Cara Mencegah Dehidrasi pada Anak, Apa yang Harus Diperhatikan?

Lebih peka lagi mengenali tanda-tandanya, ya!

Tahukah kamu, anak-anak adalah kelompok usia yang sangat rentan mengalami dehidrasi dibandingkan dengan remaja dan orang dewasa? Apalagi jika mereka cukup aktif melakukan aktivitas fisik atau sedang sakit seperti muntah dan diare.

Laman Cleveland Clinic menjelaskan, dehidrasi pada anak terjadi ketika mereka kehilangan banyak cairan sehingga tidak bisa mempertahankan fungsi tubuhnya dengan normal. Tidak bisa disepelekan, dehidrasi bahkan bisa mengarah pada dampak kesehatan yang lebih buruk, seperti kerusakan otak.

Persoalannya, anak-anak sering kali mengabaikan dan tidak paham akan kebutuhan cairan mereka. Mereka pun tidak mengenali tanda dehidrasi pada tubuhnya. Itulah kenapa, peran orangtua sangat penting untuk mengawasi asupan cairan pada anak.

Inilah cara mencegah dehidrasi pada anak yang bisa dilakukan. Yuk, simak sampai tuntas!

Baca Juga: Bukan Dehidrasi, 5 Penyakit Ini Sebabkan Urine Berwarna Cokelat

Tanda dehidrasi pada anak

Cara Mencegah Dehidrasi pada Anak, Apa yang Harus Diperhatikan?ilustrasi minum air mineral (freepik.com/master1305)

Rasa haus sering kali menjadi indikator utama untuk mengetahui anak kekurangan cairan. Padahal itu bukanlah penanda yang baik untuk dehidrasi, bahkan sebenarnya merupakan tanda akhir kondisi tersebut.

Alih-alih mengenalinya dengan rasa haus, berikut adalah tanda-tanda dehidrasi pada anak yang harus diwaspadai orangtua:

  • Kulit terasa kering dan keriput.
  • Bibir kering dan pecah-pecah.
  • Lidah kering.
  • Tangan dan kaki dingin.
  • Berkurangnya jumlah urine atau urine berwarna kuning tua.
  • Tidak ada air mata saat menangis.
  • Mata cekung atau titik lunak cekung di kepala (pada bayi).
  • Mengantuk berlebihan.
  • Merasa lelah atau kurang aktif daripada biasanya.
  • Rewel yang ekstrem.
  • Pernapasan dan detak jantung yang cepat.

Cara mencegah dehidrasi pada anak

Cara Mencegah Dehidrasi pada Anak, Apa yang Harus Diperhatikan?ilustrasi anak sedang minum air (pexels.com/cottonbro)

Nah, untuk mencegah kondisi tersebut, inilah cara terbaik mencegah dehidrasi pada anak yang bisa orangtua lakukan:

  • Mengetahui berapa banyak asupan cairan yang dibutuhkan anak setiap harinya

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak usia 1-3 tahun membutuhkan setidaknya 4 cangkir minuman per hari, termasuk air atau susu. Sementara anak usia 4-8 tahun, kebutuhannya meningkat sekitar 5 cangkir per hari. Untuk anak dengan usia lebih dari itu, kebutuhan minum setidaknya 7-8 cangkir per hari harus terpenuhi, seperti dilansir Parents.

  • Memperhatikan kondisi anak

Saat olahraga, cuaca panas, atau ketika anak sangat aktif dan banyak berkeringat, kebutuhan cairan mereka akan meningkat. Usahakan untuk memberi air tambahan setidaknya setiap 20 menit. Untuk aktivitas olahraga berat, memberikan minuman olahraga juga ide yang bagus, tetapi harus dibatasi.

Tak hanya itu, anak yang mengalami demam, sakit tenggorokan, muntah, atau diare juga harus ditingkatkan kebutuhan cairannya. Pada anak yang diare atau muntah, kamu bisa menawarkan sejumlah kecil cairan rehidrasi oral (seperti Pedialyte) untuk menjaga keseimbangan garam dan gula dalam tubuh dan mempertahankan cairan. Sedangkan pada anak yang demam, kamu bisa memberinya obat asetaminofen untuk meredakannya.

  • Selalu menyediakan atau membawa air ke mana pun pergi. Siapkan juga perlengkapan minum mereka seperti gelas atau sedotan

Ini dapat membantu membangun kebiasaan minum air pada anak tanpa harus menunggu haus. Tawarkan air minum disela-sela kegiatan atau screen time anak selama perjalanan, misalnya.

  • Menyediakan makanan yang menghidrasi

Untuk memenuhi asupan cairan, tak harus selalu memaksakan anak untuk minum banyak air. Orangtua juga bisa memenuhinya dengan menyediakan makanan-makanan yang menghidrasi. Misalnya, buah-buahan berair seperti semangka, jeruk, belimbing, atau stroberi, dan juga sayuran.

  • Batasi konsumsi jus, minuman bersoda, atau pun yang mengandung kafein

Minuman manis seperti jus atau soda, dapat meningkatkan asupan gula pada anak yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Sedangkan konsumsi minuman berkafein seperti teh dapat menyebabkan kehilangan banyak cairan karena sifat diuretiknya. Ini justru meningkatkan proses dehidrasi.

Anak dapat mengalami dehidrasi karena tidak cukup minum air atau kehilangan terlalu banyak cairan. Selain lebih peka mengenali tandanya, orangtua juga bisa mengenalkan cara mencegah dehidrasi pada anak seperti yang disebutkan di atas. Ajarkan mereka  untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Kenali 5 Jenis Minuman dan Makanan Ini, Bisa Menyebabkan Dehidrasi!

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya