya akan kandungan zat antikanker ternyata tidak benar.

2. Jadi, mitos atau fakta?

Pisang Berbintik Hitam Mengandung Zat Antikanker, Mitos atau Fakta?ilustrasi kulit pisang berubah kecoklatan (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Kabar yang menyebutkan bahwa pisang berbintik mengandung zat antikanker dibantah Kementerian Komunikasi dan Informatika di laman resminya dan termasuk kategori hoaks. Dikatakan bahwa TNF tidak ada pada tumbuhan.

Dijelaskan bahwa TNF merupakan bagian dari sistem kekebalan pada mamalia. Oleh sebab itu, TNF tidak dapat ditemukan pada buah pisang maupun tumbuhan lainnya.

Baca Juga: Saat Diare, Disarankan Mengonsumsi Buah Pisang

3. Apa itu TNF?

Pisang Berbintik Hitam Mengandung Zat Antikanker, Mitos atau Fakta?ilustrasi sistem kekebalan tubuh (freepik.com/pikisuperstar)

Dilansir National Cancer Institute, TNF adalah protein yang dihasilkan oleh sel darah putih ketika merespons adanya antigen atau infeksi. Medical News Today menyebutkan bahwa ketika seseorang mengalami infeksi virus atau bakteri, maka tubuh menghasilkan respons inflamasi untuk melindungi area yang terinfeksi dan menyembuhkannya.

Untuk menimbulkan efek inflamasi, protein TNF akan bersirkulasi di darah. Ketika TNF mencapai area target, maka memicu respons inflamasi. Selain itu, TNF juga berfungsi untuk membunuh sel kanker tertentu.

4. Mengapa muncul bintik kecoklatan pada kulit pisang yang matang?

Pisang Berbintik Hitam Mengandung Zat Antikanker, Mitos atau Fakta?ilustrasi pisang (pexels.com/SHVETS production)

Mengutip penjelasan Encyclopedia Britannica, buah-buahan termasuk pisang menghasilkan sekaligus bereaksi dengan etilen yang membantu proses pematangan buah. Biasanya, buah yang belum matang terasa keras, memiliki rasa asam, dan berwarna kehijauan.

Ketika buah pisang bereaksi dengan gas etilen, maka buah menjadi lebih lunak dan warna hijau pada kulit buah berubah menjadi kekuningan. Rasa asam pada daging buah juga berubah menjadi lebih manis sehingga lebih enak dikonsumsi.

Namun, pisang menghasilkan etilen lebih banyak daripada buah lainnya. Pada akhirnya, jumlah etilen yang terlalu banyak mengubah pigmen kuning pada kulit pisang menjadi bintik-bintik kecoklatan.

5. Makin matang pisang, kandungan gula sederhananya makin tinggi

Pisang Berbintik Hitam Mengandung Zat Antikanker, Mitos atau Fakta?ilustrasi makan pisang (pexels.com/Victoria Akvarel)

Dilansir Healthline, pisang yang matang menghasilkan gas etilen sehingga mengubah warna kuning pada kulit pisang menjadi kecoklatan.

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa pisang yang berubah kecoklatan tidak layak dikonsumsi. Meskipun kulit buah memiliki bintik kecoklatan, pisang tersebut masih mengandung nutrisi, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.

Hal yang harus diperhatikan adalah kandungan serat dan gulanya. Sebab, saat pisang matang, kandungan seratnya menurun dan pati kompleksnya berubah menjadi gula sederhana. Oleh sebab itu, kalau kamu khawatir dengan kadar gula darah, ada baiknya lebih memilih pisang berwarna kuning yang kurang matang daripada pisang yang kulitnya sudah berubah kecoklatan.

6. Buah dan sayur tetap penting untuk dikonsumsi

Pisang Berbintik Hitam Mengandung Zat Antikanker, Mitos atau Fakta?ilustrasi buah sayur (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Tanaman, termasuk pisang, memang tidak mengandung TNF seperti yang diyakini sebagian orang. Meskipun begitu, jangan jadikan itu penghalang untuk tetap mengonsumsi buah dan sayur karena ini penting untuk kesehatan.

Buah dan sayur mengandung serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, buah dan sayur juga mengandung antioksidan, yaitu zat yang mempunyai efek proteksi terhadap radikal bebas. Buah dan sayur juga mengandung serat sehingga membantu kenyang lebih lama.

Kabar yang menyebutkan bahwa pisang berbintik mengandung TNF yang diklaim sebagai zat antikanker adalah tidak benar. TNF merupakan bagian dari sistem kekebalan dan tidak dihasilkan oleh tumbuhan, termasuk buah pisang. Kulit pisang berbintik kecokelatan karena reaksi gas etilen sehingga mengubah kulit pisang menjadi berbintik cokelat sekaligus membuat pisang makin matang dan manis.

Baca Juga: Jarang Dikonsumsi, Ini 7 Manfaat Dahsyat Makan Pisang Mentah

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya