Singapura Tarik Produk Indonesia, Kenapa Ada Alergen di Dalamnya?

Produknya adalah kecap manis dan saus sambal

Beredar kabar bahwa badan pengawas makanan di Singapura menarik produk pangan yang berasal dari Indonesia. Tidak adanya pencantuman kandungan zat alergen pada label kemasan disebut menjadi penyebab penarikan produk tersebut. 

Adanya kabar penarikan tersebut mungkin membuat beberapa orang resah terhadap keamanan produk makanan. Lantas, mengapa alergen bisa terdapat dalam produk makanan? Apakah bahan tersebut berbahaya? Berikut penjelasannya!

1. Penarikan produk oleh Singapore Food Agency

Singapura Tarik Produk Indonesia, Kenapa Ada Alergen di Dalamnya?ilustrasi penarikan produk (pexels.com/Monstera)

Baru-baru ini, Singapore Food Agency (SFA)mengumumkan penarikan terhadap produk makanan. SFA menarik tiga produk pangan impor, dua di antaranya merupakan produk dari Indonesia.

Kabar ini dijelaskan pada rilis media SFA tanggal 7 September 2022. Produk asal Indonesia yang ditarik adalah ABC Sweet Soy Sauce yang diimpor oleh New Intention Trading Co. dengan tanggal kedaluwarsa 26 Juni 2024, dan ABC Sambal Ayam Goreng Sauce yang diimpor oleh Arklife Distributors Pte. Ltd. dengan tanggal kedaluwarsa 6 Januari 2024.

2. Mengandung alergen yang tidak dicantumkan

Singapura Tarik Produk Indonesia, Kenapa Ada Alergen di Dalamnya?ilustrasi botol sambal (pexels.com/RODNAE Productions)

Dalam keterangan tersebut, penarikan kembali dilakukan karena terdapat alergen yang tidak disebutkan dalam produk tersebut. Dalam produk ABC Sweet Soy Sauce dan ABC Sambal Ayam Goreng Sauce mengandung alergen sulfur dioksida yang tidak tertulis di label kemasan. Sementara pada ABC Sambal Ayam Goreng Sauce, selain mengandung bahan alergen sulfur dioksida juga mengandung asam benzoat yang juga tidak disebutkan di kemasan.

Meskipun begitu, tingkat sulfur dioksida maupun asam benzoat pada produk tersebut masih dalam batas yang diizinkan dalam saus. Adanya temuan tersebut membuat SFA mengarahkan para importir agar menarik kembali produk tersebut.

Baca Juga: Susu Pasteurisasi Sebabkan Intoleransi Laktosa dan Alergi?

3. Hanya menimbulkan reaksi alergi bagi konsumen yang sensitif dengan alergen terkait

Singapura Tarik Produk Indonesia, Kenapa Ada Alergen di Dalamnya?ilustrasi membaca label komposisi makanan (pexels.com/Laura James)

Adanya temuan alergen sulfur dioksida tidak menimbulkan masalah bagi konsumen pada umumnya. Namun, alergen pada makanan dapat menimbulkan reaksi alergi bagi mereka yang sensitif dengan alergen tersebut.

Berdasarkan peraturan setempat, produk yang mengandung bahan yang dapat memicu reaksi hipersensitivitas harus disebutkan pada label kemasan dengan tujuan melindungi kesehatan konsumen. Selain itu, dijelaskan pula bahwa semua bahan yang terdapat dalam makanan kemasan harus tercantum pada label kemasan produk.

Maka, SFA menyarankan bagi konsumen yang telah membeli produk dan bagi yang alergi terhadap alergen yang disebutkan supaya tidak mengonsumsinya.

4. Sulfur dioksida termasuk bahan pengawet makanan

Singapura Tarik Produk Indonesia, Kenapa Ada Alergen di Dalamnya?ilustrasi produk makanan (unsplash.com/Lachlan Rennie)

Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan, belerang dioksida atau sulfur dioksida tergolong bahan pengawet pada makanan yang bertujuan untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, dan perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Belerang dioksida sebagai bahan pengawet pada makanan memiliki batas maksimal yang diizinkan sesuai kategori pangan.

Allergen Checker melansir, sulfur dioksida merupakan food additive atau bahan tambahan pangan yang umum digunakan pada berbagai jenis makanan dan minuman. Banyak orang yang makan dan minum dengan kandungan sulfur dioksida dalam jumlah sedikit tanpa mengalami keluhan. Namun, kandungan tersebut bisa menimbulkan reaksi alergi, misalnya muncul kemerahan pada kulit, sakit tenggorokan, pembengkakan pada wajah, bibir, dan lidah, hingga serangan asma pada individu yang sensitif dengan alergen tersebut.

Maka, bagi mereka yang sensitif terhadap alergen sulfur dioksida harus membaca label kemasan dengan teliti. Sementara bagi produsen harus mematuhi peraturan untuk mencantumkan bahan alergen yang terdapat pada produk mereka, seperti dijelaskan Centre for Food Safety.

5. Asam benzoat termasuk bahan pengawet makanan

Singapura Tarik Produk Indonesia, Kenapa Ada Alergen di Dalamnya?ilustrasi berbelanja makanan kemasan (pexels.com/Gustavo Fring)

Sama halnya dengan belerang dioksida, asam benzoat juga termasuk bahan pengawet makanan berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan. Dengan penambahan asam benzoat sesuai jumlah yang diizinkan dapat mencegah atau menghambat aktivitas mikroorganisme pada produk pangan.

Centre for Food Safety mengatakan, asam benzoat adalah bahan pengawet yang umum terdapat di produk makanan. Penambahan asam benzoat sebagai bahan pengawet juga memiliki batas maksimal tertentu yang disesuaikan dengan kategori pangan.

Penarikan produk makanan oleh badan berwenang di Singapura disebabkan adanya kandungan alergen pada produk makanan dan tambahan pangan lainnya yang tidak dicantumkan di label kemasan. Semua bahan yang terdapat dalam makanan kemasan harus tercantum pada label kemasan produk, termasuk bahan alergen. Sulfur dioksida dan asam benzoat termasuk bahan pengawet yang umum terdapat makanan.

Baca Juga: 7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langka

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya